Udara saat musim semi terasa sejuk. Bunga-bunga pun mulai bermekaran di sepanjang jalan. Berkeliling di taman kota menjadi pilihan wisata yang sangat menyenangkan untuk dilakukan.
Musim semi juga merupakan waktu yang tepat untuk mengunjungi objek wisata alam di China. Daerah pegunungan seperti Yellow Mountains dan Mao’er Mountains adalah beberapa wilayah yang harus dikunjungi saat musim semi. Di Mao’er Mountains, ada Sungai Li atau Lijiang. Daerah ini sangat cocok, jika ingin menikmati suasana alam pegunungan yang masih asri dan segar.
Seharusnya itu yang saat ini dilakukan, itu menurut Katharina. Tapi berbeda menurut Siegfried, lelaki itu lebih betah memeluk Istrinya di dalam kamar. Bahkan teramat senang dengan layanan kamar yang begitu memuaskan. Jadi tidak harus repot repot keluar kamar hanya untuk memesan makanan.
Dengan wajah cemberut, Katharina membawa langkahnya ke teras. Mengangkat sambungan yang dari tadi menderingkan ponselnya.
" Hai, bagaimana kabarnya yang sedang honeymoon, sampai lupa berkabar saking asiknya."
Suara Wynona yang penuh tawa terdengar diseberang sana. Katharina berdecak.
" Wy, ini hari ke empat dan belum satu tempat pun yang aku singgahi. Lelaki gondrong menyeballkan itu menawanku di kamar. Bahkan untuk makan pun dia memanfaatkan jasa layanan kamar yang sangat baik di hotel ini."
Wynona menyambut dengan tawa gerutuan sahabatnya. Katharina cemberut kesal.
" Kalau tahu seperti ini, tidak usah jauh jauh dan bayar mahal kan."
" Kathy, bukankah kau menikmati setiap sentuhannya?"
" Ya, tentu."
Tawa keras Wynona terdengar. Katharina mendengus semakin kesal.
" Wy, kalau hanya ingin menggodaku. Kau tidak usah menghubungiku dan aku dengar kau tidak sendiri."
Katharina menatap layar ponselnya yang berubah menjadi mode Video call, dia segera menggesernya. Lalu tampak wajah wajah penuh tawa terpampang di sana.
" Oh my God. Kalian sedang reuni?"
Mata Katharina melotot menatap layar dengan tampilan seluruh keluarganya di sana. Mereka tampak tersenyum lebar. Katharina segera mengeratkan kimono yang dipakainya, dia khawatir tadi tidak benar memakainya.
" Aku yakin Siegi tidak akan keluar kamar sampai seminggu." Ucap Carl dengan senyum jahilnya. Katharina membulatkan mata cantiknya.
" Mungkin karena lingerie hadiah dari Wynona dan Ivory."
" Oh My God, Wynona. Kau, kau... memberitahukannya pada Tobias. Oh My Gosh, aku tidak percaya, kau jahat sekali." Teriak Katharina yang ditanggapi tawa mereka semua. Wajah wanita itu telah memerah.
" Calm down, beautiful." Itu suara Grace yang juga ada diantara mereka sambil menggendong bayinya.
" Kau sudah mencoba bikini nya, sayang?"
" Ayah, ya Tuhan. Apa aku tidak punya privacy di sini?"
Katharina semakin kalang kabut. Wajahnya semakin memerah. Dia mengacak acak rambut pirangnya.
" Bikini nya hanya boleh dipakai di kamar. Aku tidak akan pernah mengijinkannya memakai di kolam renang atau pun di pantai."
" Hai Siegi, my man. You're great."
Katharina menengadahkan kepalanya, menatap Siegfried yang memeluknya dari belakang. Wanita itu memutar matanya. Menatap kesal ke layar ponselnya yang kini menampilkan sosok Carl dan Dad.
" She has a great taste and I never satisfied to enjoy it." Ucap Siegfried sambil terkekeh. Kemudian bibirnya mengecupi kepala Istrinya.
Semua yang ada diseberang sana tergelak. Siegfried kemudian memutuskan sambungan itu begitu saja. Pelototan dari Istrinya tidak dihiraukan. Dia membawa tubuh yang segera diangkat ke dalam gendongannya itu kembali ke tempat tidur.
" Sayang, kau tahu kenapa aku ingin menghabiskan waktu berdua denganmu?" Tanya Siegfried sambil menatap manik biru Istrinya.
Katharina diam tidak menjawab. Wanita itu hanya menatap lekat suaminya.
" Aku ingin mengganti sepuluh tahun waktu yang terentang. Sepuluh tahun yang tidak kuingat tapi menorehkan kesedihan di hatimu. Sepuluh tahun yang tidak kusadari tapi menjadi penantian penuh tangis di hidupmu. Aku ingin menghapusnya. Aku ingin menutupinya. Aku ingin kau tahu, betapa aku mencintaimu. Betapa aku ingin selalu membawamu dalam kenikmatan yang nyaman. Betapa aku ingin selalu membuatmu tertawa bahagia."
" Siegi, I love you. Terima kasih untuk semuanya. Aku tidak menyesali penantianku dan perjuanganku untuk meyakini dan setia pada kata hatiku."
Lama mereka saling menatap. Lalu tanpa ragu mereka pun saling menyatukan bibirnya. Saling melumat dengan rasa kasih yang selalu mengiringi.
" Love, love will lead you back to my arms." Lirih Katharina.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIEGFRIED BALDRIK ( COMPLETED )
General FictionKatharina Leota Ernest, selalu teringat dengan seorang pemuda yang mencuri ciuman pertamanya. Pemuda itu bernama Siegfried Baldrik, seorang berandalan yang menolongnya ketika dia hampir di perkosa segerombolan pemuda jalanan. Lalu ketika esoknya dia...