31

48.3K 5K 1.1K
                                    

Nagoya, Jepang. 10:22 pm.

Jeno dan Hyunjin terus meneropong jalanan dibawah sana. Satu Senapannya sudah bertengger siap di gunakan.

"Aish, mobil sebanyak ini mana gue sadar yang plat nomornya itu?" Dumal Hyunjin yang kesal karena tidak menemukan mobil yang ia maksud.

"Kita hanya perlu nembak ban mobilnya biar kecelakaan terjadi? Orang sini bisa lakuin juga, kenapa harus jauh-jauh dari korea?" Gumam Jeno, dan Hyunjin mengendikan bahunya.

Hyunjin melepas teropongnya sejenak "dari arah jam sembilan, ada satu mobil sedan yang di jagain dua mobil Van depan dan belakang" Ujar Hyunjin, lalu Jeno mengikuti arah pandang Hyunjin.

"Okay! Target kita mobil Sedan" Ujar Jeno terburu-buru memposisikan dirinya di depan senapan setelah sadar bahwa plat nomor mobil sedan itu sama persis dengan yang willis kirimkan.

"Tembak ban ketiga mobil itu" Perintah Hyunjin. Lalu Jeno menembak berulang kali, sebab satu kali tembakan belum tentu mengenai ban mobil itu.

"Okay!" Seru Hyunjin saat ketiga mobil yang sedang melaju itu oleng dan menabrang sembarangan, bahkan membuat kecelakaan beruntun terjadi dengan mobil lain.

Jeno cepat-cepat merapikan senapan runduknya, dan keduanya pergi dari atap gedung kosong.

Hyunjin hendak memasuki mobil Van sewaan itu, namun ia mengurungkan niatnya. Ia melepas jaket hitamnya dan menggantinya dengan long coat, tak lupa ia juga melepas topi dan maskernya.

"Lo mau kemana?" Tanya Jeno yang sudah siap di kursi kemudi.

"Lo duluan ke penginapan, nanti gue nyusul" Ujar Hyunjin, lalu pergi ke arah yang berbeda dengan Jeno.

Hyunjin melewati lokasi kecelakaan yang ia dan Jeno buat, ia dapat melihat lebih banyak yang luka parah dan tidak sadarkan diri ketimbang luka ringan.

Hyunjin : Misi selesai.

Willis : pulang malam ini juga, jam 1 dini hari kapal barang menuju Incheon.

Hyunjin mengerutkan dahinya, Willis terlalu mendadak. Ia pun melangkahkan kakinya dengan cepat, mencari alamat yang Sena berikan, kebetulan tidak terlalu jauh dari sini.

Hyunjin yang sedikit awam dengan daerah sini harus menggunakan ponselmya untuk sampai tujuan, ia sudah berkeliling komplek mewah ini sampai akhirnya ia menemukan rumah super besar bergaya eropa modern, benar-benar mewah.

Hyunjin kembali mencocokan alamat yang ia tuju demgan rumah di hadapannya, dan ia rasa benar.

Hyunjin hendak menekan bel, namun pintu gerbang itu terbuka, beberapa mobil sedan keluar dari sana, dan ia menghampiri seorang pelayan.

"Selamat malam, saya dari korea" Ujar Hyunjin dengan bahasa jepang yang kaku, lalu pelayan itu menatap Hyunjin dengan cemas.

"Korea? Apa kamu mencari tuan Oh?" Tanya Pelayan itu yang ternyata bisa berbahasa korea, lalu hyunjin mengangguk.

"Tuan Oh baru saja mengalami kecelakaan hebat, kami baru saja mendapat kabar" Ujar pelayan wanita itu dengan sedih, air matanya sudah menetes.

Hyunjin hanya diam, apa mungkin tabrakan beruntun itu mengakibatkan ayah Sena ikut kecelakaan?

Hyunjin tiba-tiba mengeraskan rahangnya, tanpa mengatakan apapun ia pergi dan mengabaikan panggilan si pelayan.

Hyunjin mengotak atik ponselnya, lalu ia melihat satu foto yang berada di grup Ares. Lalu ia mencari tahu tentang Oh Yunseok di internet.




ONE SHOT || Neverending Story ✔ +Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang