30

152 10 0
                                    

10 menit berlalu dan kini taehyung telah berada di samping runa yang mulai membuka matanya perlahan. Sedikit menyeringai karna jaitan di dahinya terasa nyeri.

" runa-ya .. " ucap taehyung dengan raut wajah sedikit lega dan langsung menggenggam tangan runa. Runa yang melihat taehyung dalam keadaan baik-baik saja kini mulai mengukir senyumnya meski menahan perih di dahinya.

" apa kau baik-baik saja ? " jawab runa sambil mengusap lembut pipi taehyung dan taehyung mengangguk sambil terus menekan pipinya ke telapak tangan runa "dengarkan aku baik-baik, jangan merasa bersalah atas apa yang terjadi padaku, jangan menyalahkan diri sendiri dan buat hatimu serelax mungkin, arraseo ? " runa terus beralih menggenggam tangan taehyung dan kemudian mengusap lembut kepalanya

" mianhae .. " taehyung mencium genggaman tangan runa dan nafasnya mulai tak beraturan lagi

Runa yang mulai merasakan kegelisahan mulai menyelimuti hati taehyung kini berusaha untuk duduk meski kepalanya masih terasa begitu pening. Runa dengan sigap memeluk taehyung, menenangkan taehyung dengan terus menepuk punggung taehyung dan menunggh taehyung kembali mengatur nafasnya. "Gwenchana .. aku baik-baik saja, jangan khawatirkan apapun, atur nafasmu dan jangan pikirkan apapun " ucap runa sambil terus menepuk punggung taehyung.

Taehyung mengangguk dan meremas punggung runa dengan begitu erat dan perlahan nafasnya mulai kembali normal.

Runa melepas pelukannya dan menangkap wajah taehyung yang kini pucat pasi " mianhae .. aku telah menyakitimu, aku berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi, mianhae .. "

" aniya .. " taehyung menggelengkan kepalanya dan kembali memeluk runa. Kini pelukannya jauh lebih lembut dari sebelumnya dan setelah beberapa saat taehyung melepaskan lagi pelukannya dan meniup kening runa yang terbalut perban " apa ini sakit ? " tanya taehyung sambil terus menium lukanya

Runa hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. " ada yang jauh lebih sakit dari luka itu " ucap runa sambil menatap taehyung yang kini membantu runa untuk mengikat rambutnya

" mwoya ? " jawab taehyung sambil menata poni runa agar lebih rapi lagi

" hatiku " ucap runa sambil menatap taehyung yang terkejut dengan jawabannya " hatiku jauh lebih sakit saat melihatmu menjadi seperti ini, hatiku sakit melihatmu begitu terluka dan cemas seperti ini, taehyung-ah .. mari kita mulai semua dari awal dan aku akan mengubur jauh-jauh perasaanku kepadamu, aku ingin kita seperti dulu, mari kita ulang semuanya dan kembali menjadi sahabat seperti dulu "

" runa-ya .. " jawab taehyung sambil terus menyisir rambut panjang runa " berbahagialah bersama daehan dan jangan khawatirkan aku, aku memiliki yerin dan jika kita terus bersama itu akan menyakiti yerin dan daehan. Sudah waktunya kita menikmati kehidupan kita sebagai makhluk sosial, aku tidak ingin mengikat kembali yang sudah susah payah ku lepaskan, aku baik-baik saja meski tanpamu, dan kau juga pasti akan baik2 saja meski tanpaku, mungkin ini terdengar begitu menyakitkan, tapi aku berharap ini adalah kesakitan terakhir yang aku berikan untukmu, jika kita terus bersama pada akhirnya kita akan saling menyakiti lebih dari ini, tentang depresiku aku bisa mengatasinya sendiri jadi jangan bebani dirimu karnaku "

Rasanya begitu menyakitkan, saat runa dengan besar hati berusaha memperbaiki hubungan, taehyung dengan begitu mudahnya menolak begitu saja. Segala alasan yang dia katakan memang begitu masuk akal, tapi hatinya tak bisa menerima segala bentuk alasan dari penolakan itu. Sungguh demi apapun runa hanya ingin kembali menjadi sahabat dari taehyung karna jujur dalam hatinya kini telah di penuhi oleh daehan.

" runa-ya ... kau sudah jauh lebih baik sekarang, jadi aku bisa pulang sekarang, aku akan menghubungi daehan agar menemanimu disini " taehyung memakai kembali coatnya dan bersiap untuk pergi

SINGULARITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang