|11| hugging

335 41 6
                                    

Setelah melakukan ritual mandinya, Evan kelabakan mencari adik kesayangannya yang hilang tanpa jejak. Ataukah mungkin adiknya pergi ke Mall tanpa mengajak dirinya? Jika itu benar, maka Evan benar-benar merutuki dirinya sendiri yang lalai menjalankan tugasnya sebagai seorang abang yang ada setia setiap saat seperti Rexona.

"Duh gimana ya? Bisa di gebuk gue sama si setan." Setan yang dimaksud Evan adalah Ethan. Evan mengerang frustasi sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.

Hari sudah mulai petang, namun adiknya juga tak kunjung pulang. Perkiraannya sebentar lagi Ethan akan datang. Dan dugaannya benar. Suara motor ninja itu masuk kedalam pelataran rumah membuat Evan semakin kelabakan. Bagaimana ini?

"Lo ngapain dah?" tanya Ethan saat dia telah sampai di dalam rumah dan mendapati Evan yang berdiri dengan raut frustasi.

"Ah- enggak. Gak ngapa-ngapain!" jawabnya gelagapan membuat Ethan mengernyitkan dahi lalu menatap kembarannya dengan curiga.

"Aneh. Oh iya adek gue mana?"

"Adek lo? Gue? Disini."

Ethan mendengus, "Lo sih gue gak peduli yah. Mana adek gue yang cantik dan manis itu?" Tanya Ethan dengan nada sinis

"Kisa? Dia itu hmm-"

"Kisa!!!" teriak Ethan mencoba memanggil Kisa, namun tak kunjung mendapatkan balasan membuat Ethan menggeram menatap kembarannya

"Dimana Kisa?!" tanyanya setengah membentak.

"Kisa kabur! Puas lo?!" jawab Evan sambil memandang Ethan yang kini mendelik tajam padanya.

"Kenapa dia bisa kabur?! Lo tuh yah! Jaga dia aja gak becus!"

"Gue tidur. Lo juga gak becus! Kenapa cuma gue yang disalahin? Lo juga gak jagain Kisa malah sibuk pacaran gak jelas!!" bentak Evan membuat Ethan bungkam.

Evan benar. Kembarannya itu tak sepenuhnya bersalah. Dia juga ikut bersalah karena memilih pergi bersama kekasihnya daripada menikmati hari bersama adik kesayangannya.

Sekian lama hening, akhirnya Ethan mengeluarkan suaranya,

"Lo udah coba nelpon dia?"

"Udah! Lo pikir gue sebego itu sampai gak coba nelpon dia?!" Jawab Evan tak santai.

"Yaudah, biasa aja dong jawabnya! Ngegas mulu lo!"

"Lo juga ngegas anjing!" Evan mengumpat kasar sembari menatap kakak kembarnya dengan perasaan dongkol.

"Kenapa jadi bawa-bawa anjing sih?! Adik kita ilang bego!!" Ucap Ethan kasar sembari mengacak-acak rambutnya frustasi.


×××

"Makasih yah mas ganteng!" ujarnya kegirangan saat dia diantar sampai pelataran rumahnya. Suara motor Ninja milik Delan mengundang kedua abangnya keluar rumah.

"HEH CUMI! SINI LO!" Evan berteriak pada Delan yang masih duduk diatas motor.

Delan mengernyit, melepaskan helm fullface-nya kemudian turun dari kuda besi hitam miliknya.

"Lo bawa kemana adek gue?!" tanya Evan pada Delan

Delan masih diam tak menyahut.

"Bang. Kisa bisa jelasin."

"DIAM KISA!" Bentak Ethan membuat Kisa tersentak kemudian menatap abangnya dengan ekspresi kaget.

"Lo bawa kemana adek gue, belalang sembah?!" Tanya Evan sembari berkacak pinggang dan menatap Delan seakan mangsa yang harus dihabisi.

Kisa(h) Delan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang