"Kak Sena, muka lo kenapa?" Tanya Jisung saat melihat Sena yang baru saja menuruni tangga.
"Kenapa enggak sekolah lagi?" Bukannya menyahut, Sena malah balik bertanya pada Jisung. Jisung terlihat melirik Hyunjin, lalu ia tersenyum kecil.
"Gak apa-apa" Sahut Jisung dengan suara pelan.
Sena mengerti dengan lirikan itu, pasti Hyunjin yang menyruh Jisung untuk bekerja, sebab pekerjaan Jisung tidak jauh dari komputer, dan yang paham hal itu hanya Jisung dan Jaemin.
Sena lalu beralih pada Hyunjin yang tengah mengetikan sesuatu pada Laptopnya.
"Hyunjin" Panggil Sena, lalu Hyunjin menoleh dan menatap mata sembab Sena. Hyunjin mengira Sena habis menangis.
"Gue harus pergi"
"Sebaiknya lo di rumah, anak buah Willis pasti lagi nyari lo kemanapun" Sahut Hyunjin yang membuat Sena mengerutkan dahinya.
"Maksud lo apa?"
"Willis udah tahu lo bagian dari Ares, dia minta gue buat bawa lo ke markasnya" Ujar Hyunjin yang membuat Sena terkejut, terkejut yang sungguhan. Itu tandanya Sehun tahu tujuan Sena yang sebenarnya, apakah Sehun memberi tahu Hyunjin bahwa dirinya seorang detektif?
"Kalau lo mau nyamperin ajal lo silahkan"
Sepertinya tidak.
Sena meremat samping long coatnya, wajahnya terlihat cemas dan takut.
"Diam di rumah ini, dan lo bakal aman"
"Tapi Jiwon" Lirih Sena.
"Lo udah nitipin Jiwon ke dokter Jaehyun" Gumam Hyunjin untuk mengingatkan Sena, namun tetap saja ia cemas. Saat ini yang ia cemaskan bukan karena Hyunjin lagi, tapi karena Sehun.
"Kak, mending lo bantuin gue belajar" Ujar Jisung dengan tatapan berharap. Jisung terlihat sangat ingin sekolah dan belajar dengan sungguh-sungguh, namun ia takut untuk membantah kakak-kakaknya yang memintanya untuk tetap dirumah.
Sena tersenyum dan mengusap surai Jisun. "Ayo, kita belajar bareng" Ujar Sena dan Jisung pun mengangguk.
**
Hyunjin melirik arlojinya, jam sudah menunjukan pukul 8 malam, dan kini ia sudah berada di depan sebuah rumah minimalis, rumah yang katanya milik orang tuanya. Hyunjin hanya mengikuti kata hatinya untuk segera menemui orang tuanya.
Hyunjin turun dari motornya, lalu memasuki pekarangan rumah itu, ia dapat melihat seorang wanita dewasa yang tengah menggulung selang air, ia hanya bisa memperhatikannya dari jarak jauh.
Dari jarak sejauh ini, Hyunjin masih bisa menyimpulkan bahwa wanita itu cantik dan memiliki tampang yang lembut.
Wanita itu memiliki tinggi yang semampai, pakaiannya sederhana namun terlihat begitu keibuan dengan wajah awet muda.
"Ibu?" Gumam Hyunjin yang bingung harus memanggilnya apa, tanpa ia sadari ia tersenyum. Ada rasa bahagia dan ingin menghampiri yang begitu besar.
"Siapa disana?"
Hyunjin tersadar dengan lamunannya, suara lembut itu terdengar dari kejauhan, ia pun menghampiri wanita itu.
"B-berhenti disana" Ujar Hyoju dengan suara ketakutan, dan hal itu membuat Hyunjin merasakan sakit di dadanya, apa ibu dan ayahnya selama ini hidup dengan penuh rasa takut?
Hyunjin tetap melangkah, hingga ia berhenti dengan jarak satu meter dari Hyoju.
"K-kamu siapa, nak? Ada apa kemari?" Tanya Hyoju, dan Hyunjin tersenyum kecil mendengar kata 'nak', ia merasa senang mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT || Neverending Story ✔ +Hwang Hyunjin
Fanfiction[END] Han Sena, perempuan yang terjebak di kediaman Gengster bernama Ares, geng yang beranggotakan 6 laki-laki brandalan yang tengah di buru oleh Polisi. Ares adalah Geng pengedar barang ilegal, pencuri, dan pembunuh bayaran. Mereka tidak pernah se...