"Yuna."
"...."
Bu Beti mengangkat kepala.
"Dimana Yuna? Sudah tiga kali ibu mengajar disini dan selama itu pula Yuna tidak hadir. Kemana dia?"
"Itu bu, sudah seminggu lebih dia tidak masuk Bu."
"Keterangannya?"
"Tanpa keterangan bu."
"Sudah hubungi orang tuanya?"
Yuda melirik ke temannya. Dan mendapat gelengan.
"Belum bu."
"Wali kelas kalian?"
"Pak Tio sudah seminggu tugas ke luar kota bu."
"Oh, iya. Jadi tidak ada yang menghubungi?"
"Tidak bu."
"Kalian sudah datang ke rumahnya?"
"Errr tidak bu. Maksudnya belum bu."
"Kalian tau alamatnya?"
"Tidak bu."
Juna menoleh ke arah Leo, "Dimana Si Cupu?"
"Cupu siapa?" Leo balik tanya.
"Yuna." Ucap Juna datar.
"Tumben lo nanya dia?" Leo menarik sudut bibirnya, "kenapa lo? Lo kangen ya?"
"Nggaklah bego. Gue nanya doang. Cuman mau nyari pelampiasan aja."
"Pelampiasan apa nih?"
"Sok polos deh lo."
"Wahahaha ... kenapa dengan Calista? Kan kemaren gue lihat lo berdua didalam toilet. Kenapa dengan dia? Servisnya kurang?"
"Manja tuh anak. Nggak mau gaya yang lain. Dikerasin dikit ingin udahan. Males."
"Anjir gila lo berdua."
"Kayak lo nggak aja."
"Jadi, gimana nih Yuna? Masih pengen dia. Memang apa hebatnya dia?"
"Penurut dan diem. Jadi bisa pake sepuasnya."
"Tapi, kamaren gue habis di ceramahin adek gue lo. Gue jadi takut apa yang kita lakuin ini jadi karma."
"Tenang ajalah. Mana ada karma di dunia ini. Nggak mungkin. Sekalipun ada, karma itu nggak berlaku buat gue."
"Kalau benar-benar ada lo Jun? Kita kan nggak tau kedepannya nanti."
"Gue bakal mandul kalau tuh karma memang benar ada."
"Gila lo! Seram amat sumpahnya. Jangan ngomong gitu. Gue takut beneran jadinya."
"Serius gue. Kalau karma memang ada, mandul gue. Dengan Tuhan aja gue nggak percaya apalagi dengan karma. Bullshit!"
"Awas lo Jun. Entar omongan lo dijabah."
"Nggak takut gue."
"Leo, Juna. Kalian mau bicara di luar atau tetap didalam dan tutup mulutnya. Ibu mau melanjutkan pelajaran."
"Baik bu."
***
"Kak, ini tabungan aku. Kakak gunakan ya."
"Makasih ya Daf."
"Maaf cuman bisa kasih sedikit. Tapi, nanti aku akan cari kerja. Kakak gunakan saja tabungannya biar tiap bulan bisa aku kirim. Kakak juga ngomong kalau kehabisan uang. Aku bisa usahain."
"Ini saja lebih dari cukup Daf."
Dafa menatap wajah Kakaknya. Menghela napas, "Kakak baik-baik ya disana. Jaga kesehatan. Jangan makan sembarangan. Dan jaga-jaga disana. Cari kosan khusus putri saja."
"Iya Daf. "
"Berapa lama kakak disana?"
"Nggak tau."
"Aku akan diam dan membantu aksi kabur kakak. Tapi bukan berarti Kakak harus hilang kabar. Kakak harus sering-sering kasih kabar. Biar aku nggak khawatir."
"Iya, maaf ya Daf. Merepotkan."
"Kakak nggak merepotkan. Aku iklash membantu kakak."
"Kereta Kakak tiba sebentar lagi. Kakak boleh minta kopernya."
"Ini kak." Daf memberikan koper yang diminta, lalu tangannya mengusap perut Yuna.
"Jadilah anak yang baik. Jangan merepotkan ibumu ya."
"Makasih Daf."
"Jangan bilang makasih terus. Ini sudah tugasku sebagai adik. Seandainya aku bertemu orang itu. Entah apa yang akak ku lakukan nanti."
"Jangan menyusahkan Ibu dan Ayah Daf. Biarkan dia. Jadi anak yang berguna buat Ayah dan Ibu ya Daf. Kakak tidak bisa mewujudkannya, kakak berharap banyak sama kamu. Jangan sakiti wanita. Jaga pergaulan. Dan buat Ayah dan Ibu bangga."
"Iya, Kak. Aku akan berusaha hingga tetesan keringat terakhirku. Kakak baik-baik disana."
"Iya, Daf. Kamu sudah ngomongnya tadi. Kakak pergi dulu ya."
"Iya, Kak. Hati-hati."
Yuna melambaikan tangannya. Dan dibalas Dafa dengan lambaian. Setelah kereta kakaknya berlalu. Dafa memasukkan tangannya ke saku. Ia menghela napas.
"Kak, semoga semua yang kakak alami cepat membaik. Ya Allah jaga dia disana."
***
11 November 2019
Vote dan komen 😉Oh ya di fizzo aku juga ada cerita mirip2 kayak gini judulnya Black Sugar bercerita tentang karma agak dark juga sih tapi nyangkut kehidupan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga tahun [End]
Художественная прозаWaktu memang adalah hal menakutkan di dunia ini. Tak memandang pangkat, derajat, kekayaan, dan status. Ia akan terus berjalan. Tanpa diminta atau bisa dihentikan. Dan manusia pun bisa berubah karenanya. Sebelum tiga tahun dan setelah tiga tahun. Buk...