52

2.1K 135 11
                                    

Hay guys sebelum baca cerita gue mau sedikit curhat dulu yah hehehe gapapa kan?
Jadi gini yg kemarin tuh bukan ending dari cerita ini itu tuh buat someone yg minta bikin cerita jangan yg bertele-tele.
Terus bukanya gue mau sok atau lebay sampe ss pesan dari dia biar dia dimarahin sama kalian itu bukan tujuan gue banget kalo gue emang niat mau bikin dia malu kenapa ga gue tag langsung aja orangnya kenapa ga gue kasih liat aja nama akunnya, makanya gue ss juga sebenarnya masih banyak lagi kata-kata dia yg menurut gue tuh ga ada respect nya sama sekali
Gue sadar kok cerita gue emang gaje banget hehehe maklum sehari ngetik langsung dipublis tanpa gue baca ulang wkwkwk......
Setiap baca komen kalian gue tuh langsung semangat ngetik dan sebaliknya kalo liat pesan yg ga enak dibaca gue langsung malessssss bangettttttt ngetik hehehe.....
Yaudah lah yah happy reading 😘

"Iya usia kandungannya sudah memasuki Minggu ke 2, kamu harus hati-hati lagi menjaganya jangan biarkan Namakamu banyak pikiran dan sedih itu sangat berpengaruh pada janin nya"jelas dokter tersebut dan langsung berpamitan pulang.

Iqbaal dan bunda sangat bahagia mendengar kabar Namakamu hamil,namun rahang Iqbaal mengeras karena dokter waktu itu membahayakan istrinya dan calon anaknya.

"Bun Ale titip Namakamu sebentar yah"pamit Iqbaal meninggalkan bunda yg sedang menjaga istrinya yg sedang tidur setelah dikasih obat.

"Mau kemana kamu le?"tanya bunda.

"Mau ke kantor polisi Bun"jawab Iqbaal sedikit berteriak karena dia sudah keluar dari kamar.

Dikantor polisi Iqbaal menyerahkan semua dokumen dan barang bukti yg hampir membahayakan istri dan calon anaknya.

"Terimakasih atas keterangannya pak Iqbaal nanti jika ada kabar akan saya telpon pak Iqbaal"ucap kepala polisi sambil menjabat tangan Iqbaal.

"Baik saya tunggu kabarnya secepatnya kalo gitu saya permisi dulu"pamit Iqbaal langsung bergegas pulang lagi karena dia ingin melihat istrinya.

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam le sebentar banget kamu perasaan belum ada satu jam kamu keluar?"tanya bunda heran biasanya Iqbaal kalo sudah mengurus pekerjaan nya bisa sampai beberapa jam.

"Ale cuma kasih berkas aja kok Bun, Namakamu udah bangun Bun?"

"Belum,coba kamu liat mungkin udah bangun sekarang"

Iqbaal langsung masuk ke kamarnya dan melihat wajah damai istri mungilnya yg sedang tertidur lelap tanpa terusik sama sekali dengan Iqbaal yg memeluknya dari belakang.

"Terimakasih sayang"bisik Iqbaal mencium pipi chubby Namakamu berkali-kali membuat sang empunya terusik dan bangun.

"Egggg kak bay ngapain?"tanya Namakamu dengan suara parau khas bangun tidur.

"Nemenin Istri sama anak aku tidur"Jawab Iqbaal mengelus perut Namakamu yg masih rata.

"Maksudnya apa kak bay? Kan istrinya kak bay Namakamu terus anaknya mana?"tanya Namakamu polos dan langsung duduk menyenderkan badannya di ranjang.

"Disini yang"jawab Iqbaal mencium lembut perut Namakamu.

"Maksud kak bay sebentar lagi Namakamu punya baby imut?"tanya Namakamu tersenyum bahagia menunggu jawaban dari Iqbaal.

Bukanya menjawab Iqbaal malah ikutan duduk dan menarik Namakamu kedalam pelukannya.

"Ihhhhh kak bay jawab"rengek Namakamu menyenderkan kepalanya di dada bidang Iqbaal.

"Iya yang sebentar lagi kita bakalan punya baby imut kaya mamanya"ucap Iqbaal mencium pipi Namakamu.

"Yehhh asikkk Namakamu mau punya baby imut"sorak Namakamu senang langsung bangun dan hendak loncat-loncat tapi untung langsung dicegah Iqbaal.

"Jangan loncat-loncat yang disini ada baby"larang Iqbaal mengelus perut Namakamu.

"Kak bay Namakamu boleh minta sesuatu ga?"ucap Namakamu ragu.

"Apa yang bilang aja nanti bakalan aku turutin"jawab Iqbaal semangat mendengar istrinya mengidam.

"Namakamu mau makan mangga tapi yg dipohon rumah bibi"ucap Namakamu menunduk takut Iqbaal tidak mau.

"Yaudah aku langsung kesana yah"Iqbaal langsung mengganti baju bergegas ingin pergi kerumah bibi yg bisa menempuh sekitar 3 jam diperjalanan jika tidak macet jadi Iqbaal harus cepat sebelum jam pulang kerja.

"Tapi Namakamu ikut"rengek Namakamu menarik lengan Iqbaal yg hendak keluar kamar.

"Jangan yang kamu disini aja nanti aku bawain mangga dari pohon bibi buat kamu"

"Ga mau Namakamu mau tidur dirumah bibi juga"rengek Namakamu akhirnya Iqbaal pasrah dari pada istrinya nangis.

my husband is a lawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang