27 • Happy Birhday

1.3K 148 42
                                    

Tuan Hwang duduk dengan mata yang sedikit terkatup, beliau merasa kepalanya sakit dan ingin menyudahi apa yang di lihatnya sekarang.

Kalau boleh memilih, Tuan Hwang ingin menyeret Taehyung pulang dan memukul punggung anak sulungnya dengan ikat pinggang yang biasa beliau pakai.

Hyera menunduk, dia takut untuk menyapa lagi, setelah di tolak tadi. Kehadirannya memang salah. Tapi Hyera juga berhak melakukan bela sungkawa, Hyera tidak berniat macam-macam, atau malah menertawakan keadaan.

Gadis itu menghela nafas, pikirannya kembali larut ke masa lalu dimana Hyera sangat di sayangi pria paruh baya di depannya ini.

Bahkan Tuan Hwang yang begitu merasa bahagia saat dirinya memang hamil anak Taehyung. Semakin cepat acara pernikahan dilaksanakan, semakin cepat pula dirinya juga menyandang marga Hwang. Menjadi Hwang Hyera.

Nyatanya takdir berkata lain, dunia tidak menginginkan Hyera bersatu dengan Taehyung, atau dirinya begitu di benci untuk bersatu dengan Taehyung.

Hyera kecelakaan. Hyera kehilangan janinya, dan Hyera kehilangan Taehyung. Dia tidak bisa lagi untuk mengais suatu pertolongan saat badannya mulai membaik, Hyera di tolak, Hyera di benci, dan Hyera harus meninggalkan selamanya kehidupan masa lalu bersama Taehyung.

“Hyera!”

Gadis itu mendongak, melihat iris tua Tuan Hwang yang begitu kentara. Beliau terlihat sekali lelah, dan menanhan sebuah beban. “Ne?”

“Inilah alasan mengapa aku ingin kau pergi. Tidak lagi menemui Taehyung, dan hilanglah seperti apa yang terjadi sebelumnya.”

“Karena Taehyung memiliki wanita lain?”

Tuan Hwang terkekeh sebentar, setelah itu tatapan matanya berubah begitu tajam dan nanar dalam satu waktu. “Aku memilikk alasan! Gadis itu sudah berhasil mengubah putraku yang sangat hancur kau tinggalkan menjadi lebih hidup. Dia kembali tersenyum berkat kasih sayangnya yang tulus, meski aku tahu dia memiliki cacat—”

“Tapi—”

“Dia sudah bahagia tanpamu Hyera! Jangan buat putraku merasa terbodohi dan kembali bertanya-tanya tentang kau. Aku hanya memikirkan ketulusan gadis itu, aku tidak mau dia merasa tersakiti, dan terabaikan. Aku sangat mengenal Taehyung, dan aku tahu sikap apa yang dia ambil, bila bertemu denganmu.” Imbuh Tuan Hwang dengan nada yang bergetar.

Hyera menunduk, peluh bergantian menetes di kelopak matanya. Lalu Hyera tersenyum canggung sembari menganggukkan kepala. “Aku tahu ini egois, tapi— aku masih mencintai Taehyung.”

Tuan Hwang tertawa, sesekali menekan belakang lehernya yang tiba-tiba terasa berat. Lalu beliau bangkit, bersiap untuk meninggalkan tempat itu, tempat yang hanya berisi mereka berdua.

Mereka berada di ruang kerja Tuan Hwang yang begitu tertutup. “Semoga kau tidak menyesal atau membuat anak lelakiku kembali merasakan sakit. Sekarang kau bisa pergi—”

Hyera melihati nanar punggung tegap Tuan Hwang yang membelakanginya, Hyera tahu dirinya sangat egois, tapi—dia memiliki hak untuk memilih, kan?

Hyera berhak melanjutkan cintanya, kan? Hyera yakin, Taehyung juga masih mencintainya. Gadis di rumah duka tadi-pun, hanya sebuah pelarian di saat Taehyung merasa kehilangan dirinya dulu.

Iya Hyera sangat yakin akan itu.

Gadis itu tersenyum, mulai bangkit dan menundukkan kepala sebagai rasa hormat pada Tuan Hwang sebelum ia pergi.



Saat keluar, Hyera di sambut hangat oleh Jungkook, bukan dengan senyuman. Tapi dengan cekalan tangan yang begitu erat yang sudah mendarat di lengannya.

 𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐬𝐭 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang