42• This is End?

1.2K 157 76
                                    

"Hei-kau sudah datang Taehyung-i?"

Diam sejenak, Taehyung tampak menimang antara maju atau kembali dari sana. Tapi sorot teduh kedua mata So Eun begitu membuatnya enggan untuk pergi.

Dia semakin melangkah maju dengan cepat sampai harus ikut mendudukkan dirinya disana. Melihat bagaimana wajah So Eun. Mata, hidung, bibir dan semuanya. Taehyung seolah ingin memastikan bahwa perempuan itu baik-baik saja. Dengan keadaan yang lengkap. "Kemana saja So Eun?" Hanya itu pertanyaan yang mampu Taehyung lontarkan.

Seolah mewakili banyak hal. Dia tidak mau di anggap gegabah dan lancang untuk melanjutkan pertanyaan sehingga membuat So Eun tidak nyaman.

"Tahu Taehyung-aku sangat merindukanmu. Sangat-sangat merindukanmu, sampai rasanya ingin mati." Keluhnya sedih, dengan tangan kanan yang meremas kemejanya dengan erat.

Bila ingin tahu, bukan hanya itu yang So Eun rasakan sampai membuatnya tidak sanggup hidup. Mulai dari rasa sakit yang tidak juga mereda dari apa yang sekitarnya lakukan, penyakit yang menggerogoti, sampai dimana ia harus menyalahkan diri. Kalau apa yang So Eun rasakan sekarang adalah upaya yang ia dapatkan sedari dulu.

Sebuah hasil, dimana ia menjadi pendosa besar karena Jungkook. Tapi-tidakkah tuhan tahu, kalau dia juga tidak baik-baik saja. Dia juga sedih dan tidak tahu harus melakukan apa.

Di tengah menyadari bahwa So Eun mengandung buah dari Jungkook. Ia takut sekedar untuk bicara dan keluar dari rumah.

Dia takut di cemooh lebih sadis lagi. Terlebih bagaimana So Eun selalu melihat sorot kekecewaan dari wajah Ibunya setiap hari.

Tak lagi banyak bicara, Taehyung membawa So Eun ke dalam rangkulannya. Di dekap erat, sampai Taehyung menetesakan peluh yang sudah di tahan sekian lama.

Kalau bisa kembali mengulang waktu, Taehyung bersumpah tidak akan melakukan hal yang bodoh. Taehyung hanya akan fokus pada So Eun, perempuan yang membuat hatinya kembali hangat dan hidup.

"Taehyung, dua hari ini-mau menemaniku?"

"Sojung, bagaimana dengan dia?"

"Mungkin Jungkook akan menjaganya dengan baik."

"Dia sangat membenci Jungkook."

"Sudah ku duga."

"Kau tahu?"

"Aku tahu! Jauh sebelum kau mengerti, tapi-aku tidak berhak marah dan sedih. Karena tujuanku hanya Sojung. Bila dia sendiri-pun yang membuat putriku membencinya. Tidak ada yang harus aku pertahankan lagi."

"Jadi kau masih mencintaiku sampai sekarang?"

"Kalau tidak, aku tidak akan menemuimu. Kau tahu-aku merasa berdosa karena bertemu denganmu disini." So Eun terkekeh.

"Jangan pikirkan itu!" Taehyung mengusap perlahan rambut So Eun.

"Jadi kau setuju dengan dosa berat ini Taehyung?"

"Untuk apa kau perduli dengannya So Eun! Dia saja tidur dengan orang lain tanpa memikirkanmu," Sentaknya. Taehyung marah sekali, sampai tidak bisa mengontrol oktaf suaranya dengan baik.

"Ah-mereka sudah melakukannya. Kapan? Apa aku tertinggal banyak hal?" Ada nada sumbang yang sarkatis disana. Seolah mencoba kuat, tapi biar bagaimanapun-So Eun tetap seorang perempuan yang dulunya akan menikah dengan Jungkook.

Bukankah terasa menyakitkan, mendengar bila calon suaminya tidur dengan perempuan lain saat waktu pernikahannya akan berjalan sebentar lagi.

Taehyung semakin mengeratkan pelukannya. "Sudah, aku mohon. Ayo kita masuk! Wajahmu sangat pucat, kau butuh istirahat."

 𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐬𝐭 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang