12

59.9K 6K 1K
                                    

Sena sedang di tangani oleh dokter Jaehyun, dan Hyunjin menunggunya di ruang tunggu yang terlihat sepi. Sementara anggota Ares lainnya sudah berada di rumah, sebab mereka tidak mau terlihat mencolok berada di rumah sakit dengan pakaian serba hitam.

Cukup lama menunggu, Jaehyun pun keluar dari ruangan, lalu Hyunjin beranjak dan menghampiri Jaehyun.

"Apa yang terjadi?" Tanya Jaehyun dengan wajah cemas.

"Cukup kabarin gimana keadaan Sena sekarang?" Tanya Hyunjin dengan dingin.

"Luka tembak melubangin kulitnya, untungnya gak kena tulang. Sekarang keadaannya belum stabil, karena kehilangan banyak darah"

"Saya mau lihat Sena" Gumam Hyunjin.

"Setelah di pindahkan ke kamar rawat" Sahut Jaehyun, lalu ia pergi meninggalkan Hyunjin.

Hyunjin terdiam, Sena akan baik-baik saja, namun ia sadar bahwa dirinya tidak bisa berhenti gusar sejak tadi. Bagaimana pun ia bertanggung jawab atas semua anggota Ares.

**

Sementara itu di markas kepolisian, tepatnya di ruangan para detektif, Chanyeol terlihat menelpon seseorang, wajahnya terlihat cemas, namun setelah mendapat jawaban dan penjelasan dari sebrang sana, Chanyeol menghela nafasnya, menutup teleponnya setelah mengucapkan terimakasih.

"Sena baik-baik aja?" Tanya Jongin yang masih lemas di kursinya, sebab ia baru saja menembak rekannya sendiri.

"Ya, luka tembakannya udah di tanganin. Lain kali ingat kode dari Sena" Ujar Chanyeol dengan dingin, lalu pergi dari ruangan itu.

Jongin mengusap kasar wajahnya "terimakasih tuhan" Ucapnya bersyukur.

**

Hyunjin mengikuti brankar yang membawa Sena ke sebuah ruangan, namun ia menghentikan langkahnya saat seseorang yang ia kenal tengah memperhatikannya dari jauh.

Hyunjin menoleh, dan ia sedikit merespon kaget karena melihat Sehun disana, ia pun menghampiri Sehun yang sedang sendirian.

"Selamat malam Tuan" Sapa Hyunjin.

"Kamu ngapain disini?" Tanya Sehun seraya melirik brankar Sena yang baru saja masuk ke kamar rawat.

"Pacar saya sakit" Sahut Hyunjin dengan ringan.

"Misi malam ini selesai?" Tanya Sehun dengan suara pelan.

"Ya, Tuan"

"Bagus, jangan sungkan buat minta bantuan" Ujar Sehun seraya menepuk bahu Hyunjin, dan Hyunjin mengucapkan terimakasih, lalu Sehun pergi memasuki lift.

Hyunjin menghela nafasnya, lalu matanya mengarah pada pintu kamar Vvip yang berada di hadapannya, yang tak lain adalah kamar rawat Jiwon. Hyunjin pun memutuskan untuk memasuki kamar tersebut.

Srak

Hyunjin melihat Jiwon yang tengah duduk menunduk, sesekali ia mengusap air matanya, lalu menatap Hyunjin.

"K-kak Hyunjin" Lirih Jiwon yang tengah terisak lirih, lalu Hyunjin menghampiri Jiwon.

"Kenapa nangis?" Tanya Hyunjin yang terlihat kaku, ia tidak tahu harus bersikap seperti apa.

ONE SHOT || Neverending Story ✔ +Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang