Sampai di sekolah, runa masih terus duduk bersandar di bangku mobilnya. Bagian bawah sana masih terasanya nyeri hingga ke pinggang dan perutnya. Badannya seperti baru saja di jatuhi begitu banyak beban dan lututnya seperti tidak bisa lagi menopang tubuhnya terlalu lama.
" ckk .. kenapa aku ini? Kenapa menjadi begitu lemah " gumamnya saat taehyung telah turun dari mobil dan kemudian membukakan pintu untuknya
" kau ini kenapa ? " tanya taehyung yang melihat runa semakin pucat dan lemas dan hanya bersandar pada punggung jok mobilnya " ayo kita pulang saja, aku tidak tega melihatmu seperti ini " kepala taehyung masuk kedalam mobil dan tangannya terus memeriksa keadaan runa
" ckk .. " runa memalingkan wajahnya saat taehyung mulai menyentuh dahinya " ini semua karnamu ! " jawab runa kesal sambil melepas safety beltnya lalu menyingkirkan tubuh taehyung yang menghalangi jalannya. Runa terus berjalan sambil menahan rasa sakit dan nyeri di bawah sana. Sesekali runa menyempatkan untuk duduk di beranda hanya untuk meredakan rasa nyerinya.
" taehyung-ah ... " teriak yerin yang baru saja datang, dan saat itu bukan hanya taehyung yg berbalik menatap yerin tapi runa juga mendongakkan kepalanya dan melihat apa yang akan taehyung dan yerin lakukan sekarang. Dan benar saja, yerin berlari mendekati taehyung lalu memeluknya, dan si bodoh itu tangannya kini mulai melingkar di pinggang yerin sambil mengusap kepala yerin dengan satu tangannya.
" brengsek ! " gumam runa sambil berusaha berdiri dan melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Kali ini sakitnya berlipat-lipat. Sepertinya taehyung benar-benar melupakan kejadian semalam. Atau mungkin dia memang tidak pernah ingat bahwa dia telah melakukannya bersama runa. Bagaimana bisa pagi ini taehyung dengan santainya memeluk yerin bahkan saat taehyung tau bahwa runa terluka dan menahan sakit karenanya.
Sampai di dalam kelas, runa hanya merebahkan kepalanya di atas meja beralaskan tas miliknya. Bagian bawahnya masih terasa nyeri, bahkan sekarang rasa nyeri itu hampir menyelimuti seluruh bagian intimnya. Berkali-kali runa menarik nafasnya dan mencoba untuk tetap kuat tapi tetap saja, nyeri itu seolah menjadi hukuman karena perbuatannya.
Taehyung dan yerin baru saja sampai di dalam kelas. Runa sengaja tak menatap mereka berdua, bahkan mencium aroma mereka pun rasanya runa tak sudi. Dan kemesraan itu berlanjut di meja taehyung. Yerin terus menyuapi taehyung dengan buah-buahan yang yerin bawa dari rumahnya dan taehyung seakan tak perduli dengan runa disana. Runa kembali membawa tasnya dan keluar meninggalkan kelas. Taehyung sempat memperhatikan runa, tapi yerin langsung mengalihkan perhatiannya dengan terus mengajak taehyung mengobrol. Runa kembali berjalan menuju gerbang sekolah dan terus berjalan sampai di halte persimpangan sekolahnya. Duduk disana sambil menunggu bus tujuannya datang. Dan setelah 20 menit akhirnya bus itu datang juga. Di dalam bus, runa meniup kaca dan membuat huruf D di atas embun. Tersenyum, lalu kemudian senyumnya hilang saat mengingat kejadian semalam. 30 menit telah berlalu, dan kini runa sampai di tujuannya. Ya .. dimana lagi jika bukan di tempat dia bisa menemui pujaanya itu. Dengan langkah yang penuh rasa sakit, runa terus berjalan memasuki ruangan milik daehan dan kedua orang tuanya tinggal. Runa kembali menelan ludahnya saat sampai di hadapan daehan.
" daehan anyyeong " sapanya sambil mengusap foto daehan di dalam sana. " maafkan aku " runa menundukkan kepalanya dan air mata mulai menggenangi matanya " maafkan aku karena aku mengkhianatimu, maafkan aku karena aku mengecewakanmu " air matanya mulai mulai mengalir dan tubuhnya mulai bergetar karena sesegukan " kenapa kau tidak membawaku saat itu ? Kenapa kau membiarkanku sendiri dengan ketidak berdayaanku ini ? Sekarang bagaiaman aku harus manjalani hidup ? Bagaimana aku harus menentukan langkahku saat tidak ada lagi yang bisa kuharapkan untuk kehidupanku " runa terus menangis dan berlutut di hadapan abu daehan dan kedua orang tuanya. " ahhh .. " rasa nyeri itu tiba-tiba datang lagi dan membuat runa semakin kesakitan. Runa berjalan keluar dan berusaha mencari klinik terdekat disana. Rasa sakitnya semakin menjadi saat keadaan emosional runa juga mulai meningkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULARITY
FantasySINGULARITY ( REVISI ) " dimana dia harus hidup dengan kepura-puraan dan menghilangkan jati dirinya "