15 •

1.6K 147 63
                                    

Trailer!







Sejak siang itu, setelah pulang dari rumah sakit ia tak berniat keluar dari kamar. Entah mengapa hatinya begitu sakit, bukan karena Jungkook yang egois karena tidak mau mmembuka hati untuknya. Tapi dirinya sendiri yang begitu rapuh untuk menerima sebuah kenyataan, kalau sampai kapanpun, seorang Lisa hanya sebatas teman.

Seorang maid tengah mengetuk pelan kamar Lisa, berusaha untuk mengundang putri majikannya itu untuk makan dan minum obatnya dengan tepat waktu. Gadis dengan kesehatan minim itu sangat di khawatirkan.

"Nona, tolong buka pintunya."

Gadis rambut pirang itu tak menjawab, ia hanya tidur ke samping dengan mata terbuka lebar dengan pikiran yang melayang kemana-mana.

"Lisa buka pintunya, Ayah ingin bicara."

Lisa masih tak bergeming, bahkan kedua tangannya terpaut untuk bermain kecil disana.

"Atau ingin Ayah dobrak?"

Gadis itu mulai bangkit, ia menghela nafasnya dan membuka pintu.

Wajahnya begitu kentara kala ia sedang kalut, sikap Lisa terutama. Bahkan maid sudah berjalan di belakang untuk ikut masuk, membawa sebuah nampan yang berisi makan, dan obat.

"Taruh saja disana!" Perintah Ayah Lisa dengan tegas.

Selepas maid itu pergi dan kembali menutup pintu kamar Lisa, Sang Ayah mulai duduk di samping ranjang putrinya.

"Jadi mengapa kau bersikap seperti ini?"

Lisa ikut duduk, wajahnya tidak seindah biasanya, bahkan tidak sedikitpun ia tersenyum untuk membalas tatapan hangat sang Ayah. "Aku tidak ingin menikah dengan Jungkook."

"Kenapa?"

"Aku tidak menyukainya, dan--" ia mengatur nafas, "Aku tidak memiliki masa depan yang bagus untuk berdampingan dengannya."

"Ayah tidak suka saat mendengarmu mengatakan ini,"

"Kenapa? semua itu memang benar adanya! Apa Ayah mau melihatku menderita karena menikahi lelaki yang tidak aku cintai?" Sanggah Lisa dengan tatapan nanar.

Tidak, ia tidak sedang berbohong. Semua yang ia katakan memang benar, tentang 'Tidak bahagia', tapi bukan tentang tidak menyukai Jungkook.

Lisa sendiri sangat takut, saat semua telah terjadi. Nyatanya Jungkook akan melihat Lisa sebagai orang lain, dan itu lebih dari menyakitkan, bukan?

"Apa yang sudah dia lakukan padamu?"

"Tidak ada! Kita sahabat baik, dan sampai kapanpun akan tetap seperti itu Ayah. Tolong mengertilah,"

Sang Ayah bangkit, "Cepat makan, dan minum obatmu. Istirahat dengan baik! Ayah pergi."

Lisa termenung, ia melihati punggung yang sudah berjalan semakin menjauh. Pintu kamarnya kembali tertutup, Lisa menangis dalam diam. Air matanya tak henti menetes untuk meruntuki nasip buruknya.

"Apa tidak cukup kau memberi penyakit ini padaku Tuhan? Mengapa juga kebahagiaanku? Aku lebih senang melihat Jungkook dari jauh, dari pada raga bersamaku, tapi jiwanya tak disana."














 𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐬𝐭 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang