Sena baru saja keluar dari toilet, ia baru saja selesai membersihkan diri dan pagi ini ia tampak memakai baju santai. Sena duduk di pinggiran kasurnya seraya memijat dahinya yang terasa sangat sakit, mengingat semalam ia kabur dari rumah dan mabuk-mabukan di club yang tak jauh dari rumah Ares, dan entah bagaimana ia bisa sampai rumah Ares, ia sama sekali tidak ingat.
Sena pun beranjak dari kasurnya dan pergi keluar kamar untuk membeli obat di toko obat terdekat.
"Ah lo udah bangun ternyata, sini makan dulu" Ujar Jaemin seraya menarik tangan Sena menuju meja makan, sudah ada Changbin dan Yohan di sana.
"Lo sakit?" Tanya Yohan.
"Kepala gue sakit" Sahut Sena dengan suara serak.
"Kalau pertama katanya suka sakit" Bisik Changbin, dan Yohan mengangguk-angguk.
"Makan yang banyak ya Sena, biar enggak cape" Ujar Jaemin seraya tersenyum penuh arti.
Sena memandang piringnya yang berisi nasi putih dan sayur, serta lauk pauk lainnya. Sena pun memasukan satu sendok nasi ke dalam mulutnya, namun baru sedikit yang melewati tenggorokan ia langsung menutup mulutnya dan berlari ke toilet yang berada di dapur.
Ketiga laki-laki di sana saling menatap bergantian. "Gak mungkin hamil secepat itu" Gumam Changbin.
"Sperma Hyunjin tokcer" Gumam Yohan.
"Tapi cepet amat anj! Super" Timpal Jaemin.
Terdengar Sena terus memuntahkan isi perutnya, dan ketiganya hanya memandang Sena dari kejauhan, sebab Sena tidak menutup pintu toiletnya.
Hyunjin yang baru saja memasuki area dapur mengerutkan dahinya melihat Sena yang muntah-muntah.
Jaemin dengan berani mendorong punggung Hyunjin mendekat pada toilet. "Temenin Sena, dia sakit" Ujar Jaemin lalu memberi kode pada kedua teman lainnya untuk segera pergi dari sana.
Hyunjin menoleh pada Jaemin yang sudah pergi bersama Changbin dan Yohan, Hyunjin pun memasuki toilet dan menyerngit heran.
"Lo kenapa?" Tanya Hyunjin.
"Sakit banget perut gue, mual, pusing" Sahut Sena dengan lirih, lalu Hyunjin memijat tengkuk Sena.
"Jangan mabuk kalo lo enggak kuat sama alkohol" Ujar Hyunjin, lalu Sena mencuci mulutnya dengan air yang mengalir dari keran wastafel.
Hyunjin melepaskan tangannya dari tengkuk Sena, ia memandang pantulan Sena di depan cermin.
"Muka gue bengkak" Keluh Sena yang memang wajahnya membengkak, lalu Sena keluar dari toilet setelah menabrak bahu Hyunjin, dan Hyunjin mengikutinya.
"Jangan pernah mabuk lagi, kalau mabuk enggak usah pulang kesini" Ujar Hyunjin yang membuat Sena membalikan tubuhnya.
"Gue? Pulang kesini?"
"Ya"
"Sendiri?"
"Yang gue lihat lo masuk rumah ini sendirian"
Sena tampak berfikir sejenak "ahs gue gak inget sama sekali"
"Bagus" Desis Hyunjin dengan sarkas.
"Jin, beliin gue obat dong, kepala gue sakit banget" Ujar Sena dengan nada sedikit merengek.
"Kenapa harus gue?"
"Ya cuma ada lo di dekat gue, mau minta tolong siapa lagi?"
"Ada jaemin, Yohan, Changbin"
"Maunya lo, beliin dong" Ujar Sena seraya meraih lengan Hyunjin, sontak Hyunjin menepis kasar tangan Sena, membuat Sena mendelik sebal.
"Jangan pegang-pegang gue" Gumam Hyunjin, namun Sena malah sengaja memegang lengan Hyunjin lagi, dan Hyunjin kembali menepisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT || Neverending Story ✔ +Hwang Hyunjin
Fanfiction[END] Han Sena, perempuan yang terjebak di kediaman Gengster bernama Ares, geng yang beranggotakan 6 laki-laki brandalan yang tengah di buru oleh Polisi. Ares adalah Geng pengedar barang ilegal, pencuri, dan pembunuh bayaran. Mereka tidak pernah se...