"O-oh Sehun" Lirih Sena yang membuat Sehun tersenyum.
"Aku kecewa, keluarga Byun tidak mengundangku" Ujar Sehun dengan santai.
"S-sejak kapan? Sejak kapan kamu bebas?" Tanya Sena dengan suara gemetar.
"Apa kamu senang aku bebas? Hahaha aku bisa bebas kapan pun aku mau" Sahut Sehun seraya tertawa.
Sena mengepalkan kedua tangannya di samping tubuhnya, menahan gemetar pada bibirnya. Oh Sehun adalah orang yang paling mengerikan di dunia ini.
"Anakmu tampan-
"Jangan menyentuh anakku, dia tidak tau apa-apa" Desis Sena seraya meremat jas bagian lengan Sehun.
Sehun tersenyum miring "aku hampir menyentuhnya, tapi meleset"
"Urusanmu denganku, bukan dengan anakku. Kamu tidak boleh sentuh anakku, Sehun. Aku mohon, j-jangan" Lirih Sena namun dengan tapapan benci.
Sehun memegang kedua lengan atas Sena, lalu merematnya kencang. "Kamu memohon demi anakmu, tapi aku yakin kamu tidak akan berhenti membuatku marah" Desis Sehun seolah tahu, bahwa Sena tidak akan menyerah untuk membuatnya hancur.
"Aku suka caramu bermain-main, dan aku ikut serta bermain denganmu, mengikuti alurnya dan membunuhmu" Desis Sehun yang membuat Sena mengerang kesakitan, sebab Sehun terus mencengkram lengan atasnya.
"Willis, bukannya kamu pergi ke kanada?"
Sehun melepaskan cengkramannya, lalu menoleh pada Hyunjin yang berdiri di dekatnya. Sehun tersenyum kecil "aku bisa pergi dan tidak pergi sesuka hati" Gumamnya.
"Jeon Somi ingin bicara" Ujar Hyunjin, lalu Sehun tersenyum penuh arti, dan pergi meninggalkan keduanya.
Sena terlihat gelisah, kedua tangannya masih mengepal, dan bibirnya gemetar kecil. "C-chanie. Chanie"
"Aku melihatnya, bersama Baekhyun" Gumam Hyunjin, lalu hendak pergi, namun Sena menahan tangannya.
"Uri Sechanie, merindukan Daddynya" Lirih Sena, sontak Hyunjin menepis kasar tangan Sena.
"Jangan katakan itu di depanku" Desis Hyunjin.
"H-hwang Sechan, anak kita" Ujar Sena dengan suara pelan, yang membuat Hyunjin terdiam menatap mata sendu Sena. Mencari kebohongan disana, namun yang ia temui malah sorot mata rindu.
"Chanie a-anak kita, Hyunjin" Lirih Sena lagi untuk meyakinkan Hyunjin. Lalu dengan kasar Hyunjin menarik tangan Sena keluar lewat pintu belakang, hingga kini mereka berada di belakang gedung yang sepi.
Sena menatap Hyunjin dengan tatapan rindu, lalu memeluk Hyunjin, menenggelamkan wajahnya di dada Hyunjin.
"Sechan anak kita hiks, dia merindukan Daddynya"
"Hyunjin, aku gak peduli seberapa gak percayanya kamu sama ucapanku. Aku gak pernah mengandung anak Kris-
"Berhenti membual" Sela Hyunjin.
"Aku serius. Kamu pasti menyadarinya, wajahnya mirip sama kamu, siapapun akan mengenali bahwa itu anak kita" Lirih Sena seraya menangis lirih.
Hyunjin melihat Taeyong yang berdiri tak jauh darinya. Sontak Hyunjin melepaskan paksa pelukan Sena. "Jangan pernah mengatakan pada siapapun bahwa dia anakku" Desis Hyunjin.
"Dan pulang sekarang juga, minta antar Baekhyun" Lanjut Hyunjin, lalu pergi meninggalkan Sena yang menangis sesenggukan di sana. Sena pun segera pergi ke arah yang berbeda.
"Chanie, dimana Chanie" Racau Sena seraya melihat ke seluruh sudut gedung ini.
"Jiwon, chanie" Lirih Sena, sampai akhirnya ia melihat Baekhyun yang tengah menemani Jiwon dan Chan makan di salah satu meja. Sena pun segera menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT || Neverending Story ✔ +Hwang Hyunjin
Fanfiction[END] Han Sena, perempuan yang terjebak di kediaman Gengster bernama Ares, geng yang beranggotakan 6 laki-laki brandalan yang tengah di buru oleh Polisi. Ares adalah Geng pengedar barang ilegal, pencuri, dan pembunuh bayaran. Mereka tidak pernah se...