dreizehn

1.5K 134 32
                                    

Siegfried memeluk sayang gadis yang kini terlelap dengan berbantal lengannya. Posisi Katharina yang membelakanginya, memudahkan Siegfried untuk menciumi belakang lehernya dan juga pundaknya yang terbuka. Kissmark terlihat jelas dari setiap bekas ciumannya. Siegfried tersenyum senang melihat hasil karyanya. Lalu lelaki itu menghirup lama wangi tubuh gadisnya yang mengguar.

" Very good smell."  Desis lelaki itu.

Siegfried tidak sedikit pun merubah posisinya. Dia tidak mau sedikit pun mengusik lelapnya gadis itu dalam tidurnya. Sebelah tangannya yang bebas mengusap lembut kepala gadis itu.

" Aku memang tidak mengingat masa laluku, yang kuingat hanya lima tahun belakangan ini. Tapi hatiku seolah selalu mengingatkan bahwa aku telah mengenalmu sejak lama. Bahkan ciuman yang kau berikan pertama kali itu pun serasa pernah kurasakan. Aku seolah mengenali lembutnya bibirmu."

Siegfried berkata pelan dengan suara serak sambil tidak henti bibirnya mengecupi punggung berkulit halus itu.

" Dan aku tahu, aku teramat sangat mencintaimu. Hatiku mengatakan itu. Tapi entahlah apa yang membuatku meninggalkanmu. Aku merasa ada sesuatu yang terjadi. I love you, dear. Please, believe me."

" I love you too, Siegi."

Gadis dalam pelukannya itu perlahan membalikkan tubuhnya. Suara seraknya terdengar begitu menggoda di telinga Siegfried. Mata biru beningnya menatapnya sayu.

Siegfrid mengusap lembut pipi gadis cantiknya itu. Lalu mendaratkan ciuman di sana. Katharina tersenyum begitu cantik.

" Kau sudah bangun?" Tanya Siegfried pelan. Katharina mengangguk, mata gadis itu mengerjap.

" Aku terbangun karena ungkapan cintamu." Jawab Katharina tenang.

" Katharina, apa kau tahu mengapa aku meninggalkanmu?" Tanya Siegfried dengan tatapan lekat. Katharina menggeleng tegas.

" Aku ingin tahu, mengapa aku meninggalkanmu. Oleh karena itu aku ingin kembali ke sana."

Katharina menatap Siegfried. Dia teringat akan ucapan Pap yang melarangnya mengantar lelaki itu kembali ke sana. Walaupun lelaki tua itu belum mengatakan alasannya tapi Katharina yakin ada sesuatu yang sangat serius terjadi di sana.

" Aku rasa saat ini kau tidak perlu lagi mencari tahu tentang itu. Aku sudah disini. Disisimu. Menjadi milikmu." Ucap Katharina tenang.

Bibirnya mengecup bibir lelaki itu sekilas. Siegfried memejamkan matanya sekejap. Lalu bibir lelaki itu mengecup lama bibir gadisnya.

" Aku bahkan tidak tahu penyebab hilangnya ingatanku. Jika memang aku mempunyai Ibu dan seorang kakak perempuan seperti katamu. Aku pun tidak tahu di mana mereka saat ini."

" Apa Pap atau Carl atau mungkin Oliver tidak pernah menyinggung masalah itu?" Tanya Katharina hati hati. Siegfried menggeleng cepat.

" Mereka seolah menutupi sesuatu, Katharina. Aku terkadang bingung akan hal ini."

" Aku akan membantumu mencari tahu, Siegi. Aku berjanji."

Ucapan Katharina yang mengandung kesungguhan membuat Siegfried menatapnya penuh rasa cinta. Tapi kemudian mata itu beriak dan berubah membiaskan kecemasan. Raut wajah tampan lelaki itu seolah meragu.

" Jika nanti kau mengetahui alasan aku meninggalkanmu. Akankah kau masih tetap disisiku, sayang?" Tanya Siegfried pelan, kekhawatiran jelas terdengar dalam nada bicaranya.

Katharina memegang kedua sisi wajah lelaki itu. Dia menggeleng cepat. Menghapus keraguan di diri kekasihnya itu.

" Aku tidak ingin membuat percuma penantianku bertemu denganmu selama sepuluh tahun ini. Oleh karena itu, aku tidak akan merubah apa pun. Siegi, aku mencintaimu dan akan tetap mencintaimu apa pun yang terjadi."

Jawaban Katharina begitu membuat hati Siegfried menghangat. Lalu kenyamanan terasa menyusup memasuki relung hatinya. Perasaan cinta dan sayangnya bertambah untuk gadis yang mampu menggetarkan hatinya ini. Gadis yang kini telah menjadi miliknya. 

" Aku mencintaimu, dan aku akan mencintaimu sampai mati. Jika ada kehidupan setelah itu, aku akan mencintaimu lagi." Ucap Siegfried sungguh sungguh.

Katharina tersenyum menatapnya, tangan lembutnya mengusap pipi lelaki dihadapannya. Wajah gadis itu merona cantik. Lalu gadis itu beranjak, bangun dari tidurnya.

" Tidakkah kita harus keluar untuk makan malam?" Tanyanya pelan. Siegfried terkekeh menatap gadis cantik itu.

" Of course, baby. We'll have a dinner after this one." Ucapnya serak. Tangan lelaki itu cepat menarik lembut pinggang Katharina, gadis itu tergelak karenanya. Lalu tubuh lelaki itu segera berada di atasnya. Katharina tersenyum menyambutnya.

SIEGFRIED BALDRIK   ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang