45• Hope a Miracle

1K 145 41
                                    

Hari ini genap satu tahun Taehyung merenungi kejadian masa lalu yang membuat hatinya luluh lantak. Berharap kalau keberadaannya sekarang bisa menjadi keuntungan untuk dirinya sendiri. Meski ia tahu, tidak sedikitpun membawakan hasil yang baik.

Duduk bersandar penuh pada kursi kerjanya, menghandap ke arah cendela dengan pandangan sayu ke depan. Bunga sakura berguguran membuat hatinya hangat sebentar. Mengingat apa yang ia temukan di ranjang tidurnya. Secarik kertas bertuliskan, "Aku akan merindukanmu Ahjussi." Siapa lagi kalau bukan Sojung, Seorang gadis kecil yang sudah Taehyung anggap putri kandungnya sendiri.

Tidak ada yang berani membuat hatinya hancur selain dua orang yang begitu berpengaruh di hidupnya. So Eun dan Sojung. Dua perempuan yang memiliki arti penting di kehidupannya.

Setahun yang lalu, Taehyung sempat berharap kisah yang baik dan dapat di perbaiki bersama-sama. Setelah apa yang sudah mereka lakukan, bahkan lebih dari sekedar saat mereka berstatus 'kekasih dulu. Apa Taehyung yang terlalu berlebihan? Tapi bukankah sudah jelas kalau mereka juga masih saling menyukai. Saling membutuhkan dan melengkapi satu sama lain.

Taehyung juga rela meninggalkan Sydney demi menetap di Seoul. Perusahaannya disana sudah ia percayakan pada Yeonjun dan Jungkook yang memilih untuk jauh dan memulai hidup indah disana. Dengan baik dan keluarga kecilnya. Oke, kali ini Taehyung akan bercerita sedikit tentang perubahan setelah So Eun pergi.

Semua kembali pada tempatnya. Jungkook kembali dengan Rose yang merupakan cinta pertamanya. Kedua orang tuanya sempat menolak keras, sampai satu hal meruntuhkan segalanya. Tidak sepatutnya cinta itu di paksa atau dipisahkan. Terlebih Rose sedang mengandung anak Jungkook sekarang.

Tapi dirinya, tidak ada yang berubah. Masih sendiri, menunggu keajaiban. Dengan membuka usaha coffe shop demi kesibukan sementara. Mengalihkan pikiran yang berkecamuk setiap malam. Bagaimana Taehyung terus menyalahkan diri sendiri, guna berharap melepas rasa sakit yang So Eun rasakan.

Taehyung di Seoul hanya berharap kalau laih-alih ada kejadian dimana mereka kembali di pertemukan dengan tidak sengaja atau sudah di rencanakan oleh takdir.

Memutar bulpoin pada meja kerjanya dengan perasaan gusar.

Kejadian itu kembali terulang, seperti putaran film yang sangat jelas terlihat di depan sana. Malam itu, di sebuah restourant cepat saji, Taehyung dan So Eun saling pandang dalam diam. Hanya berbeda ekspresi. Taehyung dengan wajah cerah dan senyum kotaknya, sedangkan So Eun dengan segala rasa sesal yang terukir rapuh di kedua matanya.

Seperti malam sebelumnya, masih sangat biasa. Sampai satu pernyataan menampar Taehyung pada kenyataan. Bila di ingat, rasa sakit ini jauh lebih membekas. Berbeda saat Taehyung mendengar kabar Hyera meninggal karena kecelakaan.

"Aku akan segera pergi, bersama dengan Sojung."

Taehyung diam, menuntut penjelasan dengan senyuman yang ia buat seragu mungkin. Tidak-Taehyung tidak percaya ia di campakkan setelah apa yang terjadi dulu, dan kemarin. Semuanya terjadi apa adanya begitu sempurna, sampai Taehyung lupa kalau dia dan So Eun masih belum menetapkan 'status keduanya.

"Aku harap kau mengerti. Terlebih apa yang sudah kita lakukan kemarin, kau tidak terlalu berlebihan untuk mempermasalahkannya. Suka sama suka. Bukankah itu hal yang wajar?"

"Tapi-aku tidak pernah berfikir bahwa semua akan seperti ini So Eun. Tidak bisakah kita bicarakan ini dengan pelan. Aku berfikir kita bisa memperbaiki ini."

"Aku terlalu malu Taehyung! Marga Hwang membuatku takut untuk kembali memulai. Aku selalu di sakiti pada akhirnya. Kau harus tahu satu hal-kalau cinta tidak harus memiliki. Akupun begitu, bagiku mencintaimu sudah cukup membuatku sadar bahwa apa yang kita mau tidak harus berakhir seperti yang kita harapkan."

 𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐬𝐭 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang