85

1.9K 194 22
                                    

Ayo komen yg panjang guys soalnya gue ngetik panjang bangettttttt nih.

Kenzie langsung keluar dan berlari sambil menangis ketakutan melihat mama nya masih bersama wanita jahat yg tidak tau dia siapa.

"Hiks hiks mama hiks hiks"Kenzie terus berlari dilorong dengan ketakutan.

Didalam apartemen (Namakamu)

"Siapa sebenarnya kamu? Kenapa mau bunuh saya dan anak saya?"tanya (Namakamu) disela-sela kesadarannya.

"Gue Karin calon istrinya Iqbaal dan gara-gara kalian Iqbaal ga jadi nikahin gue!"bentak Karin menarik rambut panjang (Namakamu) agar berdiri.

"K..arin"gumam (Namakamu) mengingat-ingat nama wanita yg menjadi alasannya dulu pergi dari hidup Iqbaal (kalo lupa sama Karin baca part 61-62).

"Gimana udah inget kan sekarang,kalo udah Inget langsung aja bilang selamat tinggal karena gue bakal habisin lu sekarang juga"karin menarik tangan dan menggores tangan mulus (Namakamu).

"AKHHH ANDA GILA KARIN!"teriak (Namakamu) menahan sakit disekujur tubuhnya yg sedang digores dengan pisau lipat hingga mengeluarkan darah yg sangat banyak.

"IYA GUE GILA GARA-GARA LU DAN ANAK LU SIALAN! IQBAAL CUMA MILIK GUE"Menarik rambut (Namakamu) lagi dengan sorot mata marah.

"Saya udah ga ada hubungan lagi sama dia"lirih (Namakamu) badannya sudah lemas dan kesadarannya pun sudah mulai hilang.

"BELASAN TAHUN GUE CINTA SAMA DIA TAPI GA PERNAH DIBALES DAN TIBA-TIBA LU DATENG DIKEHIDUPAN DIA!,LU HARUS MATI DITANGAN GUE BICTH"Karin marah mendorong tubuh (Namakamu) kelantai dan menginjak pergelangan tangan (Namakamu) dengan kencang membuat sang empu menjerit sangat kencang.

"GUE PIKIR SETELAH LU PERGI IQBAAL BAKAL JADI MILIK GUE SEUTUHNYA TAPI TERNYATA ENGGA! LU SAMA ANAK LU HARUS MATI BICTH!"mengangkat tangan yg memegang pisau lipat keudara hendak menusuk perut (Namakamu).

"KARIN!"bentak Iqbaal yg berlari memegang tangan Karin agar tidak menusuk (Namakamu).

"Hiks hiks (Namakamu) sayang"histeris bunda yg melihat (Namakamu) sudah berlumuran darah.

"Iiiiqbaal"kaget Karin tidak menyangka kalo perbuatannya akan digagalkan oleh orang yg dia cinta.

"JANGAN PERNAH LU LUKAIN ISTRI DAN ANAK GUE!"Bentak Iqbaal marah.

"Le jangan dilepas ayah udah tlp polisi dan ambulance sebentar lagi dateng"ucap ayah sambil menggendong Kenzie yg menangis ketakutan melihat mamanya dan juga melihat papanya yg sangat menyeramkan jika marah.

"Iqbaal lepasin aku"Karin mencoba melepaskan cengkraman Iqbaal ditangannya hingga pisau lipat yg ada digenggamannya terjatuh.

"Hiks hiks mama"tangis Kenzie histeris.

"Hiks hiks (Namakamu) sayang bangun nak hiks hiks"bunda membawa kepala (Namakamu) kepangkuannya.

"KENAPA LU BISA ADA DISINI DAN KENAPA LU MAU BUNUH ANAK ISTRI GUE HAH KENAPA JAWAB?!"bentak Iqbaal.

"Lepasin dulu bal aku bisa jelasin semuanya"

"GUE BILANG JAWAB?!"

"Aku ngikutin kamu karena aku tau kamu pasti mau nemuin Bitch ini!"ucap Karin menatap (Namakamu) yg sudah berbaring lemah dipangkuan bunda.

"JAGA UCAPAN KAMU TENTANG MENANTU SAYA!"Bentak bunda langsung berdiri dan menampar Karin kencang.

"Bun udah sabar biar nanti polisi yg urus"cegah ayah saat bunda hendak menampar Karin lagi.

"Tapi dia udah buat menantu bunda sampe kaya gini!"marah bunda.

Iqbaal masih terus mencengkram kencang tangan Karin yg terus memberontak agar terlepas.

"Bal lepas sakit tangan aku"rengek karin.

"SAKIT LU BILANG?! LU GA LIAT ISTRI GUE SEKARANG GIMANA!"bentak Iqbaal menatap Karin tajam.

"Hiks hiks mama hiks hiks"teriak Kenzie membuat semua mata tertuju kearahnya.

"Hiks hiks mama bangun hiks hiks"Kenzie mengguncang tubuh (Namakamu) agar bangun namun cara itu tidak berhasil membuat bunda, ayah dan Iqbaal panik.

"Permisi tuan saya mendapat laporan kalo disini terjadi percobaan pembunuhan"ucap polisi yg baru datang dengan beberapa anggota dibelakangnya.

"Iya pak ini tersangkanya dia mencoba membunuh istri dan anak saya"ucap Iqbaal mengerahkan Karin ke polisi.

"Iqbaal aku ga mau"Karin terus memberontak dan ke2 tangannya langsung diborgol.

"Baik bapak bisa ikut kami kekantor untuk memberikan kesaksian"ucap polisi.

"Mungkin nanti saya menyusul dan bukti-bukti sepertinya sudah terekam di cctv ruangan ini"ucap Iqbaal.

"Baik kalo gitu kami permisi"polisi itu langsung pergi membawa Karin.

"Iqbaal aku ga mau masuk penjara"teriak Karin tak dihiraukan oleh Iqbaal yg langsung menghampiri (Namakamu) yg sudah tak sadarkan diri.

"Kita bawa kerumah sakit sekarang kalo nunggu ambulance terlalu lama"kata Iqbaal langsung menggendong (Namakamu) keluar dengan panik.

"Hiks hiks ayah (Namakamu) gapapa kan? Hiks hiks"tangis bunda histeris dipelukan ayah.

"Bunda tenang ya sekarang kita berdoa semoga (Namakamu) gapapa"ucap ayah mencoba menenangkan bunda walaupun dia sendiri khawatir.

"Hiks hiks mama hiks hiks"Kenzie terus saja menangis mengikuti Iqbaal dari belakang.

"Sini kakek gendong, jagoan kakek jangan nangis dong sayang"bujuk ayah menggendong Kenzie.

"Le biar ayah aja yg nyetir kamu pangku (Namakamu) aja"ucap ayah masuk mobil.

"Kenzie sini sama nenek"bunda mengambil Kenzie dari gendongan ayah dan masuk mobil memangku Kenzie.

"Sayang bertahan ya"Iqbaal menggenggam tangan (Namakamu) dan menciumnya berkali-kali.

Terlihat raut wajah cemas dari mereka semua didepan ugd,bunda dan Kenzie tidak berhenti menangis dari pertama sampai dirumah sakit bahkan Kenzie sempat menangis histeris saat mamanya dibawa keruangan UGD.

Ga tau lah makin gajelas nih cerita wkwkwk.
Mau end nih cerita kira-kira enaknya sad ending atau happy ending? Kalo mau nyumbang ide juga gapapa kok gue terima dengan ikhlas 😘






my husband is a lawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang