22 • Hyera!

1.2K 128 24
                                    

Gadis kecil dengan bandana berwarna pink itu baru saja masuk ke dalam pekarangan rumah Jungkook, tangannya terlihat gemetar dan dingin. Jungkook dapat merasakan, kala tangan kecil itu sedari tadi ia genggam.

Ia tekekeh, mengusap dengan Ibu jarinya perlahan seolah memberi pengertian bahwa tidak ada yang perlu kau takuti. “Kau mengkhawatirkan sesuatu?”

Sojung menggeleng, sembari tersenyum kecil, “Aku hanya gugup, akan bertemu orang lain lagi selain Oemma, Appa, dan Nenek.”

Jungkook berjongkok, menyamakan tingginya dengan Sojung lalu mengusap poni putri kesayangannya itu dengan sangat lembut. “Tidak perlu gugup, ada Appa!”

Sojung menganggukkan kepalanya berkali-kali dan melingkarkan tangannya pada leher Jungkook erat. “Appa, kau tahu hal yang paling membahagiakan dalam hidupku sekarang adalah melihatmu tersenyum, Oemma dan Nenek tersenyum. Kalian sumber kebahagiaanku, dan aku begitu takut saat melihat setitik air mata yang keluar dari mata kalian, aku begitu beruntung memiliki kalian.”

Jungkook mengadah, matanya melihat ke atas seolah menahan agar air matanya tak tumpah saat ini juga. Perkataan Sojung membuat hatinya hangat dan sakit secara bersamaan. “Terimakasih Sayang—”





**



Taehyung menghela nafasnya berkali-kali, sudah hari ke tujuh, dia menunggu gadis yang di wawancarai oleh Yoenjun kembali ke kentor. Ia berniat untuk menggantikan lelaki itu dan bertemu langsung dengan Hyera.

Jarinya mengetuk gelisah pada meja kerjanya, perasaan bimbang dan penasaran. Pertanyaan Jimin waktu lalu membuat hatinya menganga, tidak, bukan karena ia masih mencintai Hyera, tapi Taehyung juga memiliki hak untuk mendapat sebuah jawaban dari masa lalu.

Hyera yang membuat hatinya membeku sebelum bertemu dengan So Eun, gadis itu yang berani pergi dan datang lagi tanpa pamit. Gadis itu memang berhasil menghancurkan otak dan hatinya seperti biasa. Dan sialnya, Taehyung masih merasakan itu.

Layar ponsel di atas meja kerjanya menyala, menampilkan nama  yang beberapa hari ini sering ia abaikan tanpa sengaja. Kalian harus garis bawahi itu, ‘Tanpa sengaja’ Karena Taehyung terlalu pusing disini. Ia mendapat banyak kejutan yang tidak pernah ia sangka.

Alih-alih Taehyung melupakan dan istirahat, dia malah lebih suka bergelut dengan pekerjaan, berjam-jam di depan layar monitor tanpa perduli ia sudah makan atau belum.

“Hallo—”

Taehyung-i apa kabar?”

“Aku baik sayang, bagaimana dengamu? Apa kau makan dengan baik?”

Hm—” So Eun terlihat menghela nafas di seberang, lalu mulai bertanya kembali, “Apa ada yang mengganggu fikiranmu? Atau—kau ada masalah?”

Taehyung diam, pertanyaan So Eun begitu menohok. Ia sampai bingung harus menjawab apa? Tidak mungkin ia berterus terang tentang munculnya Hyera, sedangkan dirinya terlalu pengecut untuk menceritakan semua masa lalunya.

Taehyung?” Panggil So Eun lagi.

“Sayang maafkan aku bila beberapa hari ini mengabaikanmu, dan—percayalah semua baik-baik saja.”

Syukurlah—Taehyung aku merindukanmu.”

“Aku juga—”

Tak lama pintu ruangan Taehyung terbuka, So Eun dapat mendengar dengan jelas apa yang di katakan kedua orang itu di seberang sana.

 𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐬𝐭 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang