Anin & Arka
2¤
¤
¤By Nuryunus99
☆☆☆
"Abang yakin?" Suara Anin membuat Adit menarik napasnya pelan.
"Yakin." Jawaban singkat dari sang Kakak membuat Anin sedikit ragu.
"Tapi, Bagaimana kalau Ka Bintang..."
"Kalo dia marah, Nanti abang yang akan marahin dia, Kalau dia nggak mau dengerin..." Adit mengangkat kepalan tangannya di depan waja h pucat Anin, "Kepalan tangan ini akan Abang kasih ke kakak kamu itu, boar dia nggak keras kepala lagi."
Anin menggelengkan kepalanya. Tidak. Kakak Bintangnya tidak boleh di pukul sekali pun dia keras kepala. Anin begitu sayang dengan kakaknya itu, dan ia juga sayang pada Adit. Dia tdak ingin kedua kakaknya bersiteruh karnanya.
"Kalo abang mukul Kak Bintang, Anin nggak mau ngomong sama abang lagi. Anin marah pokonya!" Seruhnya membuat Adit mengerutkan dahinya. Bagaimana bisa adiknya mengatakan itu padanya?
"Anin nggak mau Bang Adit mukul Kak Bintang cuman karna Aku. Kak Bintang adik kandung kakak, Kakak nggak boleh nyakitin dia cuman karna membela Anin, yang hanya adik tiri abang."
Seketika mata Adit menatap tajam pada Anin. Adit tidak suka jika Anin menyebutkan tentnag status mereka yang hanya kakak adik tiri saja. Adit begitu menyayangi Anin, Begitu pun Bintang dan juga Liven. Meski mereka beda ibu tapi bukan berarti Anin harus mengatakan perbedaan itu.
"Jangan bilang begitu Anin. Kamu adik abang..,"
"Iya, Adik abang. Tapi dari ibu yang berbeda. Anin itu..."
"Hentikan! Abang nggak suka kamu bilang begitu, Kamu adik abang. Pokonya adik abanh yang paling abang sayangi. Abang nggak suka kamu merasa bukan adik abang," Ucap Adit membuat Anin terdiam.
Adit memeluk adiknya itu, "Sudah lupakan hal tadi. Bukannya kita akan pergi ke kamar rawat Arka? Bukannya kamu ingin bertemu Arka?"
Anin mengangguk. Ia ingin sekali bertemu Arka, tapi bagaimana dengan kakak Bintangnya? Meski pun berulang kali Anin mengucapkan kata membencinya, tapi Anin tetap sayang pada Kakaknya itu. Anin tahu, apa yang Bintang lakukan itu karna ia sayang pada Anin dan kecewa dengan Arka. Anin tahu, Bintang hanya ingin membuat Arka sadar agar segala sesuatu yang akan di lakukannya itu harus di bicarakan dengan keluarga. Baik keluarganya sendiri atau pun Anin. Biar semua tahu dan bisa mencari jalan kelaur bersama dan bisa berpikir tentang resiko-resiko yang akan terjadi nanti.
"Tenanglah, Kakak Kesayangamu itu tidak akan marah," Ucap Adit menekan kata 'Kesayanganmu' pada Anin.
Anin yang mendengar itu menatap Adit.
"Abang juga kesayang Anin kok," ucap Anin.
"Masa?"
"Iya, serius! Bang Adit kakak Anin yang paling Anin sayang, tapi setelah Bintang."
Adit mendengus melihat adiknya yang terkekeh setelah mengucapkan kata yang awalnya menerbangkan dirinya setinggi langit tapi di jatuhkan saat itu juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arka & Anin 2 (✔)
Ficción GeneralCERITA KE III ANIN Anin dan Arka sepasang suami istri yang menikah muda, memiliki tiga orang anak. Dua laki-laki yang kembar dan satu anak perempuan. Ketiganya memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada si Daffa Adrian yang kalem seperti ayahnya, ada...