58

1.7K 141 11
                                    

"Bapak Dhiafakhri,ibu Dhiafakhri silahkan masuk"panggil suster.

"Ayo yang"Iqbaal merangkul istrinya memasuki ruangan dokter kandungan.

"Silahkan ibu berbaring"ucap dokter meminta Namakamu berbaring ditempat tidur untuk diperiksa.

Dokter itu menyingkap baju Namakamu sebatas perut dan mengoleskan gel (gatau Namanya apa).

"Lihat Bu,pak baby-nya udah terlihat"ucap dokter itu membuat Namakamu dan Iqbaal memandang monitor yg menunjukkan keberadaan makhluk kecil diperut Namakamu.

"Itu baby imut kak bay"ucap Namakamu bahagia.

"Iya sayang itu baby imut"balas Iqbaal menggenggam tangan istrinya namun matanya masih tertuju pada monitor dengan wajah yg sangat bahagia.

"Sudah selesai ibu Marih ibu bapak duduk dikursi sana"ucap dokter berjalan kemeja nya diikuti Iqbaal dan Namakamu.

"Alhamdulillah pak Bu baby nya sudah sehat tidak lemah lagi, perkembangannya pun sangat bagus tapi tetap ibu Dhiafakhri tidak boleh terlalu cape nanti akan saya kasih vitamin biar baby dan ibunya sehat"jelas dokter.

"Ini resepnya nanti bisa bapak ambil didepan,apa ada keluhan lain Bu?"tanya dokter Namakamu menggeleng tanda tidak ada pertanyaan.

"Jadi gini dok saya mau tanya"ucap Iqbaal serius.

"Silahkan pak"

"Umm untuk masalah berhubungan suami istri apa boleh?"tanya Iqbaal melirik istrinya yg menunduk malu dengan pipi yg memerah.

"Hahaha untung bapak menanyakannya saya hampir lupa untuk menyampaikannya,jadi dikondisi kandungan istri bapak sekarang sudah boleh karena sudah melewati tahap rawan tapi diusahakan untuk tidak menekan perut istri bapak terlalu keras"terang dokter membuat Iqbaal tambah bahagia.

"Baik dok terima kasih kalo gitu kami permisi dulu"pamit Iqbaal menggenggam tangan Namakamu lembut yg masih menunduk.

Sepanjang perjalanan menuju rumah wajah Iqbaal sangat bahagia sekali selain karena kabar kondisi calon anaknya sehat dia juga sudah bisa ehem ehem lagi.

"Kak bay Namakamu mau itu"ucap Namakamu menunjuk keluar jendela mobil.

Iqbaal menepikan mobilnya dan melihat arah tunjuk Namakamu yg sedang menunjuk tukang mie ayam dipinggir jalan.

"Jangan yah yang kalo kamu mau nanti kita beli direstoran aja"bujuk Iqbaal Karena dia tidak mau istrinya mengkonsumsi makanan yg belum tau higienis apa lagi kan sekarang ada calon anaknya yg dikandungan Namakamu jadi Iqbaal harus ekstra menjaga makan Namakamu.

"Ga mau Namakamu mau itu kak bay"rengek Namakamu.

"Engga yang itu ga higienis"

"Yaudah kalo kak bay ga mau beliin"ucap Namakamu langsung keluar dari mobil meninggalkan Iqbaal yg sedang mengusap rambutnya gusar.

Namakamu menghampiri tukang mie ayam dipinggir jalan itu.

"Bang mie ayamnya satu yah"

"Siap neng"ucap tukang mie ayam tersebut langsung meracik mie ayam pesanan Namakamu.

"Ini neng"

"Makasih bang"ucap Namakamu tersenyum ramah.

"Yang"panggil Iqbaal yg menyusul istrinya.

"Kenapa?"tanya Namakamu ketus tak menghiraukan Iqbaal.

"Jangan pedes yang"Iqbaal langsung menjauhkan sambal dari Namakamu membuat Namakamu cemberut dan protes.

"Siniin kak bay"rengek Namakamu.

"Ga boleh yang inget disini ada baby"ucap Iqbaal mengusap perut Namakamu membuat Namakamu diam dan memakan mie ayamnya dengan tenang.

"Kak bay coba deh ini enak banget"pekik Namakamu menyuapi Iqbaal mie ayam miliknya mau tak mau Iqbaal menerimanya.

"Enak kan kak bay?"tanya Namakamu.

"Iya yang,udah selesai kan yuk pulang ini udah siang panas yang"ajak Iqbaal setelah membayar mie ayam istrinya.

Malessssss ngetik hemmm.
Makin gaje dong ini ceritanya.
Ada yg mau nyumbang cerita ga kalo ada bisa kirim pesan aja yah secara pribadi biar yg lain ga tau hehehe.




my husband is a lawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang