20.

1.2K 143 28
                                    

Dari jauh Jungkook melihat So Eun yang baru saja keluar rumahnya di temani Taehyung, tangan yang masih bertautan dan saling melempar senyum yang paling membahagiakan. Itulah yang Jungkook lihat, ia kembali menutup cendela mobilnya dan membuang pandangannya.

Ia sudah berniat untuk pergi saat Sojung sudah terlelap. Apalagi setelah bertemu dan bertatap wajah dengan Taehyung, ia semakin enggan untuk tetap berada disana dengan raga yang bahkan sudah tidak di butuhkan.

Bahkan Jungkook sudah berjanji pada dirinya sendiri, ia datang karena Sojung. Jadi tidak ada alasan lain untuk membuat lubang hatinya kembali menganga, ia tidak memiliki orang lain untuk di adu, rasa sakit apa yang ia rasakan setiap hari. Merindukan orang lain sampai membuatnya menderita.

Rasa-rasanya Jungkook juga menyadari bahwa kembalinya So Eun semakin membuatnya menjadi lelaki rapuh yang gampang sekali untuk meneteskan air mata. Hatinya sudah seperti selembut kapas, yang akan hanyut kapan saja bila orang lain sengaja menyiram atau membuangnya dengan sengaja.

Ponselnya berdering, layar panggil dari ponselnya menampilkan nama Lisa, "Hallo,"

"Jungkook?"

"Oh—paman, ada apa?"

"Lisa masuk rumah sakit, apa kau bisa kemari?"

"Lisa? Ada apa dengannya Paman?

"Aku akan menceritakannya padamu, jadi—aku mohon datanglah terlebih dulu."

Jungkook menyetujui permintaan itu dengan jantung yang berdebar, apa yang terjadi hari ini seperti sebuah mimpi. Ia tidak tahu lagi harus bersikap seperti apa bila mendapatkan pengakuan besar di luar dugaannya.












Malam itu di sebuah ruangan yang gelap, Sojung semakin erat merangkul boneka kesayangannya. Ia tidak tidur, ia masih dengan jelas tahu bagaimana Jungkook saat mencium, mengusap kepalanya dan berangsur peergi.

Sojung merasa tidak sanggup melihat Ayahnya menangis, bahkan berkali-kali mengatakan kalau dirinya harus menjadi putrinya yang cantik. Semakin tak kuasa membuat dadanya menyempit, ia semakin terisak dalam diam.

Ia sedih karena tidak bisa mengerti permasalahan apa yang terjadi pada orang dewasa, tentang kehidupan yang sebenarnya dan mengapa mereka tidak bisa bersatu.

"Hiks, Appo—"

So Eun masuk, ia mendengar bahwa putrinya itu belum tertidur. Ia tidur di samping putrinya, merangkul erat dan mencium lembut kepala Sojung. "Ada apa? Apa yang membuatmu menangis sampai seperti ini? Apa Paman Jungkook menyakitimu?"

Sojung berbalik, menatap teduh mata sang Ibu. Lipatan lelah sangat terlihat di kedua mata So Eun. Sojung bicara dengan terbata, "Dia Ayahku,"

So Eun diam.

"Oemma katakan, dia adalah ayahku bukan?"

Tidak berniat menjawab, Sojung semakin menitihkan air matanya. "Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi Ayah mengatakan ia tidak bisa bersatu dengan Oemma. Tapi kenapa?"

"Sojung-ah berhenti menangis oke!"

"Aku hanya ingin kita tinggal bersama, bergandengan tangan, bahkan setiap aku tidur atau bangun kalian berdua akan berada di depan pandanganku. Menciumku dan memelukku seperti ini,"

So Eun ikut menangis, ia tidak tahu kalau Sojung semenderita ini. Ia terlalu memikirkan dirinya sendiri sampai lupa dengan kebahagiaan putrinya. "Maafkan Oemma sayang."

"Apa sebenarnya masalah orang dewasa itu sampai menjadi seperti ini? mengapa aku tidak mengerti apapun. Sampai membuat hatiku sakit, aku tidak mengerti keadaan yang di alami orang tuaku."

 𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐬𝐭 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang