Anin & Arka (31)

25.4K 1.9K 296
                                    

#Dirumahaja
#Ngapainaja?

☆☆☆

Seorang gadis berkuncir dua berdiri sendirian di depan gerbang sekolah yang tampak begitu sepi. Gadis kecil yang tak lain adalah Nayla sedang menunggu jemputannya. Sudah beberapa menit bel pulang sekolah berbunyi tapi orang yanga akan menjmput Nayla belum juga terlihat hingga suasana sekarang. Teman-teman sekolahnyapun sudah pulang semua tersisa hanya Nayla dan satpam yang saat ini sedang berada di toilet pos satpam.

Suasana yang ada tiba-tiba menjadi berisik karna segerombolan anak-anak remaja berpakaian putih abu-abu sedang berlarian ke arahnya dan melewatinya. Beberapa menit mereka pergi kembali lagi tiga anak remaja berpakaian putih abu-abu juga datang berjalan ke arah mereka. Tampak dari mereka sedang membawa balak, rantai motor dan juga tongkat yang biasa di pakai memukul bola kecil.

Nayla ketakutan melihat mereka karna mereka terlihat menyeramkan di matanya. Pakaian yang berantakan, rambut yang acak-acakkan dan jangan lupa benda-benda yang mereka pegang.

Nayla yang berdiri di depan gerbang berniat masuk ke dalam halaman sekolah tapi tangan mungilnya tiba-tiba di pegang oleh salah satu anak remaja tersebut.

"Wih... Dedek gemes kok masih di sini?" tanya anak remaja itu. Melihat gadis kecil yang tampak lucu dan mengemaskan berdiri sendirian di depan gerbang sekolah yang tampak sepi membuat salah satu dari tiga remaja itu tertarik untuk mendekatinya.

"Mama..." lirih Nayla mulai takut. Nayla mencoba melepaskan tangannya yang di genggam namun anak remaja berjenis kelamin laki-laki itu  terlihat tidak mau melepaskan tangan Nayla.

"Lebih dari itu lo sentu dia, lo habis di tangan gue, Rian!" suara seseorang yang familiar terdengar.

Anak laki-laki yang menggenggam tangan Nayla menoleh ke belakang diama suara itu berasal.

"Weh.. Zello!" ucapnya menyapa orang yang berdiri di belakang dua temannya.

"Lepasin tangan lo, Rian!" seru Zello pada pria yang bernamaa Rian. Zello begitu tidak suka melihat apa yang di lakukan Rian pada adik sepupunya.

"Ck, lo bisa nggak usah ikut campur?" ucap Rian seraya melepaskan tangan Nayla dari genggamannya.

"Jangan mentang-mentang bos dekat sama lo, terus lo pikir kita-kita bakal hormatin lo kayak hormatin bos kita. Lo dan teman-teman lo, cuman orang lain bagi kita-kita. Iya nggak Bil, Rif?" ucapnya seraya melihat dan menyebut dua temannya yang berdiri tak jauh darinya.

"Yoi. Jangan mentang-mentang lo pernah bantuin Evan terus lo merasa kita-kita bakal hormatin lo! Lo itu cuman orang lain aja bagi kita bukan bagian dari kita juga!" seru salah satu dari teman Rian.

Zello mengangkat satu alisnya seraya tersenyum remeh. Ia tahu teman-teman se-geng Evano tidak menyukain akan kehadiran Zello menjadi teman dekat Evano.

Evano dan Zello hanya dua orang tidak akrab dan mereka hanya sekedar saling tahu kalau mereka satu sekolahan. Evano terkenal sebagai ketua geng di sekolah dan Zello terkenal sebagai anak emas di sekolah mereka menjadi teman dan akrba semenjak Zello menemukan dan membantu Evano yang tergeletak tak sadarkan diri di tengah jalan dengan keadaan berlumuran darah.

Mengetahui sifat Zello yang baik dan tidak sombong meski menjadi anak emas di sekolah membuat Evano ingin memiliki ikatan pertemanan dengan Zello. Evano memperkenalkan Zello pada teman-teman se-geng-nya ada yang mau berteman seperti Reno dan lainnya ada juga yang tidak mau seperti Rian, Bily dan juga Rival.

Arka & Anin 2 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang