33

1.6K 129 14
                                    

"Tolong panggil dia keruangan saya secepatnya"perintah Iqbaal langsung kembali lagi keruangannya.

Dengan cepat dosen tersebut mengabari jenny, sedangkan jenny yg mendapat kabar tersebut sangat senang dan langsung keruangan Iqbaal dengan pakaian yg bisa dibilang minim itu mungkin niatnya agar Iqbaal tergoda kali yah.

"Permisi pak"ucap jenny yg masuk keruangan Iqbaal dengan gaya jalannya yg centil.

"Duduk"perintah Iqbaal dingin langsung diikuti oleh jenny yg langsung duduk dengan kaki menyilang yg memperlihatkan kaki jenjangnya.

"Ini"ucap Iqbaal memberikan bantal sofa untuk menutupi paha jenny yg terpampang sangat tidak enak untuk dipandang.

"Terimakasih pak, maaf pak ada perlu apa yah?"tanya jenny dengan nada menggoda.

"Ini buat kamu dan ini buat om kamu yg menjadi dosen disini"ucao Iqbaal menyodorkan 2 buah amplop putih.

"Apa ini pak?"tanya jenny banyak tanya dari tadi kaya dora.

"Kamu buka saja"

Jenny langsung membuka amplop yg buat dia dan membacanya matanya seketika melotot tidak percaya.

"Kenapa saya dikeluarkan pak? Saya tidak salah apa-apa"protes jenny tidak terima.

"Kamu tau aturan dikampus ini tidak ada yg boleh melakukan bullying dan kami sama temen-temen kamu bully mahasiswi yg bernama Namakamu sampai masuk rumah sakit"jelas Iqbaal menahan emosi.

Jenny melongo mendengar penuturan Iqbaal dia heran tau dari mana Iqbaal tentang dia bully Namakamu.

"Sepertinya sudah jelas anda silahkan pergi dari ruangan saya"usir Iqbaal membuat jenny murka dan langsung pergi begitu saja.

Iqbaal mengadakan rapat untuk semua dosen yg ada dan mengeluarkan beberapa dosen yg diketahui melanggar peraturan.

Semua mahasiswi tambah kagum karena Iqbaal adalah orang yg sangat tegas,tampan dan pintar.

Disisi lain ada Namakamu yg sedang bermain ditaman yg tidak jauh dari kediaman Iqbaal.

"Kaka makan coklat yah?"tanya anak laki-laki yg berbadan gempal dan imut.

"Iya Ade kamu mau ga?"tawar Namakamu keanak kecil itu.

"Mau kak aku mau"ucap anak laki-laki itu semangat dengan mata berbinar.

"Ini buat kamu,nama kamu siapa?"tanya Namakamu lagi dan memberikan coklat yg dia bawa dari rumah.

"Makasih Kaka cantik,nama aku Rafa,kalo Kaka baik siapa namanya?"ucap anak kecil itu yg bernama Rafa.

"Nama Kaka Namakamu,ihhh kamu lucu banget mau ga jadi temen aku"

"Mau kak Rafa mau jadi temen Kaka baik"ucap Rafa girang.

"Yaudah sekarang kita main di ayunan sana yuk"ajak Namakamu langsung menggandeng tangan Rafa.

Namakamu dan Rafa tertawa bahagia main ditaman itu seperti tanpa beban seperti anak kecil yg sangat polos.

"Kaka baik Rafa pulang dulu yah ini udah sore nanti dicariin mama,Kaka baik juga pulang yah nanti mama Kaka baik nyariin"ucap Rafa membuat raut wajah Namakamu menjadi sedih.

"Mami aku udah ga ada makanya ga dicariin"ucap Namakamu tersenyum manis.

"Kaka baik jangan sedih mama Rafa boleh kok jadi mama nya kak baik"ucap Rafa polos.

"Wah beneran yehhhh, makasih yah afa baik banget"Namakamu girang dan meloncat-loncat bareng Rafa.

Rafa sudah pulang karena udah sore sedangkan Namakamu masih duduk di kursi taman.

"Papi mami Namakamu mau disuruh pulang sama mami papi"lirih Namakamu.

Namakamu sendirian dikursi Taman enggan untuk beranjak dia kangen dengan papi maminya dia selalu menangis tanpa ada yg tau dan selalu tersenyum dibalik air matanya.

"Hiks hiks hiks"Isak tangis Namakamu pecah dia kesepian dia sebenernya tau kalo keluarganya sudah meninggal dia tidak sengaja mendengar pembicaraan Iqbaal dan Karel beberapa hari yg lalu tapi dia bersikap seakan dia tidak tau apa-apa.

Makin gaje aja nih ceritanya guys wkwkwk.
Ayo komen lagi yg paling panjang biar ngetiknya cepet dinext wkwkwk.

my husband is a lawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang