11 •

1.5K 167 23
                                    

Setelah kejadian itu, Jungkook baru menampakkan dirinya dan pulang ke rumah setelah dua hari berlalu. ia hanya merapikan baju bawaanya dan pergi ke kantor tanpa sebuah salam.

Jungkook menjadi dingin tak tersentuh, bukan karena dia tidak merasa bersalah. Hanya saja dia merasa tidak begitu di harapkan di kekuarga ini, dia seolah begitu jauh di banding Taehyung yang sudah berhasil mendirikan sebuah perusahaannya sendiri di Sydney.

"Jungkook!" Panggil Tuan Hwang yang sudah berada di meja makan dengan kopi hitam tersaji disana.

"Appa,"

"Duduklah!"

Jungkook menurut, ia bukan tipe lelaki pembangkang. Apalagi di depan kedua orang tuanya.

"Kemana saja kau kemarin?"

"Aku pulang ke apartemen,"

"Lari bukan satu penyelesaian yang baik. kau tahu Oemma-mu sangat khawatir, setiap malam dia menangis meski telah menamparmu."

“Lantas aku harus bagaimana? Aku sangat tersiksa dengan penolakan, dimana aku adalah Ayah biologis yang sebenarnya Appa. Itu sangat menyakitkan,”

“Appa tahu! Tapi Appa mohon, pulanglah.”

“Kenapa kalian tidak setuju, kenapa kalian lebih membela Taehyung dari pada aku?”

“Taehyung lebih membutuhkan So Eun, Jung! Dia sudah kembali menjadi Hyung-mu yang hangat dan mau kembali ke rumah karena sosok calon istrinya sekarang, apa kau tega merusaknya? Seo Hyera sudah hampir menghancurkan masa depan Taehyung.”

“Apa kau tidak melihatku Appa? Aku juga membutuhkan sosok Kim So Eun, gadis itu adalah orang yang pertama aku cintai. Sampai sekarang, tidak hanya Taehyung yang membutuhkan semua itu, tapi juga aku, Apaa!”

Tuan Hwang terdiam, sorot matanya nanar. Ia kembali mengusap pundak Jungkook dengan sayang. “Jung—”

Dari belakang Ny. Hwang merangkul badang Jungkook, wanita paruh baya itu menangis sesenggukan. Bahkan mengusap kepala anaknya dengan sayang, “Maafkan Oemma Nak, Oemma sudah menamparmu! Oemma tidak becus mendidikmu, maafkan Oemma,”

Badan Jungkook bergetar, ia menunduk dan menangis. Hatinya yang kemarin tergores perlahan sirna karena pengakuan sang Ibu yang begitu teramat menyesal.

Ny. Hwang mengambil kursi dan duduk di depan Jungkook, wanita paruh baya itu menggenggam erat tangan putranya dan berujar lirih, “Tolong relakan So Eun untuk Hyung-mu, Oemma mohon!”

Jungkook mendongak, menatap nanar wajah ibunya yang tidak hentinya menangis. Rasanya Jungkook begitu terpukul dan menjadi anak durhaka membuat orang tuanya khawatir setengah mati seperti sekarang.

“Tapi kenapa?”

“Dia sudah menemukan pengganti Hyera, dia berbeda dengamu. Setidaknya kau pandai mengatur suasana hatimu meski sekacau apapun,”

Jungkook tidak sanggup menyela, ia hanya berujar pada dirinya sendiri bahwa kali ini haruskah dirinya yang mengalah demi sang kakak. Meski dalam kata lain, Ayah biologis Sojung masih sehat dan msmpu untuk bertanggung jawab.

Ini semua sangat tidak adil buat Jungkook. Semua itu begitu begitu menyebalkan.

“Dan Appa ingin kau menikah dengan Lisa, rencana ini sudah jauh di pikirkan sebelum kalian menginjak sekolah menengah pertama.”

Kepala Jungkook seperti di pukul benda keras, kesadarannya tiba-tiba hilang dalam sekejab. Bahkan ia tidak lagi mendengar apa yang Appa-nya katakan, semuanya sunyi.
“Aku dan Lisa tidak lebih dari seorang teman.”

 𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐬𝐭 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang