46

2.1K 123 22
                                    

"Namakamu bisa sendiri"ucap Namakamu datar tidak seperti biasanya.

Iqbaal bingung dengan perubahan istrinya yg menjadi pendiam dan bersikap acuh padanya biasanya jika ditawarin coklat Namakamu akan heboh sendiri langsung memakannya namun tadi reaksinya sangat biasa tidak menunjukan senyum manisnya untuk Iqbaal.

Seharian ini Namakamu diam tak berbicara sedikit pun kepada Iqbaal.

"Yang makan siang dulu yah"ucap Iqbaal melihat Namakamu duduk bangku halaman belakang.

"Ga laper"ucap Namakamu tanpa menoleh sedikit pun.

"Ayo dong yang kamu harus minum obat"ucap Iqbaal lagi duduk disamping Namakamu tapi begitu Iqbaal duduk Namakamu langsung berdiri masuk kedalam tanpa sepatah katapun.

"Yang kamu kenapa sih? Aku samperin malah kamu masuk"

"Tadi kak bay suruh Namakamu makan kan"jawab Namakamu seadanya.

Namakamu dan Iqbaal makan dengan hening ini sudah berlangsung seminggu semenjak kejadian Iqbaal membentak Namakamu.

"Yang kalo aku punya salah aku minta maaf jangan diemin aku begini dong"ucap Iqbaal sudah tidak tahan terus-terusan dicuekin Namakamu,
Besok adalah hari wisuda Namakamu ayah dan bunda rencananya akan pulang malam ini.

"Yang kamu bilang kamu kenapa cuekin aku?"tanya Iqbaal terus menggenggam tangan Namakamu sekarang mereka (Iqbaal dan Namakamu) sedang ditempat tidur.

"Emang itu yg seharusnya Namakamu lakuin"ucap Namakamu pelan namun masih bisa didengar Iqbaal.

"Maksudnya apa sih yang?"

"Itu kan maunya kak bay"

"Yang sumpah aku ga ngerti maksud kamu apa"

"Bagus deh kalo ga ngerti mah"ucap Namakamu langsung keluar kamar Iqbaal mengikuti dari belakang.

"Maksud kamu apa sih aku salah apa sama kamu? Udah seminggu kamu cuekin aku,aku ga suka yah"akhirnya Iqbaal kehilangan kesabaran dan menaikan nada bicaranya.

"Sekarang kamu malah diem"bentak Iqbaal membuat Namakamu menunduk takut dan menangis.

"SELALU KAYA GINI KAMU CUMA BISA NANGIS KAYA ANAK KECIL TAU GA"bentak Iqbaal langsung meninggalkan Namakamu diruang tengah yg masih menangis Iqbaal masuk keruangan kerjanya dengan membanting pintu kencang membuat Namakamu semakin menangis.

"Hiks hiks mami hiks hiks papi hiks hiks Namakamu mau sama kalian hiks hiks hiks"tangis Namakamu pecah.

"Astagfirullah sayang kamu kenapa nangis?"teriak bunda yg baru saja sampai langsung berlari melihat menantunya sedang menangis.

"Kamu kenapa? Kamu sakit? Atau gara-gara Iqbaal iya mana dia biar bunda jewer"heboh bunda memeluk Namakamu yg masih menangis.

"Tenang dulu Bun biar ayah panggil Iqbaal dulu"ucap ayah langsung memanggil Iqbaal.

Iqbaal kaget melihat bundanya sedang memeluk Namakamu yg sedang menangis.

"Ale kamu apain istri kamu?"tanya ayah tegas namun Iqbaal tidak menjawab dia hanya diam.

"Kamu diapain sama Ale bilang sama ayah biar ayah marahin"ucap ayah mengelus kepala Namakamu yg berada dipelukan bunda.

"Hiks engga kak hiks hiks bay ga nakal hiks Namakamu tadi hiks hiks liat film hiks"jawab Namakamu membela Iqbaal tidak memberi tau ayah bunda.

Ayah dan bunda menggelengkan kepala melihat tingkah menantunya yg menangis karena menonton film mereka kira anaknya yg bikin nangis.

"Yaudah kalo gitu princess nya bunda tidur yah besok kan mau wisuda,ayah sama bunda juga mau istirahat"ucap bunda.

Namakamu langsung menuju kamar dan tertidur dengan seluruh tubuhnya ditutup selimut dia menangis dalam diam sepanjang malam Iqbaal tidak menyadari karena Iqbaal tidak tidur dikamar malam ini dia tidur diruang kerjanya.

Sumpah demi apapun gue ga ada inspirasi guys butuh masukan.
Yg mau nyumbang cerita silahkan loh dengan senang hati gue terima.
Monmaaf kalo ini gaje banget.

my husband is a lawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang