"Al..." Suara Anin menyambut kedatangan Arka yang baru saja pulang dari kantor di jam yang menunjukkan sembilan malam.
Ini pertama kalinya Arka pulang agak larut. Pekerjaannya menumpuk hanya karna sehari tidak masuk kantor selain itu, Arka juga harus mengurus berkas-berkas yang seharusnya Alvaro urus.
Mengingat Alvaro membuat Arka memijit pelipisnya. Mika, gadis yang pernah meninggalkan Alvaro secara riba-tiba dan menghilang tanpa jejak kini sudah di temukan oleh Alvaro dan sekarang ini gadis terbaring di rumah sakit karna sedang sakit Kanker darah dan sudah masuk stadium akhir. Alasan Mika pergi karna tidak ingin Alvaro sedih karna penyakitnya. Selain itu Mika ingin Alvaro mencari pengantinya agar tidak sedih melepskannya. Mika tahu umurnya tidak akan lama, Mika tahu ia akan meninggal karna penyakitnya maka meninggalkan Alvaro adalah keputusan yang ia pilih meski harus di cap perempuan jahat oleh keluarga Alvaro terutama saudari kembar Alvaro, Alvira.
Dan setelah bertahun-tahun hilang Alvaro menumukan Mika, yang memberitahukan keberadaan Mika adalah Aryo. Masih ingatkan saudrah tiri Devan, sahabat Fatan dan juga Anin serta kawan-kawannya? Yah, Dia yang menyembunyikan Mika. Aryo kenal dengan keluarga angkat Mika yang sudah tiada. Dia membantu Mika dan menemani Mika dalam perawatannya namun, kian hari Mika tidak pernah sembuh, Gadis itu malah makin parah dan Kankernya semakin meningkat membuat Aryo memilih memberitahukan tentang Mika pada Adel selaku kakak Mika di panti asuha, lalu memberitahukan pada Fatan dan Fatan memberitahukan pada Alvaro.
Semua begitu terkejut dengan kenyataan yang ada. Alvaro memilih menemani Mika di hari-hari terakhirnya dan melupakan kewajibannya sebagai anak penerus perusahan Athala. Azka sempat marah besar karna Alvaro yang mengabaikan pekerjaannya hanya demi menunggu Mika sadar dari komanya beberapa bulan sebelum Alvaro tahu tentangnya, Tapi Arka mencoba membujuk ayahnya dan menjanjikan dirinya akan mengganti pekerjaan Alvaro.
Biarlah Alvaro bersama Mika di detik-detik terakhir gadis itu, meski sebenarnya semua menginginkan kesembuhan perempuan itu, tapi ya.. Dokter sudah angkat tangan menangani Mika. Kankernya begitu ganas dan cepat menumbuh hingga membuat kondisi Mika kian menurun dan tak ada harapan lagi.
"Kamu capek, ya, Al?" Arka sedikit tersentak saat tangan Anin memeluk lengannya lalu mengusap dengan lembut.
Terlalu memikirkan Alvaro membuatnya lupa dengan istrinya.
Arka menampilkan senyumnya serata mengecup kepala Anin dengan lembut.
"Kamu udah makan?" tanya Arka.
"Udah, Sekarnag aku mau tanya, Kamu udah makan?"
"Belum."
"Mau aku siapin?"
"Nggak. Aku..."
"Nggak mau ya pokonya kamu harus makan! Em... Al abis makan aku mau bicara sedikit dnegan kamu, kamu ada waktu kan?"
"Sejak kapan kamu mau bicara harus tanya apa aku ada waktu atau nggak? Kalau mau bicara apa? Aku akan dengar," ucap Arka.
"Oh.. Hehehe.., Kamu mandi gih, udah bau asem."
"Asem-asem tapi kamu masih tuh, nyium baju aku," ucap Arka seraya menatap.Anin yang beridri di sampingnya. Wanita itu kelihatan sedang mencium pakaian yang di pakainya padahal katanya bau asem.
"Ih.. Ngeselin!" ucap Anin mengecutkan bibirnya membuat Arka gemas dan mengecup singkat bibir itu.
"Ih, Mesum!"
Arka hanya mengangkat kedua bahunya. Ia tidak peduli dengan teriakkan istrinya yang sudah pasti akan membuat anak-anak yang sedang nonton tv di lantai satu mendnegarnya.
Tidak mesum berarti tidak normal, lagi pula ia mesum sama istri sendiri.
"Udah sana mandi!" ucap Anin lalu berjalan ke arah dapur menyiapkan makanan untuk Arka. Mbok Susi sudah pulang ke rumahnya yang tak jauh dari sini. Ya, wanita itu tidak tinggal di dalam rumah Anin. ia akan datang sekitar jam setengah enam pagi hanya untuk membantu Anin memasak sarapan, lalu sekitar jam sembilan siang ia akan pulang untuk beristirahat makan dan setenga dua belas sudah balik ke rumah Anin lagi untuk menyapu, mengepel dan berberes-beres Kalau sudah selesia ia boleh pulang dan akan kembali jika sudah dekat jam makan malam, ia harus membantu Anin memasak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka & Anin 2 (✔)
General FictionCERITA KE III ANIN Anin dan Arka sepasang suami istri yang menikah muda, memiliki tiga orang anak. Dua laki-laki yang kembar dan satu anak perempuan. Ketiganya memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada si Daffa Adrian yang kalem seperti ayahnya, ada...