28

123 11 0
                                    

" mau pulang denganku ? " ajak taehyung kepada runa yang kini tengah sibuk menata buku-bukunya

" aniyo .. gomawo " jawab runa sambil tersenyum

Mendengar penolakan dari runa, taehyung tetap terpaku disana. Menatap runa yang terus sibuk dengan buku-bukunya dan kemudian berdiri merapikan seragamnya.

" o .. kau masih disini rupanya " ucap runa yang terkejut melihat taehyung berdiri di samping meja tanpa sepatah katapun " yerin-ah ... " runa kini menatap yerin yang masih sibuk menata bukunya

" ne .. runa-ya " jawab yerin yang kini menatap runa dan taehyung

" cepat selesaikan dan pulanglah bersama taehyung, jangan membuatnya menunggu terlalu lama "

" yha ... geum runa " taehyung bergumam dan menarik tangan runa

" wae ? " jawab runa yang juga dengan suara sedikit berbisik

" kenapa kau .... " belum sempat menyelesaikan kata2nya, runa buru-buru melepaskan genggaman taehyung

" daehan-ah .. " runa berlalu meninggalkan taehyung dan mendekati daehan yang telah menunggunya di pintu kelas. Lagi-lagi taehyung kehilangan kesempatan untuk mengatan sesuatu yang penting kepada runa. Semakin hari, runa semakin tak bisa di jangkau, dan bahkan semakin tak bisa di mengerti. Sifatnya yang begitu dingin dan seolah tak lagi perduli dengan taehyung benar-benar membuat taehyung frustasi.

Hingga saat di rumah pun, taehyung tak bisa menemui runa karena runa tak pernah membalas pesan dan mengangkat telfonnya. Beberapa kali taehyung mencoba untuk datang kerumah runa, tapi runa terus menghindar bahkan selalu menyibukkan diri dengan pekerjaan barunya sebagai pemilik perusahaan dan pemegang alih semua yang ada di perusahaan milik amma dan appanya.

Kini malam telah berganti dengan pagi, dan hari baru terus runa nikmati sekarang. Dan pagi ini taehyung juga tak terlihat menunggu runa dia depan rumahnya. Sekilas runa menatap rumah taehyung dan mobilnya telah terparkir di luar. Runa berlalu begitu saja berjalan menuju halte dan mulai memasang headset di telinganya. Berjalan dengan tanpa ragu dan terus menyenandungkan lagu-lagu yang dia dengarkan. Hingga di suatu persimpangan mobil taehyung berlalu begitu saja tanpa menyapa runa. Runa hanya sedikit terkejut dan menggelengkan kepalanya, lalu kemudian kembali melanjutkan langkahnya. Tidak ada yang menarik dari perjalanan itu, hingga sampai di kelasnya, runa hanya menyapa beberapa teman2nya termasuk taehyung dan yerin yang juga baru saja tiba, lalu kemudian melanjutkan aktifitasnya di depan laptop.

" o .. gingseng merah " runa tak sengaja menjatuhkan sepouch gingseng merah dan kemudian mengambilnya, dan disana terdapat memo dengan inisial yang tak asing baginya

* minum ini dan buat harimu senyaman mungkin, aku menunggumu di kantin saat jam istirahat nanti, mari kita makan siang bersama __DH *

Runa tersenyum kecil membaca memo itu dan kemudian membuka ujung bungkusan dan mulai menikmati gingseng merahnya.

" aigoo .. " runa menyeringai setelah menghabiskan gingseng merah pemberian daehan dan mulai membuka laptopnya. Belum sempat memulai kerjaannya seseorang memanggil nama runa dengan begitu kencang dan memukul mejanya.

" ya! Geum runa ! " sontak semua mata tertuju pada runa

" wae ? " jawab runa santai sambil terus melanjutkan pekerjaannya

" apa yang kau lakukan ! "

" apa maksudmu ? " runa masih terus menatap layar laptopnya

" ya! " gadis itu menutup paksa laptop milik runa dan membuat runa menarik nafas panjang sebelum akhirnya menatap si gadis itu

SINGULARITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang