Malam ini, tepat pukul 8 malam Sena sudah berada di minimarket yang sama dengan kemarin, ia menunggu Kris. Dan tak lama, Kris datang memakai pakaian santai, tak di pungkiri Kris terlihat cocok dan tampan mengenakan setelan apapun.
Kris tersenyum dan duduk di sebrang Sena, sedangkan Sena seperti biasa menampilkan ekspresi wajah dinginnya.
"Gimana? Sudah lihat?" Tanya Kris dengan wajah bangga, lalu ia memberikan satu cup kopi pada Sena, Sena pun menerimanya.
Kris tersenyum saat jemarinya bersentuhan dengan jemari lentik milik Sena. Sungguh, Sena risih.
"Hm, aku sudah lihat" Gumam Sena.
"Tapi itu tidak akan membuat Sehun hancur" Lanjut Sena yang membuat Kris tertawa pelan.
"Kamu harus bersabar, Sena. Ini baru permulaan, sudah kubilang akan bertahap dan perlahan, karena yang lambat akan lebih menyakitkan" Ujar Kris, lalu Sena menyeruput kopi hangatnya.
Sena memandang keluar jendela, lalu menatap Kris lagi. "Kenapa kamu menyuruhku untuk datang malam ini?" Tanya Sena.
"Dan kenapa kamu datang Oh Sena? Kamu bisa saja mengabaikannya" Ujar Kris yang membuat Sena mendengus kecil.
"Aku terlalu penasaran, sekuat apa kamu bisa menghancurkan Sehun" Gumam Sena.
"Aku tidak sekuat Sehun, tapi aku bisa membuatnya hancur perlahan, aku memiliki kelemahannya, namun resikonya aku bisa saja ikut hancur, tapi tidak akan kubiarkan itu terjadi"
"Langsung ke intinya saja, aku harus pergi" Gumam Sena lagi.
"Apa kamu mau Sehun hancur?" Tanya Kris, dan Sena mengangguk kecil.
"Kamu butuh bantuanku?" Tanya Kris lagi, dan Sena terdiam sejenak.
"Tentu kamu butuh, karena hanya aku yang memiliki kelemahan Oh Sehun" Ujar Kris dengan sombong, lalu Kris mendekatkan wajahnya pada Sena, menatap mata Sena dengan lamat.
"Aku bisa menghancurkan Sehun, asal kamu mau menjadi milikku" Ujar Kris seraya memasukan secarik kertas kedalam kaos yang Sena pakai, lalu Sena menepis tangan nakal Kris.
"Dalam mimpimu" Desis Sena, lalu ia beranjak dari kursinya, Kris pun menghela nafasnya.
"Datang kapanpun kamu mau, aku akan menerimamu kapan saja, dan mari membuat Sehun hancur" Ujar Kris dengan santai, dada Sena terlihat naik turun karena menahan emosi.
"Silahkan menunggu, aku tidak akan pernah datang" Gumam Sena, lalu pergi dari area minimarket. Sena berjalan dengan cepat karena merasa kesal, sesekali ia menendang krikil dan mendumal.
"Kris sialan, emangnya gue cewek apaan? Bngst" Gumam Sena, lalu langkahnya terhenti saat melihat gang yang biasanya gelap itu kini terlihat sedikit meremang dengan lampu senter. Yang menarik perhatiannya adalah, seorang pemulung terlihat di seret paksa. Sena pun perlahan berjalan mengikuti orang itu.
Sena terus berjalan tanpa suara, sampai ia menghentikan langkahnya saat sampai di depan sebuah bangunan kosong. ada satu mobil Van dan satu mobil Sedang hitam, mobil Sedan yang sangat ia kenal, milik Sehun.
Sena dapat melihat orang-orang berpakaian formal menyiksa pemulung tua itu, membuat Sena mengepalkan kedua tangannya. Ia ingin menolong, namun tidak bisa melakukannya jika benar mereka adalah anak buah Sehun.
"Oh Sena?"
Sena menoleh terkejut saat mendengar suara laki-laki dari sampingnya, dan tak sengaja ia merubuhkan tumpukan karung berisi kaleng, menimbulkan suara gaduh dan anak buah Sehun menoleh ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT || Neverending Story ✔ +Hwang Hyunjin
Fanfiction[END] Han Sena, perempuan yang terjebak di kediaman Gengster bernama Ares, geng yang beranggotakan 6 laki-laki brandalan yang tengah di buru oleh Polisi. Ares adalah Geng pengedar barang ilegal, pencuri, dan pembunuh bayaran. Mereka tidak pernah se...