"Udah gue bilang buat diam disana!!! Kenapa lo gak nurut hah?!"
Sena yang duduk di kursi tunggu pun menunduk dalam mendengar omelan Hyunjin.
"Percuma dong gue susah susah nyembunyikan lo dari Sehun kalau lo sendiri dengan bodohnya terpancing sama Sehun. Gue pertaruhin diri gue, Ares, Yeji, dan teman-teman gue demi melindungi lo"
"Lo harusnya berfikir Sena, sekarang apa gunanya gue berkhianat sama Sehun kalau lo aja yang mengacaukan semuanya"
Sena mengangkat kepalanya "maaf, udah ngerepotin lo. Gue janji akan pergi-
"Pergi? Setelah lo mengacaukan semuanya, dan lo malah pergi?" Sela Hyunjin yang semakin tersulut emosi.
"Dari awal gue enggak pernah minta bantuan lo, lo sendiri yang menjerumuskan orang-orang di sekitar lo untuk terlibat" Ujar Sena.
"Egois" Gumam Hyunjin seraya menatap Sena dengan tatapan tidak mengerti.
"Setidaknya gue orang normal yang peduli sama lo, walaupun lo enggak minta buat gue tolongin. Setidaknya hargai usaha gue dengan nurutin semua perkataan gue agar semuanya baik-baik aja. Karena gue memikirkan semuanya secara matang demi lo" Ujar Hyunjin yang sudah mengepalkan kedua tangannya di kedua sisi tubuhnya.
"Jangan membuat gue merasa bersalah! Gue enggak tahu kalau semuanya bakal kayak gini!" Ujar Sena dengan mata berkaca-kaca.
"Iya karena lo enggak pernah mau dengar-
"Iya salah gue! Semua salah gue"
Hyunjin mengusak kasar surainya "Sena, harusnya pikiran lo lebih dewasa dari gue, lo seseorang yang berpendidikan tinggi pasti memiliki akal yang lebih sehat dan pemikiran yang lebih luas" Ujar Hyunjin berusaha sabar.
"Gue tahu lo mengerti apa maksud gue, tapi lo seolah menyerah akan semuanya, lo menyerah karena sudah merasa terlanjur. Bukan pergi yang gue mau, tapi tetap disini sama gue, selesaikan semuanya walau sudah terlanjur kacau" Lanjut Hyunjin.
Sena beranjak dari kursinya lalu mengusap air matanya yang meleleh melewati pipinya "seharusnya lo mengerti juga di posisi gue" Lirih Sena, lalu ia pergi meninggalkan Hyunjin.
Hyunjin ingin sekali mengejar Sena, namun ia terlalu kesal hingga membiarkan Sena begitu saja.
Sementara itu, Jeno yang melihat semuanya mengikuti langkah Sena yang keluar dari rumah sakit ini.
Sena mengerti dengan niat baik Hyunjin, namun ia benci pada hidupnya yang menjadi seperti ini. Jika semuanya sudah kacau untuk apa ia terus bejuang walau pada akhirnya ia akan tetap mati di tangan Sehun? Jika semakin berlarut maka semakin banyak orang-orang tak bersalah yang ikut terlibta. Sena tidak mau itu terus terjadi.
Jeno menutup resleting jaketnya hingga langkah Sena terhenti di tempat sepi ini, lalu menoleh dan membalikan tubuhnya saat tahu ada seseorang yang mengikutinya.
"Mau apa lo?" Tanya Sena dengan dingin.
Jeno memandang Sena dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ia juga dapat melihat lutut Sena gemetar seolah tak mampu lagi menopang berat tubuhnya.
Jeno memegang bahu Sena, namun Sena malah terhuyung membuat Jeno mengeratkan pegangannya pada bahu Sena.
"Kenapa lo gak melawan? Seperti dulu" Tanya Jeno, namun Sena tidak menyahut, ia hanya diam menatap Jeno dengan tatapan tak berarti.
Mereka terdiam cukup lama sambil saling berpandangan, sampai akhirnya seseorang menarik paksa lengan Sena hingga terlepas dari Jeno. Orang itu adalah Hyunjin, dan Sena hanya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT || Neverending Story ✔ +Hwang Hyunjin
Fanfiction[END] Han Sena, perempuan yang terjebak di kediaman Gengster bernama Ares, geng yang beranggotakan 6 laki-laki brandalan yang tengah di buru oleh Polisi. Ares adalah Geng pengedar barang ilegal, pencuri, dan pembunuh bayaran. Mereka tidak pernah se...