Anin & Arka (6)

22.5K 1.6K 41
                                    

Kediaman Arka dan Anin kini terlihat begitu ramai dengan kedatangan dua keluarga besar, Athala dan Andjaya. Kedua keluarga itu berkumpul setelah mendapatkan kabar dari Arka tentang kehamilan Anin yang ketiga kalinya. Tanpa menunggu lama dan meninggalkan segala pekerjaan yang ada merrka langsung ke rumah Anin dan Arka

Suasana begitu ramai apalagi para cucu-cucu Andjaya datang dan merusuh bersama Nayla. Di tenga keramaian yang ada hanya Daffa yang tak terlihat berada di antara semuanya. Anak pertama Arka dan Anin itu memilih mengurung dirinya di kamar, bukan karna tidak suka dengan keadaan yang ramai. Daffa suka, apalagi kumpul keluarga besar seperti sekarang ini jarang sekali terjadi hanya saja. Daffa malas jika harus di tanya-tanya tentang kejadian kemarin. Vidio di pukuk dan memukul sudah viral di sosial media, bahkan di berita-berita tv. Semua sudah tahu dan menurutnya semua akaan repot dengan masalah itu. Masalah sudah di selesaikan oleh Ayahnya dan masalah malah akan bertambah kalau dua keluarga besar ikut campur.

"Kakak Daffa... Mama panggil," teriak Nayla dari luar pintu kamar Daffa. Daffa sengaja mengunci pintu kamarnya biar adiknya dan adik sepupunya tidak masuk ke dalam dan mengacau serta merusak isi kamarnya.

Nayla dan para cucu Andjaya lainnya sungguh rusuh dan mengacaukan jika sudah bertemu satu sama lain.

"Kakak Daffa... Ayah panggil." Dan jika sudah menyebut kata 'Ayah' mau tidak mau Daffa harus keluar. Ia tidak mau di hajar ayahnya lagi itu sangat mengerikkan.

"Iya, iya." Daffa mennyahut seraya beranjak dari ranjangnya menuju pintu kamar. Tak butuh lama ia langsung membuka pintu kamarnya dan melihat adiknya dan adik sepupu lainnya berada di depan pintu kamarnya.

"Naynay Boong," ucap Nayla seraya menjulurkan lidahnya lalu berlari menjauh dari kamar Daffa di ikuti yang lainnya.

Daffa mendengkus kesal melihat kelakuan adik perempuannya itu. Seharusnya ia tidak tertipu dengan kejahilan yang sering di lakukan berulang-ulang kali itu.

"Naynay!" seru Daffa. Daffa keluar dan mengejar adiknya yang berlari hingga kelantai satu.

Rasa kesal Daffa makin menjadi ketika adiknya berteriak 'Monster Mengejar' Dan membuat para sepupu lainnya menghadang langkahnya dan melempari bermacam-macam boneka yang di yakini itu milik Nayla. Boneka yang berkarakter seperti beruang atau lainnya sih, tidak akan terasa sakit jika di lempar, tapi ini. Mereka meleparinya dengan boneka barie.

Ingin marah tapi tidak bisa.

"Daffa sini, sayang." Suara lembut Mamanya terdengar. Dafda menatap Mamanya yang tak jauh darinya dengan langkah besar ia menghampiri Mamanya.

"Kenapa Ma?"

"Kamu makan dulu, gih. Semua udah makan tapi kamu belum."

"Iya."

Daffa duduk di meja makan sendirian, di sisinya ada Mamanya yang mengangkat beberapa piring kotor di bantun Adiva, menantu pertama di keluarga Andjaya.

"Sambelnya nggak?"

"Mau Ma." Dan Daffa mengambil sambel ulek kesukaannya.

Mood Daffa seketika berubah saat melihat seorang gadis berambut panjang dengan kaos putih berlengan pendek dan celana jins yang juga pendek hingga memperlihatkan paha mulusnya. Gadis itu Alisha, anak tunggal sahabat ayah dan Bundanya, bisa di bilang sepupunya juga, tapi sepupu jauh.

Dengan sedikit kasar Daffa membanting sendok makannya di atas piring hingga membuat suara dentingan lumayan keras dan sontak semua menatapnya tak terkecuali Alisha.

Semua mengerutkan dahi mereka melihat Daffa yang berdiri dan langsung beranjak pergi tanpa menyadari panggilan Mamanya.

Terlalu kesal membuat ia tuli akan suara Mama.

Arka & Anin 2 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang