Part. 15

23K 1.7K 69
                                    

Anin & Arka
2

"
"
"

By : Nuryunus99

☆☆☆

Brian menarik napas pelan saat sudah berada di luar ruangan Arka di rawat. Pria itu menghembuskan napas pelan karna bisa menghindar dari Chandra yang suka sekali mengungkit masa lalunya dan perasaan cintanya ada Natal.

"Itu...," Briam bergumam saat melihat Natal dan Devan berlari ke arahnya dan melewatinya, "Devan dan Natal kan?" tambahnya.

Merasa penasaran pria itu mengikuti Devan dan Natal hingga di depan ruang UGD, di sana di depan pintu ada Azril yang menggendong Nayla yang terus menangis, lalu ada Devan dan Natal juga. Mendengar ada langkah kaki mendekatinya dari arah belakang Brian langsung menaikkan tudung jaketnya saat sepsang suami istri mendekati dan melewatinya.

"Ada apa ya? Siapa yang ada di ruangan itu?" Gumam Brian dengan mata yang terus menatap ke arah ruang UGD, pria itu berharap yang ada di dalam bukanlah bagian orang penting di kehidupan Arka.

"Azril, apa yang terjadi?" suara Azka terdengar membuat Brian menajamkan indra pendengarannya.

"Ka Anin jatuh dari tangga, Yah." Seketika Brian terdiam mendnegar ucapan adik bungsu dari Arka itu.

'Anin? Bukannya itu nama istrinya Arka?' Batin Brian.

"Kenapa bisa sampai jatuh?" Tanya Nafiza.

"Azril nggak tahu, Bun."

Semua terdiam hanya ada suara tangisan pelan Nayla yang terdengar.

Brian kembali memfokuskan pendengarannya saat melihat seorang dokter keluar dari dalam ruanga UGD. Dokter itu menjelaskan keadaan Anin pada keluarga Athala.

"Keguguran? Menantu saya keguguran?" ucap Nafiza. Wanita itu langsung menangis saat mengetahui keadaan menantu pertamanya.

"Mama..." Tangisan Nayla pun menjadi. Mendengar Nafiza menangis histeris membuat anak kecil itu ikut menangis kuat, ia bahkan menjerit meminta Mamanya.

Brian segera pergi saat tidak sengaja melihat Azka ke arahnya.

"Mama..." Nayla terus menangis ingin bertemu mamanya membuat Natal mengambil Nayla dalam gendongan Azril dan membawanya menjauh dari depan ruang UGD. Takut tangisan si kecil menganggu para penghuni rumah sakit.

"Sama Aunty dulu ya," ucap Natal lalu membawanya pergi.

Sementara itu, di ruangan rawat di mana Arka terbaring lemah.

Brian masuk dengan keadaan rusuh membuat Chandra menegurnya dengan cara memberi satu bogem di perut Brian.

"Lo bego atau apa? Lo.."

"Tunggu, Chand. Gue bawa kabar baru," potong Brian membuat Chandra mencoba menenangkan dirinya.

"Kabar apa?"

"Kabar kalau istri Arka..."

"Istri Arka? Istri Arka kenapa?"

"Istri Arka masuk rumah sakit."

"Masuk rumah sakit? Apa dia sakit?"

"Nggak sakit. Cuman lagi dapat musiba, dia jatuh dari tangga terus keguguran." Seketika ruangan hening.

Baik Brian dan Chandra terdiam di tempat mereka. Keduanya terkejut saat mendengar suara nyaring yang berasal dari kotak yang ada di sebelah Arka. Benda itu menampilkan garis lurus dengans uara nyaring membuat keduanya panik seketika.

"Panggil Dokter, Bri!" Teriak Chandra membuat Brian langsung berlari keluar dari ruanga rawat Arka. Pria itu berteriak memanggil Dokter.

Beberapa menit kemudian Dokter datang dan memeriksa keadaan Arka. Chandra dan Brian hanya bisa berdiri dengan rasa takut, panik dan juga khawatir di depan ruangan. Melalui kaca yang berbentuk bulat di pintu, Brian terdiam melihat Dokter yang menangani Arka menggelengkan kepalanya.

"Nggak boleh, Dokter itu nggak boleh menyerah. Arka harus hidup." Brian menerobos masuk di ikuti oleh Chandra.

Keduanya hanya bisa terdiam melihat suster yang siap melepaskan alat-alat medis yang ada di tubuh Arka.

"Mama... Nayla mau Mama," Suara nyaring yang melinta di depan ruangan rawat Arka membuat Chandra dan Brian menatap ke arah pintu, di mana Natal melintas di depan pintu seraya membawa Nayla yang menangis.Tak berapa lama Natal melintas suara dari benda kotak terdengar bersamaa suara lirihan Arka yang menyebut El.

'Al, liatin Nayla dong.. Dia nangis tuh,"

Kedua mata Arka terbuka membuat Dokter segera bertindak memeriksa keadaan Arka.

"Arka..." Ucap Brian dan Chndra bersamaan. Keduanya ingin mendekatinya sayangnya, seorang suster meminta mereka keluar.

Chandra dan Brian kembali terdiam di depan pintu dengan perasaan yang masih sama seperti tadi, meski keduanya sedikit lega melihat Arka yang membuka matanya.

"Eh, Brian?" Brian dan Chandra seketika menengang saat mendengar suara Natal.

Keduanya menatap ke arah Natal yang mendekati mereka.

"Oh, Benar. Brian sama Chandra. Kalian apa kabar?" Ucap Natal yang ternyata masih mengenal wajah Brian dan Chandra meski sudah lama tidak vertemu.

"Ka..mi, Baik." Jawab Brian gugup.

"Oh.. Kalian lagi nungguin siapa? Siapa yang di rawat?" kembali Natal bertanya membuat Chandra dan Brian terdiiam sesaat.

"Di dalam..."

"Ya? Di dalam siapa? keluarga, teman atau?"

"Teman. Di dalam ada teman kita yang baru aja mengalami kecelakaan," Jawab Chandra.

"Oh, Ok. Semoga cepat sembuh buat teman kalian. Gue mau pergi dulu," ucap Natal memperbaiki posisi Nayla yang ada di gendongannya setelah itu melangkah meninggalkan Brian dan Chandra yang menghembuskan napas lega.

☆☆☆

Bersambung.

Semoga suka sama part ini,😅

Janggan lupa vote dan komen ya.. :):)

IG : nuryunus_99

Selasa, 22 Oktober 2019

Arka & Anin 2 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang