Delan menikmati Minggu paginya dengan jogging, jika biasanya dia sendirian, kali ini seseorang ikut menemaninya. Coba tebak siapa? Kalian pasti berpikir bahwa itu adalah Kisa kan?
Jika iya, maka jawaban kalian salah.
Delan kali ini bersama dengan Mika. Awalnya lelaki itu menolak saat adik tirinya meminta untuk menemaninya. Namun, berkat bujuk rayu yang amat alot, akhirnya lelaki itu mengiyakan saja asal tidak merepotkan dirinya.
"Bang Delan," panggil Mika saat dirinya tertinggal jauh dibelakang Delan.
Delan berhenti, ikut membalikkan tubuhnya dan memandang Mika malas.
Kenapa perempuan selalu merepotkan?
Tidak Kisa, tidak Mika. Mereka sama saja. Sama-sama merepotkan, sama-sama bikin kesel, sama-sama bikin malas pula.
"Buruan," hanya sepatah kata yang terlontar dari mulut Delan membuat Mika yang berada jauh melebarkan mulut.
Tak bisakah kakak tirinya ini memperpanjang ucapannya saja?
Mika segera menyusul Delan yang kini berbalik dan segera melanjutkan langkah kala Mika telah sampai disebelahnya.
Sianjir. Giliran Mika sudah sampai malah ditinggal. Untung Mika masih sabar, belum sampai tahap ngumpat-mengumpat.
"Bang, ih tungguin napa sih?!" Ujar Mika kemudian ikut menyusul Delan.
"Capek Bang." Keluhnya sambil mengelap peluh didahinya lalu menaruh kedua tangannya pada masing-masing lutut. Mika capek, lelah dan letih setelah memutari taman sebanyak 5 kali.
"Istirahat beli minum sana." Titahnya ikut menghentikan langkah, tak tega juga melihat adik tirinya terkulai kelelahan seperti itu.
"Bang," Mika berdiri tegak menatap wajah kakak tirinya yang dibalas dengan alis terangkat oleh Delan seakan berbicara 'apa?'
"Gak beliin aku minum?" Tanya Mika, dia kira Delan akan dengan pekanya membelikan dia minum seperti semalam. Namun memang kadang kenyataan tak sesuai harapan.
"Gak," jawabnya acuh kemudian menatap kedepan, tak menatap Mika lagi. "Lo istirahat, gue mau lanjutin sekali putaran."
"Setengah putaran, bersihkan sel kulit mati dan kotoran. Tar putar diwajah, bilas. Multi vitamin!"
Delan mengernyit.
"Apaansi?"
"Itu yang kayak iklan skincare, Bang. Masa gak tau sih?"
"Gak," ucapnya sambil menggeleng kemudian melenggang meninggalkan Mika yang ternganga.
Seriusan gak tau iklan itu?
×××
"Bang Delan udah punya pacar?" Tanya Mika saat mereka sedang duduk menikmati bubur ayam dekat taman.
Delan yang sedang memakan buburnya melirik sinis kearah Mika membuat gadis itu meringis.
"Kan cuma nanya Bang," ujarnya sambil memasukkan bubur kedalam mulut.
"Gak penting."
"Kalo punya pacar kenalin kek Bang ke Mika."
Delan mendelik tajam kearah Mika, seakan malas membalas topik yang tak ada faedahnya ini.
"Iya iya maaf," ujar Mika saat tahu kakak tirinya kesal membahas ini.
"Eh tapi Bang, disekolah Abang banyak yang cakep kan? Pasti maulah sama Abang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisa(h) Delan [END]
أدب المراهقينDua kutub berbeda yang saling tarik-menarik. Delan, cowok dingin dengan sejuta misteri yang bertemu dengan gadis bermulut mercon dengan segala sikap absurd-nya yang membuat hidup Delan yang semula abu menjadi berwarna. Bukan hanya kisah Delan dan ke...