64

1.9K 158 25
                                    

Lagi ga enak badan ini gue makanya ngetik dari semalem wkwkwk.

"Hufff jadi Namakamu dari kecil itu anak yg sangat dimanja sama orang-orang sekitarnya ga ada sedikit pun yg berani BENTAK dia sampai dia SEKARANG"ucap karel menatap tajam Iqbaal.

"Untuk pertama kalinya Namakamu diculik oleh saingan bisnis papinya waktu itu Namakamu masih sangat kecil dia masih tidak tau apa-apa"

"Yg saya tau dari orang tua saya kalo Namakamu itu trauma dia tidak bisa dibentak dan dia selalu dijaga ketat orang tuanya sampai tidak bergaul dengan anak yg seusianya makanya ga heran kalau dia seperti anak kecil namun dia anak yg sangat baik dan pintar makanya saya ga suka kalau dia dibilang cewe MURAHAN"lanjut Karel bunda yg mendengarkan dari tadi hanya bisa menangis histeris mendengar masa lalu Namakamu.

Dimana Iqbaal? Dia sedang dikamar membanting semua barang yg ada dikamar.

"Aku nyesel sayang aku salah"gumam Iqbaal memukul tembok hingga tangannya mengeluarkan darah.

"Astagfirullah AYAH IQBAAL AYAH"teriak bunda yg melihat keadaan anak sulungnya.

Ayah dan Karel langsung berlari kearah kamar Iqbaal dan mereka melihat kamar yg sudah mengenaskan dan Iqbaal yg menangis dengan tangan berdarah.

Disini lain Namakamu sedang berada di pinggir sungai yg arusnya lumayan kencang dia mulai turun dengan hati-hati agar tidak terpeleset dan hanyut.

Hanya bermodalkan baskom yg sudah bolong dia menangkap ikan untuk dimasak.

"Liat nih sayang mama mau tangkap ikan buat kita makan"gumam Namakamu mengelus perutnya.

Dengan susah payah Namakamu menangkap ikan namun yg ter tertangkap hanya satu ikan itupun ikan kecil.

"Neng pulang neng ini udah mau hujan"panggil bapak-bapak yg mencari ikan di sungai.

Namakamu melihat langit yg sudah mendung padahal ini masih jam 9 pagi dengan terpaksa Namakamu akhirnya pulang hanya dengan membawa satu ikan kecil saja.

"Sayang gapapa yah kita hari ini makan ikan aja nanti mama bakal cari uang buat kita beli beras biar kita bisa makan nasi lagi"gumam Namakamu.

Saat ini memang Namakamu tidak memegang uang sedikit pun uang yg dia pinjam dari Karel sudah habis buat membeli rumah dan ongkos dia kesini.

"Nah udah Mateng deh sekarang kita makan yah sayang"gumam Namakamu mengajak ngobrol bayi yg ada dikandungannya.

"Hiks hiks kalo mami disini pasti mami hiks bakal marahin Namakamu hiks hiks makan ga pake nasi hiks hiks"tangis Namakamu pecah sambil memakan ikan hasil tangkapannya tadi hatinya sangat sakit ketika bayang-bayang Iqbaal berputar diotak ya.

Semua kata-kata menjijikkan yg terlontar dari mulut Iqbaal yg ditujukan untuk dirinya seakan menjadi pisau tajam yg terus menggores lukanya.

"Namakamu bukan cewe murahan hiks hiks Namakamu bukan anak kecil lagi hiks hiks papi mami Namakamu mau sama kalian hiks Namakamu takut dibentak kak bay hiks Namakamu ga mau sendirian hiks hiks"begitulah tangis Namakamu di barengi air yg jatuh dari langit cukup deras.

Rumah tua lapuh dan sudah tidak layak huni atap yg sudah bocor membuat hawa didalam rumah kecil itu menjadi dingin menampilkan wanita mungil yg sedang hamil meringkuk diatas kasur lantai yg tipis dan keras air matanya seakan tidak pernah kering,suara lirih tangis yg memilukan memenuhi rumah rapuh ini.

"Hiks dingin hiks hiks papi mami Namakamu dingin hiks hiks"lirih yg memilukan siapa pun yg melihat dan mendengar akan sedih.

Cuma selimut tipis yg mampu menghilangkan sedikit kedinginan ditubuh Namakamu,suara Guntur terus terdengar membuat Namakamu bergetar mencengkeram selimut itu dengan kencang dia berteriak ketakutan tapi tidak ada yg mendengar karena jarak rumah ke rumah didaerah sini lumayan jauh.

Lagi rajin banget nih gue ngetik makanya komen yg panjang biar gue tambah semangat.
Btw gue kan ikutan giveaway biar ketemu si pecicilan Lucas hehehe doain yah biar menang.
Komen yah jangan lupa yg panjang.

my husband is a lawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang