|44| worst day

193 17 1
                                    

Setelah berpamitan pada gadisnya, lelaki itu sudah menyiapkan alat untuk tawuran nanti.

"Lo udah siap?"

"Kapan sih gue gak siapnya?" Delan balik bertanya membuat Ergi yang menanyakan sontak mendelik tajam.

"Najis lo ah!"

"Eh kita berangkat jam berapa nehh?"

"Bentar lagi kita berangkat. SIAPKAN SEGALA SESUATUNYA!" Rendy memberi intruksi membuat semua anggotanya mengangguk paham lalu mempersiapkan segalanya.

Delan menghela napas, semoga nasibnya beruntung kali ini. Karena kemarin saat tawuran besar-besaran lelaki itu tertangkap basah dan dikeluarkan dari sekolah.

Delan berdoa dalam hati semoga hari ini akan menjadi hari baiknya.

"Lo ngapain dah?"

"Sebagai anak sholeh, sebelum menghadapi perang ya harus berdo'a!" Jawabnya enteng membuat Ardi yang bertanya langsung menoyor kepala lelaki itu.

"Yaelah gaya lu njing!"

"Apaan si nyet! Brisik deh mending lo doa dah biar bisa cium aroma kebebasan lagi!"

"Kita itu mau tawuran bukan perang beneran!"

"Tetep aja kan kita gelut-gelutan ya jadinya termasuk perang njing!" Ujar Delan tak mau kalah

"Ya kaga lah njing! Tawuran gak segede perang!"

"Ribut apa sih lo berdua?!" Lorenzo akhirnya menengahi mereka karena terlalu berisik.

"Pusing njing pala gue!"

"Lo berdua tuh ya gak guna banget si debatnya!"

"Halah bacot lo semwa!"

"UDAH UDAH! KITA BERANGKAT SEKARANG!" Suara Rendy menggema di base camp membuat para anggotanya berdiri lalu berjalan menuju motornya masing-masing.

Diparkiran mereka kembali berembug untuk rencana yang akan mereka jalani.

"JANGAN GEGABAH! KITA HARUS PULANG DENGAN BERSIH, TANPA MELIBATKAN SEKOLAH APALAGI POLISI!"

Setelahnya semua anggota melaju menuju tempat persembunyian Nusantara.

×××

Delan menenteng sebuah balok kayu yang dibawanya, para siswa Gloria telah bersiap begitu juga dengan Nusantara yang tampaknya juga membawa senjata. Namun bodohnya, Nusantara masih memakai seragam sekolah khasnya.

Delan tersenyum, akan jadi hari yang panjang. Kemudian lelaki itu menutup matanya sebentar, semoga nasibnya beruntung kali ini. Dia juga memperjuangkan cintanya. Kisa pasti akan sangat kecewa bila dirinya mendaptkan hal-hal buruk yang akan menimpa mereka.

"MAJU LO ANJING!" Rendy berujar pada Galih sang pemimpin Nusantara yang memakai slayer dikepalanya. Lelaki itu membawa sebuah balok kayu yang tak kalah besarnya dari milik Rendy.

"SERANGGGG!"

Mereka menyerang satu sama lain, adegan tonjok menonjok, pukul-memukul kini terasa nyata. Lelaki yang memegang balok kayu itu masih mengatasi lawannya yang nampak kelelahan.

Delan terus menyerang lawan tanpa henti. Baginya kemenangan adalah segalanya. Karena jika mereka kalah, sama saja harga diri mereka yang diinjak-injak.

Delan terjatuh, lelaki itu nampak tak fokus. Kemudian secepat yang dia bisa, lelaki itu langsung mengambil balok kayu dan memukul kaki lawannya yang sontak langsung jatuh terduduk.

Kesempatan itu Delan gunakan untuk mengajar habis-habisan sang lawan sampai akhirnya lawannya tumbang.

Sedang asyik-asyiknya beradu otot mereka sampai tak menyadari bahwa suara sirine mobil polisi telah berbunyi sejak tadi. Seluruh siswa yang tawuran langsung berhamburan kabur termasuk Delan yang kini berlari kemanapun yang dia bisa.

Dia berlari menuju pohon besar, memanjatnya dan berusaha untuk tak terlihat dari bawah. Demi Tuhan, jantungnya mulai berdegub kencang kala seorang polisi berdiri tepat dibawahnya. Matanya masih mencari-cari keberadaan pelajar tawuran.

Kemudian tanpa sengaja matanya menangkap Delan yang tengah bergelantungan diatas pohon.

"Hey! Turun atau anda saya tembak!"

Ngeri. Akhirnya Delan turun dari tempat persembunyiannya. Lelaki itu sudah pasrah saat dirinya dibawa masuk kedalam mobil polisi.

Terbukti, ini bukan hari baik untuknya.







To be continue...

a/n : yeu satu part lagi tamat ya. Sumpah masi nggk nyangka juga bakal secepet ini. Tapi emang gini alurnya. So, sampai ketemu di ending nanti ya semuaaaa

Vote dan komen jangan lupa💖

Ethan Evan kala akur-akurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ethan Evan kala akur-akurnya

Kisa(h) Delan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang