03

3.7K 261 2
                                    

"Ga mau hiks hiks nanti hiks (Namakamu) sendirian hiks hiks"ucap (Namakamu) dengan Isak tangisnya.

"Setttt sayang kami ga lama kok disananya"bujuk mami dila.

"Iya sayang kan masih ada bunda,ayah dan kak Iqbaal disini yg nemenin kamu"ucap bunda Rike.

"kamu jangan nangis yah sayang sekarang mami sama papi udah mau berangkat"ucap mami dila.

Mereka pun mengantar papi Wahyu dan mami dila, (Namakamu) sedari tadi terus menangis dan merengek tidak ingin ditinggal mami papi nya.

"Udah yah sayang,kita pulang yuk kamu sekarang tinggal sama bunda"ucap bunda Rike mengajak (Namakamu) pulang setelah pesawat yg ditumpangi mami dila dan papi Wahyu berangkat.

Sadari tadi Iqbaal hanya diam saja tanpa ekspresi sama sekali memandang (Namakamu) datar.

"Le kamu ajak (Namakamu) ke pasar malem yah biar dia ga sedih lagi"bisik bunda Rike.

Mereka baru saja sampai rumah mewah keluarga Iqbaal, (Namakamu) hanya diam dan masih menangis karena ini pertama kalinya dia pisah dengan orangtuanya.

"Ga bisa Bun,Ale capek mau istirahat"tolak Iqbaal langsung melenggang pergi ke kamarnya membuat bunda Rike mengoceh tak jelas namun tak dihiraukan Iqbaal.

Keesokan paginya diruang makan tidak lagi sepi seperti biasanya Karena ada (Namakamu) yg dari tadi berceloteh ria membuat gelak tawa terdengar di rumah mewah itu.

"Kamu serius sayang? Hahaha"tawa bunda Rike pecah saat (Namakamu) menceritakan tentang masa-masa sekolahnya dulu.

"Iya bunda kan waktu pulang sekolah mami jemput (Namakamu) nya lama jadi nam nungguin didepan gerbang eh ada tukang somay yaudah nam sapa eh nam malah dicuekin ih sebel"jelas (Namakamu) sambil memanyunkan bibirnya imut.

"Hahaha lucu banget sih kamu"ucap bunda Rike sambil mencubit pelan pipi (Namakamu) saking gemesnya.

Iqbaal yg baru saja turun dari tangga mendengar gelak tawa bunda dan ayahnya merasa heran karena tidak pernah terjadi dalam sejarah keluarga Herry tertawa dimeja makan namun sekarang apa yg terjadi?

"Ale sarapan dulu nak"panggil bunda Rike.

"Ga usah Bun nanti Ale sarapan di kantor aja"tolak Iqbaal.

"Kak bay harus sarapan nanti cacing diperut kak bay nangis kasian"ucap (Namakamu) seperti anak kecil.

"Bukan urusan mu"jawab Iqbaal ketus membuat (Namakamu) menundukkan kepalanya takut.

"Ayo Ale sarapan dulu"instruksi ayah Herry akhirnya dengan berat hati Iqbaal menurutinya.

"Cacing jangan marah yah sama (Namakamu) kan (Namakamu) udah kasih cacing makan yg banyak nanti kalo lagi belajar cacing ga boleh berisik cacing diem aja yah temenin (Namakamu) belajar"celoteh (Namakamu) pelan namun masih bisa didengar sambil mengelus perutnya aduh ada-ada saja tingkah ajaib anak itu.

Jujur Iqbaal dibuat gemas oleh tingkah bocah (Namakamu) bagaimana bisa seorang gadis yg berusia 20 tahun berkelakuan seperti bocah 5tahun tidak masuk diakal.

my husband is a lawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang