35• Dinner

1K 155 25
                                    

Perbincangan di ruang kedap suara yang letaknya di pojok rumah Lalisa memaksa ketiganya untuk kembali bernostalgia. Jungkook, Rose dan Lalisa. Perbandingan kecil memang saat laki-laki itu berada di tengah perempuan yang semakin nyata terlihat dewasa dan cantik.

Bukan lagi anak sekolah yang bersikap tomboi, atau yang suka sekali menoel pipi gembul Jungkook di waktu yang lalu.

Bila di ingat-ingat persahabatan seperti ini sangat Jungkook rindukan, terlebih Rose dan Lisa sangat ahli membuat pikirannya terriset untuk melupakan kejadian tidak menyenangkan, entah di sekolah atau di rumah.

Mungkin ini juga alasan kenapa Jungkook sangat berat mendengar Rose harus pergi dulu. Perempuan itu hanya mengikuti imigrasi Ayahnya yang suka sekali berpindah-pindah, bukan menyalahkan juga. Karena pekerjaan Ayah Rose sebagai diplomat-lah yang membuat seluruh keluarganya juga turut bertanggung jawab.

Tidak akan mungkin membiarkan Ayahnya akan pergi sendiri ke Negara orang dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan Rose hanya memiliki Ayah, Ibunya pergi setelah melahirkannya dulu.

Asap mengepul di atas secangkir teh hangat yang di sajikan ART Lisa. Dua gadis itu masih berbincang dengan senang, wajah Lisa tidak sepucat biasanya, atau ada kabar baik tentang kesehatannya? Mungkinkah ia akan berterimakasih pada Bambam karena laki-laki itu benar tanggung jawab atas kata-katanya?

Menyesap sedikit demi sedikit. Jungkook melirik sekilas di depan sana lagi dan mengulas senyum simpul. Pipi dan hatinya hangat. Sungguh Jungkook sangat merindukan moment ini.

“Rose, Jungkook akan menikah.” Sela Lisa akhirnya, Jungkook tersenyum tenang sembari meletakkan cangkir di atas meja, “Ah—iya aku belum bercerita pada Rose soal itu.” Kekehnya.

Rose tersenyum, “Wah—benarkah?”

“Iya maaf aku melewatkan cerita itu kemarin,”

“Hei Rose harusnya tahu lebih dulu Koo, kau lupa kalau dia yang kau inginkan mendampingimu dulu?” Lisa tertawa.

Jungkook meringis, menggaruk kepalanya sesaat, “Hehe— benarkah?”

“Iya! Bahkan kau selalu bicara kalau Rose harus menikah denganku nanti. Catat itu Lisa, tolong!” Lisa memperagakan apa yang di katakan Jungkook dulu.

Isi ruangan itu malah tertawa, di tambah Rose yang menambahi dengan kilat, “Ah Jungkookie aku merasa kau menghianatiku sekarang.”

“Yaa jangan seperti itu!”

Lisa meringis, “Ceritanya panjang Rose, sekali-kali kau harus bertemu dengan anak Jungkook. Dia anak yang cantik dan baik.”

“Anak?”

Lisa mengangguk, “Biar laki-laki di sampingmu yang menjelaskan.”

Rose meremang, menoleh dan fokus pada Jungkook yang tengah menunduk. Lagi-lagi ia tersenyum, tapi bila kalian lihat secara langsung, itu adalah senyum yang ia biarkan merekah untuk membentengi dirinya sendiri.

Lalu tujuannya selama ini mencari Jungkook untuk apa? Sedangkan ada Lisa juga disana, tempat tinggal gadis itu bahkan masih sama dari dulu. Apakah Rose hanya mengingat Jungkook? Atau ada hal lain kenapa ia lebih ingin mendatangi laki-laki tersebut lebih dulu.







**





Melihat jalanan di sampingnya lebih menyenangkan untuk Taehyung, terlebih suasana begitu mendukung. Dengan mendung dan rintik hujan di luar sana. Kepalanya kembali mengingat sesuatu. ‘Sojung dan So Eun, apa yang mereka lakukan sekarang?

 𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐬𝐭 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang