|14| lunch with mas ganteng

289 24 0
                                    

Setelah menongkrong di warung belakang sekolah, Delan akhirnya masuk ke dalam kelas pada saat bel masuk setelah istirahat berbunyi.

Dia berjalan dengan cool diiringi oleh suara tawa teman-temannya karena menertawakan lelucon garingnya si Ardi.

"Kita masuk ya, bro!" Ardi menepuk bahu Delan pertanda pamit pada Delan yang diangguki lelaki berhidung mancung itu.

Delan kembali melangkah menuju kelas yang kini berisik karena guru yang harusnya mengajar malah tidak masuk dikarenakan sakit. Matanya memandang suasana kelas, mencari sosok gadis bermulut mercon yang selalu merecokinya, namun tak kunjung menemukan. Mungkinkah dia ke kantin?

Delan menggeleng, tersadar apa yang ia pikirkan, untuk apa juga dia mempedulikan gadis itu? Tidak ada untungnya juga. Lelaki itu kembali melanjutkan langkahnya menuju bangku yang sudah seminggu ini ditempati olehnya.

"Mas ganteng! Darimana aja sih?"

Delan menghela napas, menatap malas kearah gadis yang baru saja muncul dan sedang menampilkan senyum cerianya.

Delan masih diam tak menjawab, kemudian kembali fokus pada game yang dia mainkan di ponsel miliknya.

"Mas ganteng!" Kisa mencolek lengan Delan membuat pemuda itu mendengus sebal dan menatap Kisa dengan tajam. Yang ditatap hanya cengengesan.

"Apa?"

"Ditanya juga. Mas ganteng dari mana?" Kisa mengulang pertanyaan yang sempat terabaikan oleh lelaki berhidung mancung disebelahnya

"Kepo," Jawabnya kemudian tatapannya kembali beralih pada ponsel miliknya

"Ih mas ganteng mah! Ditanya juga!" Gadis berambut sebahu itu mengerucutkan bibirnya kesal.

"Brisik!"

××

"Abang!" Teriak Kisa saat dia bertemu Abang tertuanya di parkiran bersama pacar kesayangannya.

"Abang, Kisa pulang bareng siapa?" Tanya Kisa polos pada abangnya yang memberikan helm pada Friska yang pagi tadi dipakai olehnya

Ethan terdiam.

"Abang,"

"Kamu pulang bareng Evan dulu ya, Abang mau nganterin Friska."

Kisa terdiam, menatap Abangnya sendu kemudian beralih pada Friska yang tersenyum manis padanya

"Tapi Bang, katanya Bang Evan ada rapat OSIS."

"Kamu tungguin dulu aja ya? Plis, abang udah janji mau nganter Friska."

"Yaudah deh." Ujarnya pasrah kemudian tanpa berpamitan dia berjalan pergi meninggalkan dua sejoli itu.

"Kisa gak papa, Than?" Tanya Friska pada Ethan yang kini sedang memakai helm fullface-nya

"Gak papa. Ada Evan juga. Buruan naik!" Titahnya yang diangguki oleh Friska kemudian gadis cantik itu perlahan menaiki motor ninja dibantu oleh pacarnya.

"Udah?"

"Hm,"

Sejurus kemudian, motor ninja hitam itu meninggalkan pelataran sekolah.

"Mas ganteng!" Sapa gadis berambut sebahu itu, senyumnya metekah saat tak jauh dari tempat Ethan memarkirkan motornya, ada sosok lelaki yang membuatnya tersenyum kala mengingat wajah datar itu.

Delan, lelaki yang dipanggil Kisa refleks menoleh.

"Mas ganteng, Kisa nebeng ya? Bang Ethan nganterin pacarnya, terus Bang Evan juga ada rapat OSIS. Jadi, boleh ya mas ganteng?" Tanyanya memelas sembari menangkupkan kedua tangannya didepan dada

Delan menghembuskan napas.

"Mas ganteng, boleh ya?"

"Hm,"

"YES!" Teriaknya girang, kemudian secepat kilat dia menaiki motor ninja milik Delan. Terbiasa menaiki kuda besi tinggi, Kisa sudah begitu lihai dalam hal naik motor gede itu.

"Udah," ujarnya pada Delan dan dengan perlahan motor ninja milik Delan berjalan meninggalkan pelataran sekolah.

Kisa memeluk Delan erat saat lelaki itu menambah kecepatan.

"Mas ganteng! Laper! Makan dulu yuk!" Ajaknya pada Delan sambil terus melingkarkan tangannya pada perut Delan. Delan ingin berprotes namun urung saat melihat Kisa terlihat berbinar dan tersenyum senang. Entah sejak kapan Delan mulai menyukai senyum itu.

Wait, menyukai senyum gadis bermulut mercon itu?

Rasanya Delan sudah mulai gila!

"Gak."

"Ayolah mas ganteng, Kisa laper banget!"

"Gak."

"Mas ganteng emangnya mau kalo Kisa tiba-tiba aja pingsan karena kelap—"

"Ck, iya iya!"

Sedetik kemudian, motor Delan berhenti tepat didepan sebuah Cafe yang letaknya tak jauh sekolah mereka.

Kisa turun dengan senyum yang menghiasi wajahnya diikuti Delan yang menampilkan raut datar seperti biasa.

"Yuk mas!" Kisa menarik pergelangan tangan Delan

"Mas ganteng, mau pesen apa?" Tanya Kisa sembari membolak-balikkan buku menu yang berada ditangannya saat telah mendapatkan tempat duduk.

"Samain aja," jawabnya singkat

"Yaudah, chicken steak-nya dua sama ice cappucino-nya juga dua ya, Kak." Ujar Kisa seraya menutup buku menu yang kemudian diambil oleh waiters.

"Mas ganteng ih! Jangan mainan handphone dong!" Kisa mengerucutkan bibirnya kesal, dia paling tidak suka diabaikan kehadirannya

"Brisik." Delan mematikan handphone-nya

"Mas ganteng tau gak?—"

"Gak." Potong Delan

"Ih kan belum dikasih tau!"

Delan berdehem malas. Kisa benar-benar membuatnya telinganya panas karena dia terus berbicara tanpa henti.

Kisa yang hendak berbicara kembali mengatupkan bibirnya kala pesanan mereka telah sampai dan siap untuk disantap.

Setelah makan mereka berjalan menuju parkiran dan segera menaiki motor untuk mengantarkan pulang gadis mercon yang kini tengah memeluk Delan erat.

Rasanya Kisa bersyukur karena Ethan mengantarkan pacarnya pulang sementara Evan sibuk dengan OSIS hingga dirinya bisa berduaan dengan Mas ganteng-nya.

To be continue....

a/n :

Gatau. Ini part absurd banget. Yasudahlah. Segini dulu aja ya.

Barangkali kalian rindu. Ini obatnya ;

Delan senyumnya manis bat yak kek aku gitu hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Delan senyumnya manis bat yak kek aku gitu hehehe

Kisa(h) Delan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang