|34| berjuang bersama

243 27 10
                                    

Sudah seminggu ini Delan bolak-balik dipanggil masuk ruang Bk sebanyak tiga kali. Lelaki itu kerap terlibat tawuran antar pelajar bersama temannya.

Kisa yang tahu akan hal itu mendengus, kenapa Mas gantengnya jadi bar-bar gini sih?

"Mas ganteng!"

"Apa sih?"

"Kenapa tawuran terus sih?" Tanya Kisa sambil mengerucutkan bibirnya saat mereka berada ditaman belakang sekolah guna menghindari Abang Kisa.

"Serah gue lah." Jawabnya sengak kemudian meringis kala Kisa dengan sengaja menyentuh lebam bekas pukulan siswa Nusantara.

"Jangan gitu lagi ih, Kisa khawatir tau." Ujarnya sambil menuangkan alkohol kekapas kemudian menempelkannya pada lebam dipipi Delan.

Delan meringis kala merasakan sensasi dingin serta perih yang menjalar dipipinya kala kapas bercampur alhokol itu menempel pipinya dengan tak santai.

"Pelan-pelan dong!" Sentaknya membuat Kisa semakin gemas mendorong pipi Delan sekaligus.

"Dasar! Lo tuh niat gak sih ngobatin gue?! Sini gue aja!" Kisa mengabaikan ucapan Delan, terus memegang kapas dan membersihkan luka Delan.

"Udah."

"Makasih." Ucap Delan ketus.

"Awas kalo gitu lagi! Kisa gabakal obatin!"

"Lah? Siapa juga yang minta diobatin ya njing?!"

"Ih! Kok kasar?!"

"Serah gua lah!"

"Kisa gak suka cowok kasar!" Ujarnya membuat Delan terdiam.

Selama ini Delan rasa dirinya terlalu kasar pada gadis yang duduk disebelahnya tapi kok? Dia bilang dia tidak suka cowok kasar? Terus Delan termasuk cowok kategori apa?

"Terus?" Ujar Delan pura-pura tak peduli meski kenyataannya Delan sedikit ingin merubah perilakunya pada Kisa.

"Ya Mas ganteng jangan kasarlah!"

"Iya iya." Ucapnya mengakhiri debat mereka.

"KISA! JANGAN DEKET-DEKET BELALANG SEMBANG!"

Mampus!


∆∆∆

"Kamu lupa? Hukuman kamu adalah bersama Abang terus-terusan selama dua Minggu tanpa ketemu bocah ini!" Tunjuknya pada Delan yang memutar bola matanya malas.

Sekarang yang Delan pikirkan adalah bagaimana caranya merebut hati kedua Abang Kisa agar mau menerimanya.

"Bodo ah! Bosen ketemu Abang terus! Lagian Kisa satu kelas sama Mas ganteng, jadi ya pasti ketemu lah, bego!"

"Heh! Berani begoin Abang?!"

"Lah terusss?"

"Kurang ajar ya kamu! Lo kan yang ngajarin adek gue ngomong kasar?" Tunjuknya pada Delan diakhir kalimat.

Delan yang tak tahu apa-apa hanya mendelik kemudian berekspresi datar tanpa berniat menjawab.

"Lo bisu?"

"Nggak,"

"Jawab dong anjing!"

"Gua mau lo kasih kesempatan buat gua!"

Kisa(h) Delan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang