21.

1.2K 128 26
                                    

Malam itu di sebuah ruangan setengah redup, Taehyung masih berkutat dengan layar laptopnya. Meski matanya fokus di satu titik, tapi pikirannya terbelah menjadi tiga bagian. Yakni pekerjaan, Kim So Eun kekasihnya, dan gadis yang memiliki paras sekaligus nama yang sama dengan mantan kekasihnya Seo Hyera.

Sudah lima hari berlalu tapi Taehyung masih setia menjadi orang gila yang ingin tahu dan membenci sifat pemberontaknya selama ini.

Ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan, dan ia juga tidak ingin menyakiti kekasihnya. Taehyung kembali ke Sydney hanya untuk sebuah pekerjaan, bukan embel tambahan untuk mencari tahu siapa gadis itu.

Taehyung melempar bulpoinnya, melonggarkan dasi dan mengacak rambutnya frustasi. Sungguh, waktu itu membuatnya gila setengah mati. Dalam kamus kehidupan, orang yang sudah meninggal tidak akan pernah bisa bangkit, Lantas ini apa?

Reinkarnasi-pun akan terjadi bila di abad selanjutnya. Bahkan Taehyung masih berada di dunia ini, abad kejayaan dimana Tuhan berhasil memberinya sebuah pukulan dengan batu besar di hatinya dan kehidupannya. Kalaupun ia bisa berteriak bahwa kehidupan yang ia alami ini tidak adil hanya karena terjatuh dan mati karena satu orang, itu akan sangat menyakiti hati kekasihnya, So Eun.

“Astaga, kenapa aku seperti ini.” Gumamnya pada diri sendiri, ia begitu kalut sampai tidak bisa fokus pada seluruh pekerjaannya.

Ponselnya berdering, menandakan satu pesan masuk dari So Eun. Taehyung membaca dengan seksama, bahkan sedikit merasa bahwa suhu tubuhnya semakin memanas.

From : Sunshine

Malam ini ada makan malam dengan rekan kantor, hanya perayaan biasa untuk berhasilnya kerjasama dengan perusahaan lain.
Bila kau menelfonku dan tidak terjawab, Maaf aku sedang sibuk.
Jaga dirimu dan pola makanmu.
Aku mencintaimu, percayalah padaku.

Entah mengapa perasaan cemburu Taehyung tidak bisa di cegah. Bila berhubungan dengan kantor, yang di pikirkan Taehyung hanya pada Bos besar pemilik perusahaan itu.

Taehyung bukan orang awam yang tidak mengerti arti dari tatapan lawan jenis, dan bahkan dirinya sangat mengerti. Sehun, lelaki yang mengaku Bos dari kekasihnya itu. Sangat menyukai So Eun, terlihat bagaimana lelaki itu memandang dengan kagum kekasihnya, dan bagaimana senyum teduh yang di berikan untuk kekasihnya.

“Sialan!” Taehyung semakin membuang kotak peralatan di meja. Pikirannya kembali menyembung untuk mencari tahu siapa gadis kemarin di perusahaannya.

Mungkin ini adalah cara bagaimana Taehyung menekan rasa cemburu yang memuncak sampai kepalanya. Taehyung berjanji, ia hanya ingin tahu. Setelah itu, ia akan berhenti dan membiarkannya.

**



So Eun tidak sibuk, ia hanya menyibukkan diri. Dimana ia harus melepaskan sebuah penat yang mengganjal di kepalanya, dimana ia menutup rapat rasa sesak yang semakin menjadi di saat Sojung terus bertanya perihal Jungkook, Ayah kandungnya.

Ia tidak boleh egois, itu yang So Eun tanam pada dirinya sendiri.

Pintu kamar terbuka lebar, sosok tua Ny. Kim terlihat lelah dengan membawa nampan berisi satu gelas teh hangat untuk di berikan pada putrinya.

“Minumlah, selagi masih hangat!” Ny. Kim memberikannya pada So Eun, gadis itu menerima dan tersenyum kecil.

Saat bersamaan juga Ny. Kim duduk di atas ranjang, melihati putrinya dengan sendu. Sesekali melempar senyum karena melihat So Eun yang sudah tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik dan kuat. Mereka bertiga bertahan juga karena So Eun, mengingat Ayah So Eun sudah meninggal karena kecelakaan saat putrinya itu masih berumur satu tahun.

 𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐬𝐭 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang