43

187 17 6
                                    

" Ada apa ? "

" kita .... " jawab runa dengan suara bergetar dan nafas yang masih terengah-engah. Runa terus menatap taehyung yang juga menatapnya penuh dengan kekhawatiran. Hari ini rasanya semua kehidupan yang runa jalani terasa lebih sulit dari sebelumnya. Entah apa yang membuat dunia menjadi begitu kejam mempermainkan nasib dan takdirnya. Entah apa yang dia lakukan di kehidupan sebelumnya sehingga dunia menghukumnya terus menerus seperti ini. Setelah dunianya runtuh setelah kematian amma dan appanya, dunia yang susah payah dia bangun lagi dengan kehadiran daehan. Kini daehan juga pergi meninggalkannya. Belum kering rasanya luka yang kemarin terbuka karena kepergian daehan, sekarang luka itu seakan kembali basah dan mengeluarkan nanah lagi. Lagi-lagi dunia mempermainkannya. Runa pikir kehidupannya akan kembali normal setelah runa mencoba menjalani hidupnya dengan fatasinya sendiri. Tetapi ternyata itu hanya fantasi belaka, kenyataannya dunia memang tak pernah berpihak kepadanya.

" ayo kita duduk dulu " taehyung menarik tangan runa tapi runa menahannya. Runa menatap hera yang juga berada di sana, tatapan itu seolah meyakinkan runa dengan apa yang runa pikirkan sekarang. Runa terus menatap hera, hingga hera menganggukan kepalanya dan tersenyum. Runa memalingkan pandangannya kepada taehyung. Kembali menatap mata taehyung, mata yang telah lama dia hindari, mata yang telah lama tak terlihat pantulan dirinya tersenyum begitu bahagia, mata yang selama ini tersirat beribu kebohongan di setiap kedipannya.

" taehyung-ah .. " ucap runa sambil mengusap lembut pipi taehyung dan bibirnya kembali bergetar menahan perih di dada yang seakan ingin terluapkan semua hari ini

" ada apa ? Kenapa kau begini ? Apa aku melalukan kesalahan ? " jawab taehyung sambil meraih telapak tangan runa yang masih mengusap lembut pipinya dan kemudian menciuminya " kenapa kau begini ? Katakan padaku ada apa ? " taehyung terus menciumi telapak tangan runa dan mengusap lembut kepala runa berkali-kali. Pandangannya mulai kabur, genangan air mata kini mulai memenuhi matanya. Jantungnya berdetak tak karuan, rasa takut akan terjadi hal buruk kepada runa begitu terasa hingga menembus dadanya.  "Ada apa di balik tulang rusuk itu ? Kenapa rasanya begitu sakit " gumam taehyung dalam hati sambil terus mengusap lembut kepala runa. Air mata runa kini tumpah ruah, bibirnya bergetar hebat di sertai isakan yang membuat bahunya naik turun. Runa kembali mengusap pipi taehyung, tapi kali ini, ibu jarinya berfungsi sebagai penghapus air mata taehyung.

" jangan menangis " kata runa susah payah dengan nada yang terus bergetar " jangan menangis, tolong jangan menangis " runa terus mengucapkan kata itu dan kini menangkap wajah taehyung yang terus menunduk karena menghindari kontak mata dengan runa

" aku tidak tau apa yang membuatku menangis, tapi rasanya seperti ada sesuatu yang begitu menyakitkan di balik tulang rusukku, ada apa sebenarnya ? Apa aku membuat kesalahan ? Atau kau akan meninggalkanku ? Kau akan pergi kemana ? Aku akan ikut denganmu " taehyung sesegukan dan terus menundukkan kepalanya. Hera yang masih duduk di meja makan hanya bisa menundukkan kepalanya, sudah bukan waktunya untuknya untuk ikut campur dalam kehidupan taehyung dan runa. Hera menyadari bahwa kini keduanya telah tumbuh dengan dewasa. Keduanya akan saling melengkapi dan keduanya akan saling memiliki, hera yakin akan hal itu. Hanya saja, keegoisan mereka masih meledak-ledak sehingga membuat mereka sulit untuk bersatu.

" taehyung-ah ... aku tidak akan pernah meninggalkanmu mulai sekarang, aku juga tidak akan pernah pergi dari sisimu walau hanya sebentar saja, aku akan terus bersamamu, setiap hari, setiap jam bahkan setiap detik, taehyung-ah ... mari kita menikah sekarang "

Kata-kata itu seketika membuat taehyung dan hera mendongakkan kepalanya secara bersamaan. Mereka benar-benar terkejut dengan apa yang runa katakan, terlepas dari betapa terkejutnya mereka. Sejujurnya mereka begitu bahagia mendengar kata-kata yang keluar dari mulut runa. Runa menghela nafasnya dan kemudian memeluk Taehyung yang masih terpaku. Runa melingkarkan tangannya di punggung taehyung dan terus sesegukan disana. Tapi taehyung melepaskan pelukannya dan menatap runa dengan tatapan sedikit kesal.

SINGULARITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang