Part. 23

25.9K 1.8K 30
                                    

Anin & Arka
2

¤
¤
¤

By; Nuryunus99

♡♡♡

Suasana kamar rawat Arka terasa mencengkam saat ini. Bukan karna kedatangan Azka, Given atau pun Bintang. Melainkan kedatangan seorang pria tua dengan seorang wanita yang berumur sama dengan Nafiza.

"Mau apa dia kemari?" Ucap Anin di selah-selah suasana yang tidak enak itu. Suasana hangat dan ramai itu seketika menghilang karna keberadaan Juan William bersama seorang wanita  yang tak pernah mereka lihat sebelumnya.

Anin sudah tahu soal Juan yang ternyata Ayah dari Mamanya. Ia cukup terkejut karna mengetahui Mamanya yang ternyata masih memiliki keluarga dan keluarga Mamanya bukan sembarangan keluarga. William, itulah nama yang ada di belakang nama Andin Reselia W.

Senang? Ya, senang tapi ia juga Anin tidak senang dengan keberadaan keluarga Mamanya itu. Menurutnya keberadaan mereka membawa petakan padanya.

Lihat, apa yang terjadi pada Arka. Itu satu penyebab keberadaan keluarga Mamanya. Selain itu, Anin benci keluarga William terutama Juan William karna ia datang terlambat untuk semua hal yang terjadi pada Mamanya.

"Anin..."

Given mencoba menegur putrinya yang dengan pelan. Tidak seharusnya ia melakukan hal tersebut pada Juan. Meski sekali pun keberadaan keluarganya membawa musibah pada keluarga putrinya itu.

"Kenapa dia kemari Pa? Nanti dia bawa sial buat Anin lagi," ucap Anin.

Sakit? Tentu saja sakit. Hati Juan sakit mendengar penolakkan secara langsung dari cucunya. Ia sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Istrinya sudah tiada karna kebodohannya lalu, putrinya yang hilang pun sudah tiada, Putra kebanggaannya sekarang menghabiskan sisa hidupnya di dalam sel tahanan dan sekarang, Cucunya menolak keberadaannya.

Juan tidak punya siapa-siapa lagi selain Alexa, anak angkat sekaligus keponakannya sendiri.

"Maaf kalau keberadaan saya tidak di inginkan. Maaf kalau keberadaan saya membawa kesialan bagimu," ucap Juan menahan rasa sesak dalam dirinya.

Anin hanya membuang muka mendengar ucapan Juan. Melihat wajah sedih pria tua itu membuat Anin teringat akan wajah Mamanya.

Melihat Juan seperti melihat Mamanya dalam versi laki-laki yang sudah tua. Pandangan Anin kini fokus pada Nayla. Si kecil yang memiliki sedikit bentuk wajah seperti mamanya serta pria tua di depannya. Bukan hanya bentuk wajahnya, tapi mata, tatapan lembut dan senyum manisnya sama dengan Mama Andin.

"Saya kemari hanya ingin melihat keadaanmu, Cucuku."

"Aku baik-baik saja, dan belum mati. Sekarang pergilah," Usir Anin.

Juan menarik napasnya. Sungguh ia tidak bisa menahan sesak di hatinya.

"Saya akan pergi sesuai dengan keinginamu. Saya akan kembali ke negara asal saya," ucap Juan membuat semua menatapnya tak terkecuali Anin.

Pergi? Ayah dari Mamanya akan pergi, Harusnya Anin senangkan? kenapa ia merasa tidak ingin pria itu pergi?

"Saya kemari hanya untuk mencari anak perempuan saya, yang di bawa pergi istri saya waktu beberapa belasan tahun yang lalu karna kebodohan saya. Tapi pencarian itu sudah selesai, Saya sudah menemukan Istri dan anak perempuan saya dalam keadaan bahagia tanpa saya. Mereka sudah pergi berbahagia di atas sana sebelum saya menemukan mereka," Ucap Juan panjang.

Arka & Anin 2 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang