51

38.9K 3.6K 544
                                    

Ternyata aku lelah dengan semua ini, dimana seharusnya aku berjuang dan meraih kebahagiaan.

Apa aku harus menyerah dan membiarkan takdir yang menentukan?

.
.
.
.
.
.
.

"Hiks, Mommy bangun hiks bangun" Lirih Chan yang terus terisak seraya memeluk tubuh Sena yang terbaring di brankar.

"Mommy sayang, Chanie sayang mommy hiks"

Akhirnya Sena terusik, ia membuka matanya dan terkejut melihat Chan menangis di pelukannya.

"Chanie" Lirih Sena yang membuat Chan mengangkat kepalanya dan menatap Sena.

"M-mommy hiks, Huaaaaa Mommy!" Tangis Chan kembali pecah, membuat Sena tersenyum dan mengubah posisinya menjadi duduk, memeluk dan mengusap surai Chan.

"Kenapa Chanie memangis hm?"

"Mommy terus tertidur, Chanie takut Mommy lama terbangun kayak Daddy" Sahut Chanie yang menatap Sena dengan mata basahnya.

"Mommy baik-baik saja. Loh kenapa infusan Chanie di lepas?" Tanya Sena yang melihat tangan Chanie di tempel plester.

"Kata suster, nanti Chanie di infus lagi. Mom, Chanie sakit" Lirih Chan seraya menyentuh kepalanya.

Sena terlihat panik "sejak kapan?"

"Gak tau, sakit sekali Mom"

Sena yang tidak di infus pun segera membawa Chan keluar dari ruang ugd. Ia membawa Chan ke ruangan Jaehyun. Kebetulan Jaehyun di sana.

"Ada apa Sena?" Tanya Jaehyun yang melihat Sena membaringkan Chan di atas brankar. Chan yang polos hanya menatap Jaehyun.

"Chan mengeluh sakit di kepalanya"

"Ah hasil darahnya belum keluar, kita tunggu hasilnya keluar" Ujar Jaehyun seraya memperiksa kondisi Chan.

"Apa kepala Chanie sangat sakit?" Tanya Jaehyun.

Chanie melirik Sena yang terlihat cemas dan sedih, lalu Chan tersenyum
"Udah enggak Sakit Om, tadi Chanie habis menangis" Ujar Chan yang membuat Sena menghela nafasnya.

Jaehyun tersenyum dan mengusap surai Chan. "Chanie gak boleh nangis terus, nanti kepala Chanie sakit lagi"

"Iya Om, Chanie gak akan nangis lagi"

Jaehyun mengangguk, lalu ia menoleh pada Sena yang tengah melemaskan bahunya. Matanya sembab dan kantung matanya terlihat gelap.

"Kamu baik-baik aja?" Tanya Jaehyun dengan suara pelan, dan Sena mengangguk.

"Banyak istirahat, makan yang teratur. Kamu harus menjaga kesehatan kamu Sena" Ujar Jaehyun yang terlihat khawatir.

"Iya kak, makasih. Apa Jiwon baik-baik aja?"

"Iya, dia di rumah sama orang tuaku. Dia ijin sekolah untuk satu minggu ini, terlalu bahaya"

"Aku akan kunjungin Jiwon lain kali" Ujar Sena seraya mengangkat Chan kedalam gendongannya.

"Aku kembali ke kamar Chan, makasih ya kak"

ONE SHOT || Neverending Story ✔ +Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang