Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya, makasih 😍😍
.
.
.Chan terus menangis, sebab tangannya sudah 3 kali di suntik pagi ini. Dan Sena tengah berusaha menenangkan Chan di dalam pangkuannya.
"Sakit huaaahhhh, tangan Chanie sakit, mom hiks sakittt"
"Iya sayang, jangan nangis dong. Mommy punya kejutan buat Chanie" Ujar Sena, namun Chanie terus menangis tanpa peduli dengan ucapan Sena.
Sampai akhirnya tangisannya berhenti saat melihat ke arah kaca besar di depannya. Terlihat Hyunjin berdiri disana seraya menunjuk teleponnya.
"Daddy! Daddy!" Pekik Chanie dengan senyuman mengembang, Sena pun membawa Chan ke arah kaca tersebut, lalu meraih telponnya.
"Halo Chanie, kenapa menangis hm?"
"Dad!!! Chanie habis di suntik, jadi Chanie menangis. Apa Daddy sudah sembuh?"
"Tentu, Daddy sudah sembuh. Apa rasanya sakit di suntik?"
"Sakit Dad, rasanya bukan seperti di gigit semut, tapi seperti di cakar Vivi" Sahut Chan yang membuat Sena dan Hyunjin tertawa karena gemas.
"Tapi Mom, kenapa Daddy tidak masuk? Chanie mau memeluk Daddy" Tanya Chan pada Sena.
"Untuk sementara, Chanie tidak boleh bertemu Daddy secara langsung, karena Chanie sedang di sembuhkan sekarang" Sahut Sena.
"Oh gitu ya Mom, jangan lama-lama ya Mom, Chanie gak apa-apa gak sembuh, asal bisa memeluk Daddy dan Mom" Ujar Chan dengan polos.
"Chanie gak boleh ngomong gitu, daddy dan Chanie harus cepat sembuh" Ujar Hyunjin, dan Chanie tersenyum seraya mengangguk.
"Daddy, rambut Daddy harus di potong, itu panjang" Ujar Chan, dan Hyunjin menyentuh rambutnya sendiri.
"Benar, nanti Daddy akan memotongnya"
"Hoek" Tiba-tiba Chan memuntahkan cairan dari dalam tubuhnya, membuat Sena panik.
"Maaf Mom, Chanie mual" Lirih Chan yang terlihat akan menangis.
"Gak apa-apa Chanie, chanie gak perlu khawatir" Hyunjin yang menghiburnya seraya tersenyum, namun Chan hanya menunduk lirih.
Sena menghela nafasnya, lalu memberi kode pada Hyunjin bahwa dirinya harus membiarkan Chan istirahat, Hyunjin pun mengangguk.
"Chanie, nanti Daddy kembali. Sekarang Chanie harus tidur"
"Iya Dad" Sahut Chanie, lalu Sena membawa Chanie ke Brankar dan membaringkannya di sana.
Sena membersihkan baju Chan yang terkena sedikit Cairan muntahan. "Chanie lelah? Mau tidur?" Tanya Sena, dan Chanie mengangguk.
"Chanie mengantuk lagi Mom" Lirih Chan.
"Iya, tidur ya? Mommy akan menemani Chanie disini"
Chan pun menutup matanya, membiarkan dirinya pergi ke alam mimpi. Sena menoleh ke arah Hyunjin yang masih setia berdiri di luar sana.
Hyunjin pun pergi dari sana seraya mendorong tiang Infusnya. Bekas operasi di perutnya masih terasa ngilu, namun selebihnya ia merasa baik-baik saja.
"Hyunjin"
Hyunjin menghentikan langkahnya saat ia baru saja keluar dari ruang steril. Jeno berjalan menghampirinya, terlihat ia sudah rapi tanpa pakaian rumah sakitnya.
Hyunjin terdiam, menunggu Jeno mengatakan sesuatu yang ingin ia katakan.
"Gue akan pergi ke Daegu" Ujar Jeno, dan Hyunjin mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT || Neverending Story ✔ +Hwang Hyunjin
Fanfiction[END] Han Sena, perempuan yang terjebak di kediaman Gengster bernama Ares, geng yang beranggotakan 6 laki-laki brandalan yang tengah di buru oleh Polisi. Ares adalah Geng pengedar barang ilegal, pencuri, dan pembunuh bayaran. Mereka tidak pernah se...