|12| ethan acting up

329 36 2
                                    

Delan menghembuskan napas lega. Kehadiran Linda –Mami Kisa– kemarin benar-benar menyelamatkannya dari drama yang akan dibuat kedua Abang Kisa.

Sebenarnya Delan malas berhubungan dengan Kisa dan kedua Abangnya itu. Namun, semakin Delan menjauh, alam seolah berkonspirasi mempertemukan mereka berdua.

Kini Delan sedang berdiri di lapangan di temani matahari yang senantiasa menyinari bumi pagi ini. Hari Senin. Hari dimana sekolahnya mengadakan upacara untuk memperingati para pahlawan.

"Sttsss.. Mas ganteng."

Delan memejamkan mata. Mencoba meminimalisir rasa kesal. Kehadiran Kisa selalu saja membuat mood-nya buruk.

"Mas ganteng..."

Delan menyerah, memilih menolehkan kepala dan menatap gadis yang entah bagaimana caranya ada di barisan para lelaki. Pagi ini, Kisa menggunakan penjepit rambut warna warni di sebelah kanannya membuat dia terlihat lebih cute dari sebelumnya.

Cute?

Rasanya Delan sudah gila jika menyebut Kisa cute. Dan kenapa juga Delan mesti memikirkan ke-cute-an-seorang-Kisa?

"Terpesona, huh?" Kisa bertanya sambil tersenyum membuat Delan mendengus dibuatnya.

"Sinting."

Kisa tertawa, tawanya yang keras membuat seluruh siswa-siswi menoleh padanya termasuk guru yang berdiri diatas podium yang sedang menyampaikan amanatnya.

"Nah, orang yang tertawa tadi adalah contoh orang yang tidak menghargai orang lain." sindiran itu keluar dari seorang guru yang berada di podium.

Kisa mengerjap, tersadar atas tawanya yang menyebabkan guru itu menyindir dirinya. Kisa mendengus keras kemudian tak mempedulikannya.

Rangkaian upacara berjalan dengan lancar hingga kini setelah upacara selesai, Kisa berjalan menuju kantin untuk membeli minum, tenggorokannya butuh diberi air agar tidak kering setelah berjemur selama satu jam lamanya di lapangan.

"Kisa,"

Kisa menoleh, menatap kedua Abangnya yang sedang memasukkan tangannya kedalam saku, dasar sok cool, ucapnya dalam hati.

"Apa?"

"Kamu yang tadi ketawa?" Evan bertanya sambil mendekat kearah Kisa

"Iya." jawabnya singkat, malas sekali jika sudah diintrogasi begini

"Kamu punya temen sampai ketawa begitu lepas tadi?" kini gantian Ethan yang bertanya sembari mengelus surai adiknya dengan lembut

"Aku gak punya teman karena memiliki abang yang galak dan super protective, ingat?"

"Kamu menyindir kami, Kisa?" Evan mengangkat kedua alisnya

"Bagus kalo ngerasa."

"Kisa?"

Kisa bergumam menjawab.

"Siapa yang ngajarin kamu kurang ajar, hm?" kalau Ethan sudah begini, Kisa bisa apa selain diam dan mendengarkan. Ethan terlalu emosional.

"Maaf,"

"Jadi?" Evan menyela membuat Kisa menatap Abang keduanya.

"Jadi apanya Abang?"

"Jadi, siapa yang bikin kamu ketawa kayak tadi?"

"Abang mau jawaban jujur atau boong?"

"Keduanya," balas Evan cepat

"Kalo boongnya tadi Kisa ketawa sendiri dan kalo jujurnya Kisa ketawa karena Mas ganteng."

"Sialan," dengus Ethan setelah mendengar nama yang dia tak suka selalu disebut oleh Adik bungsu kesayangannya.

Kisa(h) Delan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang