03 •

2.4K 225 30
                                    

Gadis itu tengah bergelut dengan selimut tebal di kamar hotelnya, pikirannya kalut, ia ingin pulang ke rumah dan bertemu dengan putrinya yang lucu.

Sojung adalah harta paling berharga yang Sso punya, putrinya itu sangat ia sayangi meski sangat membenci penebar benih ke dalam rahimnya dulu.

Sso tidak berfikir untuk membuang janin itu, meski Sso sempat depresi dan ketakutan akan penentangan apa yang akan Ibunya lakukan, tetap saja Sso tak sampai hati untuk menggugurkan kandungannya. Janin itu tidak bersalah.

Yang memiliki kesalahan terbesar adalah Jungkook, lelaki yang menanam benih ke dalam rahimnya di saat masa subur gadis itu. Lelaki yang memaksakan kehendaknya meski Sso sudah menangis, meronta, dan memukul Jugkook.

Bunyi pintu kamar hotel itu terbuka, sosok lelaki dengan balutan kemeja putih sudah berdiri tegap dan melihati kekasihnya yang masih malas untuk bangkit dari tidurnya.

“Sayang, jadi hari ini kita akan kemana? Membeli sebuah cincin? Aku ingin melangsungkan pernikahan secepatnya, sebelum kita kembali ke Sydney, kalau bisa!”

Sso terkejut, ia bangkit dan merapikan rambutnya perlahan. “Apa itu tidak terlalu cepat? Bahkan aku belum bicara dengan Managerku Taehyung!”

“Aku sudah bicara dengan Yena Noona, dia tidak keberatan.”

“Tapi apa kau juga bicara setelah menikah kau melarangku untuk menjadi model lagi?”

“Aku sudah bicara juga padanya,”

“Hwang Taehyung!”

“So Eun ayolah, aku ini calon suamimu.”

“Masih calon Taehyung, bukan berarti kau bisa melakukan hal semaumu. Apalagi tentang pekerjaanku!”

Taehyung merasa tertampar dengan apa yang Sso katakan, rasanya keberadaan dirinya tidak berarti, seperti bagaimana berartinya sosok Kim So Eun di hidupnya.

Taehyung tertawa pengar, ia tidak ingin emosi di saat seperti ini. Taehyung fikir hati kekasihnya itu sedang tidak baik, dan berimbas pada dirinya.

Taehyung diam, ia duduk dengan sangat tenang di ranjang Sso dengan memijat kepalanya perlahan.

“Maaf, maafkan aku!” Sso merangkul Taehyung dari belakang, melingkarkan kedua tangannya di perut Taehyung.

Taehyung tersenyum, mengusap lengan Sso dengan sayang, “Apa yang mengganggu pikiranmu?”

“Sojung, aku ingin bertemu dengannya.”

Taehyung berbalik, menangkup pipi kekasihnya dan mencium kening Sso dengan lama. “Inilah alasan mengapa aku bertanya waku itu, mengapa kau tidak tinggal di rumah Ibumu dan tidur bersama Sojung! Karena ini Sso, bukan berarti aku ingin kau mendapat scandal tentang kau dan aku.”

Sso mengangguk, ia sangat bersalah pada Taehyung. Ia kembali memeluk Taehyung dengan sangat erat dan mencium pundak pria itu sebentar. “Jadi, ayo antar aku kesana! Aku ingin tinggal disana.”

Taehyung mengangguk, tersenyum dan mengacak rambut kekasihnya. “Apa kita harus menuntaskan segalanya? Sepertinya nanti aku tidak bisa sebebas ini saat kau tinggal di rumah ibumu.”

 𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐬𝐭 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang