13 •

1.5K 164 42
                                    

Gadis bermantel tebal dengan wajah pucat pasi itu berdiri di tengah halaman rumah Taehyung, ia kedinginan dengan tangan terlipat karena guyuran hujan yang begitu menusuk kulitnya.

So Eun merasa tak sanggup memikulnya sendiri, ia datang untuk memohon pertolongan. Pandangannya begitu kabur karena tetesan hujan, pintu depan sana terbuka menampilkan sosok lelaki dengan kaos polos berwarna hitam.

Gadis itu sedikit tersenyum dan menangis secara bersamaan. Taehyung tidak akan tahu, karena tetesan hujan di pipinya seolah membawa pergi air matanya yang tengah mengalir.

Taehyung mendekat, membawa payung untuk di berikan pada So Eun. Lelaki itu sangat khawatir kala mendapat sebuah pesan singkat bahwa kekasihnya sudah berada di depan rumahnya, pada saat suasana hujan deras seperti sekarang.

"Kenapa kau disini? Kau bisa sakit,"

So Eun tersenyum datar, menatap wajah Taehyung dan merangkul erat badan Taehyung. "Aku merindukanmu,"

Taehyung merasakan hawa panas di sekujur tubuh So Eun, gadis itu tidak tahan dengan serangan air hujan terlalu lama.

"Kau sakit, ayo kita masuk!"

So Eun menggeleng dan melepas pelukannya. Ia melihati Taehyung dengan tatapan nanar dan berujar lirih, "Taehyung maafkan aku! Sungguh, ini bukan keinginanku,"

Taehyung memiringkan kepalanya, merasa ada yang aneh dengan sikap So Eun yang tiba-tiba. Ia menggenggam tangan So Eun erat dan tersenyum, "Kau bisa bicara dengan pelan! Aku akan mendengarkanmu,"

So Eun menunduk, menghela nafasnya perlahan dan menatap manik mata Taehyung denga tersenyum nanar. "Pernikahan harus kita batalkan."

Merasa tertohok, Taehyung diam mencerna kalimat yang baru saja di lontarkan kekasihnya. Matanya mulai meremang, "Apa maksudmu?"

"Ibuku tahu, semuanya! Siapa Jungkook, dan ada apa di dalamnya. Ibuku menentang keras. Marga Hwang, kita tidak bisa bersama,"

Taehyung menggeleng, payung yang ia pegang tadi runtuh dalam sekejab. Mereka berdua di basahi turunnya air hujan yang semakin lebat. Taehyung sudah tak sanggup untuk menahan gejolak di hatinya.

Air matanya tumpah, terasa sakit dan kembali tergores untuk hati yang mulai tertambal rapi.

"Aku tidak mau!"

So Eun menggeleng, "Kita harus menerimanya,"

"Aku mohon, izinkan aku menebus kesalahan yang adikku perbuat. Aku bersumpah untuk tidak menyakitimu, meski itu sedikit. Tugasku menjaga dan membahagiakanmu Sso,"

Bibir itu tersenyum, dan begitu menyakitkan saat di lihat. Bahkan So Eun berulang kali mengangguk, membenarkan bahwa pria yang di depannya itu tidak akan menyakitinya. "Aku tahu, kau tidak akan menyakitiku."

"Semuanya sudah siap, bahkan kita hanya perlu datang dan melaksanakannya. Tapi mengapa masalah yang kian mendera kita begitu besar dan membuat keputusan seperti ini. Aku tidak sanggup,"

"Lantas aku harus melakukan apa?"

Taehyung merangkul So Eun, membawa gadis itu ke dalam dekapannya dan berujar lirih, "Tidak akan ada perpisahan, hanya ada waktu yang mengatur semuanya. Jadi percaya padaku!"

So Eun membalas pelukannya tanpa bicara, ia sudah lelah menangis dan ia hanya bisa berdo'a untuk apa yang terjadi kelak. Ia telah berusaha dan selanjutnya ia hanya bisa melangkah untuk sebuah keputusan.

"So Eun, kau bisa percaya padaku kan?"

"Iya," Suara itu begitu serak, Taehyung menuntun badan mungil kekasihnya itu masuk ke dalam rumahnya.

 𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐬𝐭 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang