Hyunjin mendengus lirih, ia akan menanggung semuanya. Demi Sena, ia akan lalukan apapun demi wanita itu, walau pada akhirnya Sena tidak akan bisa menjadi miliknya.
"Siap?" Tanya Jaemin seraya menepuk bahu Hyunjin, dan Hyunjin mengangguk.
Jeno menyelipkan satu pistolnya di saku celananya, tak lupa ia membawa pisau lipat seperti biasa. Jeno melirik Hyunjin, lalu menepuk bahu Hyunjin pertanda semuanya di mulai sekarang juga.
Ares berjalan memasuki kereta bawah tanah, yang mana di ujung sana segerombol pria berbadan besar menyeret Sena dengan kasar. Hyunjin dapat melihat pria di sana sesekali memukul Sena dengan keras, membuat Hyunjin mengepalkan kedua tangannya.
"Sena" Gumam Jaemin dengan raut wajah cemas.
Semakin dekat, mereka semakin mendengar isakan lirih Sena. Hyunjin juga dapat melihat tubuh rapuh Sena yang penuh luka, wajah Sena bahkan memiliki luka yang parah.
"H-hyunjin hiks" Lirih Sena dengan isakan lirih, membuat dada Hyunjin berdenyut nyeri.
Sena pernah bilang, ia benci pukulan Sehun, sebab pukulan Sehun sangat menyakitkan. Namun kali ini luka Sena terlihat lebih parah dari luka yang Sehun buat.
Jeno dan Changbin berjalan mendekat untuk memberikan koper sabu dan senapan mereka. Lalu para pria itu mengecek barang tersebut.
"Waktuku tidak banyak" Gumam Hyunjin karena mereka mengeceknya cukup lama.
Sena menatap sendu pada Hyunjin, raut kesakitan sangat terlihat jelas di sana, bajunya lusuh penuh sobekan, membuat Hyunjin geram.
Pria itu mengangguk, lalu menarik kasar tubuh Sena dan mendorongnya ke arah Hyunjin. Sena tersenyum lirih seraya berjalan gontai menghampiri Hyunjin, sampai akhirnya senyuman lirih itu berubah menjadi seringaian.
Beberapa polisi dan tim swat datang mengepung kereta bawah tanah ini.
"Angkat tangan kalian!" Itu suara Chanyeol di ujung lorong, membuat semua anggota Ares terkejut bukan main.
"Sialan!" Desis Changbin seraya mengangkat kedua tangannya di samping kepala.
"Ini jebakan bngst" Desis Yohan.
Jeno menatap sengit pada Sena yang kini tengah tersenyum licik padanya. Tak lama seorang polisi datang memghampiri Sena dan memberikan Id Card Sena setelah memberi hormat.
Sena menatap Hyunjin seraya tersenyum licik "kalian semua di tangkap atas perjual belikan barang ilegal di korea" Ujar Sena seraya menunjukan Id Cardnya pada Hyunjin, lalu ia memberi isyarat pada para polisi lain untuk memborgol Ares.
Hyunjin tampak menatap Sena dengan tatapan tak terbaca, tidak ada raut kesal atau kecewa, yang ada hanya raut wajah cemas yang berakhir luntur dan datar.
"Oh Sena Sialan!!" Maki Changbin yang tubuhnya sudah di seret paksa oleh para polisi di sana.
Sena membalikan tubuhnya, lalu berjalan berlawanan arah dengan Ares. Seringaian itu luntur dan tergantikan dengan dahi berkerut serta pandangan sendu.
Sebenarnya Sena sudah kembali bekerja sejak 3 minggu yang lalu guna membuat strategi untuk menangkap Ares dan Sehun, dan semua ini ada campur tangan Dynamic yang rela membantu Sena serta pihak kepolisian, walau saat ini Dynamic ikut di proses karena terlibat.
Langkah Sena melemah, dan ia limbung, untung saja ada Chanyeol yang segera menangkap tubuhnya.
"Sena, kamu demam" Ujar Chanyeol yang merasakan kulit Sena panas.
"S-sakit" Lirih Sena seraya menatap Chanyeol dengan sendu, lalu Chanyeol tanpa bicara apapun menggendong tubuh Sena membawanya ke mobil yang terparkir di luar. Ia segera membawa Sena ke rumah sakit malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT || Neverending Story ✔ +Hwang Hyunjin
Fanfic[END] Han Sena, perempuan yang terjebak di kediaman Gengster bernama Ares, geng yang beranggotakan 6 laki-laki brandalan yang tengah di buru oleh Polisi. Ares adalah Geng pengedar barang ilegal, pencuri, dan pembunuh bayaran. Mereka tidak pernah se...