1 bulan berlalu dan jarak diantara runa dan taehyung semakin terlihat begitu jelas. Tak pernah lagi tidur bersama, menghabiskan waktu sepulang sekolah bersama untuk merawat wajah runa, dan bahkan taeyung tak begitu marah saat runa mengenakan liptint berwarna merah. Sesekali runa pernah mencoba untuk menggunakan itu tapi taehyung hanya menatapnya dan menghelas nafas sebelum akhirnya berlalu menemui yerin. Runa kini lebih memilih untuk menyibukkan diri di dunia bisnisnya, di dunia yang awalnya benar2 dia benci karna membuat waktunya terbuang. Tapi kali ini runa begitu menikmati kehidupan sebagai anak pemilik perusahaan kelas satu di seoul. Rapat kesana kemari dengan beberapa kolega, menghabiskan waktunya hanya untuk mengurus beberapa surel seperti yang biasa daehan lakukan. Dan pastinya, hubungannya dengan daehan masih berjalan dengan baik sampai saat ini meski belum ada kejelasan di antara mereka.
Pagi ini seperti biasa dengan kegiatan sekolah mereka yang harus terus mereka lalui. Dan ya .. seperti yang kalian tau, taehyung tak pernah lagi menggunakan sepeda kesayangannya itu, padahal itu adalah hadiah persahabatan dari runa appa. Padahal dulu taehyung selalu berjanji untuk terus mengayuh sepedanya bersama runa, ya .. janji adalah pemanis dalam sebuah hubungan. Dan ingkar adalah kenyataan pahit yang harus di telan. Runa dan daehan sampai lebih dulu di sekolah sebelum yerin dan teahyung. Hal baru yang runa lakukan saat ini adalah membawa laptopnya ke sekolah dan sibuk mengurus bisnisnya.
" aku harus bekerja keras agar aku lupa bagaimana dia mengabaikanku " gumam runa sambil membuka laptopnya dan duduk di bangku pojok belakang miliknya. Matanya terus tertuju pada layar laptop bahkan mulai membuat dirinya tulu dengan segala suara yang dia dengar. Namun tidak dengan suara yang satu ini, ya .. suara tawa nyaring dari taehyung yang biasanya dia dengar hanya saat bersamanya saja. Runa mendongakkan kepalanya hanya sekedar untuk melihat taehyung yang mulai jarang terlihat di matanya dan mengangkat satu ujung bibirnya lalu kemudian matanya kembali menatap layar laptopnya.
" runa annyeong " sapa yerin yang kini duduk di bangkunya dan menatap runa yang masih sibuk dengan laptopnya
" emm .. annyeong " jawab runa yang matanya masih terus tertuju pada layar laptop
" apa yang sedang kau lakukan ? " tanya taehyung yang juga duduk di bangkunya
" mengirim beberapa surel untuk beberapa perusahaan " mata runa masih terus menatap layar laptopnya
" yha .. apa sahabatku sudah menjadi pebisnis yang sukses ? " goda teahyung yang juga tersenyum kepada yerin
Runa mendongakkan kepalanya dan kemudian berjalan mendekati taehyung lalu menarik kerah baju taehyung dan membuat taehyung berdiri dengan tatapan terkejut.
" yha .. apa sahabatku ini masih belum bisa memasang kancing baju dengan benar tanpa bantuanku ? " runa mulai melepas kancing baju taehyung dan memasukkan kelubang yang tepat dan kemudian merapikan baju taehyung setelah semua kancingnya benar
" runa-ya .. " taehyung menatap runa yang masih merapikan bajunya
" waeyo ? " jawab runa sambil mendongakkan kepalanya
" ige .. " taehyung menunjuk jerawat yang ada di pipi runa yang terlihat begitu merah dan sedikit besar
Runa menutup pipinya dengan telapak tangannya " gwenchana ... daehan sudah membelikanku pack untuk jerawat " runa mengambil pack dari dalam sakunya dan menunjukkan kepada taehyung
" ah .. begitu rupanya "
" emm .. " runa mengangguk dan berjalan meninggalkan taehyung dan yerin di sana. Saat akan keluar, dua orang gadis mulai mencibir dengan kata2 yang sangat menyakitkan. Runa menghentikan langkahnya di depan pintu dan terus mendengar apa yang mereka bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULARITY
FantasySINGULARITY ( REVISI ) " dimana dia harus hidup dengan kepura-puraan dan menghilangkan jati dirinya "