"Taehyung-ie" panggil Runa dengan nada aegyonya dan menekan hidung Taehyung berkali-kali. Si pemilik hidung mancung itu tersenyum meski matanya masih terpejam. Taehyung tau betul siapa pemilik suara itu, Taehyung selalu merasa nyaman saat mendengar Runa memanggilnya dengan suara aegyonya itu. Merasa bahawa memang tak ada yang harus di tutupi dari diri mereka masing-masing, saling jujur dengan perasaan masing-masing. Ah .. itu menurut Taehyung saja, tapi kenyataannya Runa memendam perasaan itu agar Taehyung tak mengetahuinya."Runa-ya" jawabnya sambil mengikuti cara Runa manggil namanya.
"Taehyung-ah,buka matamu" Runa terus menekan ujung hidung Taehyung dengan jari teluntuknya.
"kenapa?" matanya masih terus terpejam
"lihat aku"
Teahyung membuka satu matanya dan menatap wajah Runa yang tepat berada di sampingnya "kenapa?"
Runa mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa?" Taehyung menggeser kepalanya dan menatap geli pada Runa "jangan coba-coba lakukan itu!" Taehyung menutup bibirnya dengan telapak tangannya.
"Ya! Apa maksudmu?" Runa melepaskan telapak tangan Tae yang menutupi bibirnya
"Kau mencoba menerkamku"
"Ya! Kenapa kau selalu berfikir yang berlebihan, berfikirlah yang sederhana saja, kau bisa gila jika menggunakan otakmu untuk berfikir yang terlalu berat" jawab Runa kesal dan duduk membelakangi Taehyung
"Maafkan aku Runa-ya" Taehyung bangkit dari tidurnya dan duduk di samping Runa yang masih memunggunginya, Taehyung meremas kedua bahu Runa dan membalikkan badan Runa untuk menatapnya "kau akan menunjukkan ini bukan?" Taehyung menyeka bibir Runa dengan ibu jarinya
"emm" Runa mengangguk dan masih dengan wajah memelas "bagaimana menurutmu? Apa terlihat cocok denganku? Hera eonni membelikanku liptint baru, apa menurutmu warna ini cocok untukku?" Runa membuat flowerface dan sukses membuat Taehyung tersenyum dan menunjukkan gigi rapinya itu.
"Cantik .. kau bahkan cantik saat tak menggunakan riasan apapun di wajahmu" Taehyung mencubit pipi Runa dan kemudian turun dari ranjangnya, meninggalkan Runa yang tersipu malu karna kata-katanya itu.
"Ah astaga, kenapa disini menjadi begitu panas,aku bisa gila jika dia terus begini, aishh ... kenapa kau membuatku gila setengah mati" Runa semakin salah tingkah dan memukul dadanya berkali-kali.
"Cepat keluar dan habiskan makan malam mu sebelum kau pulang ke rumah"
"Siap laksanakan" Runa berhenti bertingkah aneh untuk sekedar menjawab Taehyung dan kemudian memulai lagi tingkah gilanya sebelum keluar dari kamar.
Runa, Taehyung dan Hera memang tak pernah melewatkan waktu makan malam secara terpisah. Meski Hera pulang kerja larut malam, Taehyung selalu meminta Runa untuk menunggu Hera dan makan bersama saat Hera pulang. Begitu juga dengan Hera, Hera selalu meminta Taehyung untuk mengirim makanan saat Runa berada di rumah. Meski tak bersama amma dan appa nya Runa tak pernah merasa kesepian sedikitpun selagi ada Taehyung dan Hera bersamanya. Sejauh ini dunianya masih tentang Taehyung dan kehidupannya saja. Tak ada kehidupan pribadi saat Runa bersama dengan Taehyung, yang Runa tau di hidupnya hanya tentang dia dan Taehyung.
Malam ini setelah makan malam, Taehyung mengantar Runa untuk kembali kerumah yang jaraknya hanya terpisah oleh satu rumah saja. Wanita mana yang tidak jatuh cinta jika di perlakukan seperti itu oleh pria yang bahkan bukan menjadi pujaannya sekalipun. Meski sekeras apapun Runa menepis perasaannya, Runa masih tak bisa membohongi dirinya bahwa dia mencintai Taehyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULARITY
FantasySINGULARITY ( REVISI ) " dimana dia harus hidup dengan kepura-puraan dan menghilangkan jati dirinya "