48

2.1K 132 19
                                    

"Ayah bunda Namakamu mau beli kue cubit"ucap Namakamu.

"Besok pagi yah bunda beliin dipasar sekarang mah udah abis"ucap bunda menengok kebelakang.

"Namakamu mau sekarang bunda"ucap Namakamu menahan tangis.

"Yaudah nanti kita mampir ke pasar"ucap ayah membuat Namakamu tersenyum.

"Makasih bunda ayah"

Sampainya dipasar Namakamu langsung berlari mencari penjual jajanan pasar.

"Bunda ayah Namakamu beli semuanya yah"ucap Namakamu semangat.

"Iya boleh buat putri ayah apa sih yg engga"

"Ayo bunda temenin"bunda dan Namakamu berkeliling membeli beragam jajanan pasar setelah dirasa sudah cukup mereka akhirnya pulang dengan Namakamu menenteng beberapa kantong plastik yg berisi bermacam-macam jajanan pasar.

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam kok lama banget sih Ale udah nungguin"ucap Iqbaal dari ruang tengah.

"Tuh istri kamu mau jajan dulu"

"Namakamu nih punya kamu"kata ayah membawakan beberapa buket coklat yg Namakamu dapet dari cowo yg suka sama Namakamu.

"Namakamu nih punya kamu"kata ayah membawakan beberapa buket coklat yg Namakamu dapet dari cowo yg suka sama Namakamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Banyak banget yah dari siapa itu?"tanya Iqbaal melihat buket coklat yg lumayan banyak ditangan ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Banyak banget yah dari siapa itu?"tanya Iqbaal melihat buket coklat yg lumayan banyak ditangan ayah.

"Oh itu dari temen kampusnya Namakamu le"bukan ayah yg jawab tapi bunda.

"Cewek atau cowok?"tanya Iqbaal lagi.

"Cowo yg kemarin kasih Namakamu coklat pasti kak bay tau"Namakamu yg menjawab langsung masuk kedalam kamarnya membawa semua buket dan jajanan yg tadi dibeli.

"Sana samperin mungkin istrimu kesel kamu ga Dateng"saran ayah, Iqbaal langsung naik keatas dan membuka pintu kamar terlihat Namakamu yg sedang memakan jajanan dengan lahap.

"Kenapa?"tanya Iqbaal Namakamu melihat kesumber suara.

"Kenapa apanya?"ucap Namakamu balik tanya.

"Kenapa kamu terima buket dari cowo lain"ucap Iqbaal penuh penekanan.

"Emang nya kenapa?"ucap Namakamu males.

"KENAPA KAMU BILANG KENAPA"bentak Iqbaal tidak mungkin kedengaran keluar karena kamar ini kedap suara.

"Iya kenapa waktu mereka kasih Namakamu coklat kak bay bilang kalo itu murah kan sekarang kak bay liat buket coklat itu mahal kan jadi Namakamu ga murahan kan"jawab Namakamu pelan membuat Iqbaal emosi mengambil semua buket coklat dan jajanan Namakamu dibuangnya ketempat sampah yg ada dikamar mereka.

Namakamu tidak terima dia mengambil kembali semua coklat dan jajanannya.

"Kenapa kamu ambil lagi,oh ternyata bener yah kata temen kamu kalo kamu itu cuma pura-pura polos karena nyatanya kamu ga lebih dari jalang"ucap Iqbaal tersenyum sinis.

Cukup sudah kesabaran Namakamu dia sudah tidak bisa lagi menahan air matanya dia menangis.

"Hiks hiks iya kalo kak bay pikirnya begitu hiks hiks Namakamu ga bisa hiks hiks larang"Isak tangis Namakamu pecah dia mengambil tas dan mengemasi pakaiannya yg dia bawa dari rumahnya dulu.

Namakamu menghapus air matanya kasar keluar dari kamar, Iqbaal menahan tangan Namakamu tapi ditepis kasar oleh Namakamu.

"Stop Namakamu kamu jangan kaya anak kecil"marah Iqbaal.

Namakamu tidak mendengarkan ucapan Iqbaal dia keluar rumah mencari taksi atau apa pun itu yg lewat untuk membawanya jauh dari Iqbaal saat ini hatinya sakit, bunda dan ayah sedang dikamar jadi tidak tau kalo menantunya keluar dari rumah.

"Hiks hiks bibi hiks"ucap Namakamu yg baru saja masuk kerumah orang tuanya.

"Neng kenapa nangis begini"ucap bibi panik melihat anak mendiang majikannya yg selalu ceria kini untuk kedua kalinya menangis histeris.

"Neng kenapa nangis begini"ucap bibi panik melihat anak mendiang majikannya yg selalu ceria kini untuk kedua kalinya menangis histeris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih yg udah setia vote dan komen terimakasih juga buat dukungan kalian😘.
Gue ga maksa kok buat kalian suka sama cerita ini, pokonya terimakasih banyak untuk kalian yg udah bikin mood gue balik lagi.

my husband is a lawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang